Skip to main content

Renungan Ramadhan, Bagaimana Ujung KEMATIAN Kita?

Muadz bin Jabal radhiallahu ‘anhu, seorang sahabat yang mulia. Manakala maut datang menjemput, beliau menyeru Allah Ta’ala, “Ya Rabbi, dulu aku takut kepada-Mu. Namun pada hari ini aku BERHARAP kepada-Mu. Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa aku tidak mencintai dunia karena mengalirnya sungai-sungai, tidak pula karena ingin menanam pohon-pohon. Akan tetapi aku hanya ingin merasakan hausnya karena BERPUASA di panas yang terik, mengisi saat demi saat dengan bergaul bersama ORANG-ORANG SHALIH, dan menghadiri HALAQAH-HALAQAH ILMU.” 

Itulah artinya dunia bagi para sahabat nabi, itulah kesenangan dan ambisi hidup mereka di dunia. Rasa senang dan gembira mereka ada pada rasa haus di panas yang terik karena beribadah kepada Allah dengan berpuasa, bergaul dengan orang shalih dan mendengarkan kalam ilahi di halaqah ilmu.

Lalu, UJUNG KEMATIAN yang bagaimanakah yang kita harapkan. Dunia hanyalah SEMENTARA seperti satu lintasan saja. Dan janji Allah, akhirat adalah KEKAL adanya. Keindahannya tidaklah mampu terbayangkan oleh akal manusia.

"…bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci” (Qs. 2:25)

Dan masih banyak lagi janji-Nya....

"Hai orang orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada Nya dan janganlah sekali kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam”. (QS Ali Imran : 102). 

Firman Allah ini merupakan peringatan dari Allah untuk senantiasa beribadah dan mengingat Nya. Sebab merupakan kerugian terbesar ketika seorang hamba meninggal dalam keadaan selain islam.

Daan, tentukanlah ujung kematian kita. Seperti apa dan bermuara kemana  Jika kita beriman, insyaallah hanya pentunjuk-Nya lah yang bisa menenangkan kita hinggal husnul khatimah menjadi jalan pembuka "kebaikan" ujung kematian kita.

Bismillah, semoga Allah mudahkan semua....

Malam 17 Ramadhan 1441 H
"Allahumma innaka afuwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni"

Wassalam
Arif Prasetyo Aji
Follow IG @firaprasa | www.firaprasa.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

Sensasi Asem-Asem Pedas Ikan Kutuk Kelo Kuning Asli Lamongan

Lamongan ini memang rajanya kuliner , hampir di setiap kota di negeri ini selalu ada menu kuliner Lamongan seperti misalnya, soto lamongan, tahu campur , dll. Kalau kita memasuki kota Lamongan maka akan disuguhi pemandangan ada ibu-ibu yang berjajar rapi dengan borannya, itulah yang disebut dengan Nasi Boran . Kenapa disebut nasi boran ya karena nasinya ditaruh di dalam sebuah boran yang terbuat dari anyaman bambu. Melihatnya saja sudah gundah gulana dibuatnya apalagi kalau sudah mencoba dijamin nambah lagi he..he.. Tapi yang ndak suka pedas, jangan asal beli bisa-bisa nanti perutnya tidak bersahabat, tanya dulu apa ada bumbu yang nggak pedas.

Rumeli Hisari, Gerbang Penaklukan Konstatinopel

Selat Bosphorus itu adalah kunci kekuatan Konstatinopel. Hampir semua bantuan datang melalui selat ini. Hal ini terjadi sejak penaklukan Konstatinopel pertama kalinya sampai Sultan Beyazid I, ayah dari Muhammad Al Fatih. Karenanya Sultan Beyazid I membuat benteng di tepian Selat Bosphorus dekat Laut Hitam (Balck Sea), sebagai upaya pencegahan datangnya pasukan bantuan ke Konstatinopel. Benteng setinggi 25 meter ini kemudian disebut dengan Anadolu Hisari (Anatolia Fortress) atau Benteng Anatolia atau Benteng Asia Kecil. Muhammad Al Fatih, demi menunjukkan keseriusannya dalam upaya penaklukan Konstatinopel, juga membangun benteng di seberang Selat Bosphorus tepat berhadapan dengan benteng yang dibuat ayahnya, Anadolu Hisari. Ya, faktanya Anadolu Hisari tidak mampu membendung datangnya bala bantuan ke Konstatinopel. Sehingga perlu dibuat benteng lagi untuk menguatkan posisi benteng sebelumnya. Benteng legendaris inilah kemudian disebut sebagai Rumeli Hisari. Ketika

SEC On The Move

Mas Danton, Mas Samsul, Mas Samurai, dll Aku dan Mas Ganda (Kharisma Collection-Royal Plaza & Cito) Mas Riano (kelihatan sampingnya he..he..) Mbak, Kalo hitung yang bener ya... Rabu malam kemarin, tepatnya tanggal 28 Nopember 2007, SEC (alias Surabaya Entrepreneur Club) punya “gawe” pertemuan rutin sekaligus pemilihan ketua periode 2008-2010. Sebelumnya telah terjaring tiga nama calon oleh tim kecil SEC periode sebelumnya, yaitu Samurai “Investor”, Agus “Vitabean” dan Riano “Reng Oneng”. Acara diawali dengan pembukaan yang dipimpin oleh sang ketua panitia, Mas Danton “Jagoan Hosting”. Dia menyampaikan bahwa acara malam ini berbeda dari pertemuan sebelumnya, karena : Pertama, akan dilakukan pemilihan ketua SEC. Kedua, dilaksanakan di kampus SE (Sustainable Entrepreneur-Sekolah Pengusaha) . Ketiga, dihadiri para pendiri komunitas ini yang sudah sukses, yaitu Pak Panca, Pak Ismail Nakhu dan satu lagi aku lupa namanya, maafkan aku ya Pak…. Kemudian, sambutan da