Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2020

Puasa Sunnah Syawal & Tradisi Lebaran Ketupat (Kupatan)

Terus terang, saya mengenal puasa sunnah syawal ini belakangan saja, tepatnya saat kuliah dimana gairah belajar agama sedikit menemukan momentumnya. Jauh sebelumnya, saya hanya mengenal kupatan atau lebaran ketupat.  Tepat seminggu setelah idul fitri inilah tradisi kupatan ini berlangsung. Biasanya kami bawa sajian kupat dengan segala perniknya dan berkumpul bersama di Masjid atau bahkan di Balai Desa. Namanya anak-anak, saat inilah yang menyenangkan eh mengenyangkan he..he. Ketentuan Puasa Sunnah Syawal Soal puasa sunnah syawal, insyaallah dalilnya jelas karena berasal dari hadist shahih muslim. Hmm, pahalanya seperti halnya puasa setahun penuh, Allahu Akbar. Syaratnya hanya dua saja, tuntas puasa ramadhan sebulan penuh dan dilanjut puasa sunnah syawal hamya enam hari saja. Dari Abu Ayyub Al Anshari, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Ù…َÙ†ْ صَامَ رَÙ…َضَانَ Ø«ُÙ…َّ Ø£َتْبَعَÙ‡ُ سِتًّا Ù…ِÙ†ْ Ø´َÙˆَّالٍ Ùƒَانَ ÙƒَصِÙŠَامِ الدَّÙ‡ْرِ “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudi

Khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1441 H : Meraih TAQWA, Jalan Menuju KEBAHAGIAAN

Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Laailaha illallahu Allahu Akbar. Allahu Akbar walila hilhamdu. Pertama, Inti Ibadah SHAUM adalah Memupuk TAQWA "Hai orang-orang yang beriman, DIWAJIBKAN atas kamu BERPUASA sebagaimana diwajibkan atas ORANG-ORANG SEBELUM KAMU agar kamu BERTAQWA". (QS. Al Baqarah : 183) Kedua, Pengertian TAQWA Menurut bahasa, TAQWA berarti MENJAGA DIRI atau BERHATI-HATI. Dalam bahasa lain disebutkan, "Aku MENJAGA DIRI dari sesuatu atau aku BERHATI-HATI terhadapnya". Seperti percakapan indah dua sahabat UMAR BIN KHATAB dan UBAY BIN KA'AB ini. Pada suatu waktu Umar bertanya kepada Ubay, "Wahai Ubay, apa makna takwa?" Ubay yang ditanya justru balik bertanya. "Wahai Umar, pernahkah engkau berjalan melewati jalan yang penuh duri?" Umar menjawab, "Tentu saja pernah." "Apa yang engkau lakukan saat itu, wahai Umar?" lanjut Ubay bertanya. "Tentu saja aku akan berjalan hati-hati," j

Malam 30 Ramadhan 1441 H : Refresh Your Life, Better or Never!

Di penghujung ramadhan 1441 H ini, saya hanya ingin menyampaikan dua pesan yang tertuang dalam Kitab Nashaihul 'Ibad yang ditulis oleh Syaikh Nawawi al Bantani yang mahsyur itu. Abu Bakar Asy Syibil berkata, "(Apabila kamu telah mencicipi manisnya dekat dengan Allah). Maksudnya seandainya kita telah merasakan nikmatnya dekat dengan Allah SWT, (niscaya kamu mengetahui tentang pahitnya putus hubungan (dengan Allah), yaitu betapa pahitnya jika kita jauh dari Allah SWT. Dan memang menurut ahlu-llah, jauh dari Allah SWT itu merupakan siksaan yang berat. Oleh karena itu, Rasulullah SAW pernah berdo'a dengan do'a berikut ini : (Allahummarzuqni ladz dzatan nadhri ila wajhikal kariimi wasy syauqa ila liqaa ika) "Ya Allah, berilah aku rezeki dengan kelezatan memandang wajah-Mu yang Mulia dan nikmatnya rindu berjumpa dengan-Mu". Semoga kita bisa menemukan KEBAHAGIAAN hakiki di dalam suasana ramadhan yang beda ini. Mari kita simak PESAN CINTA-NYA melalui &quo

Malam 29 Ramadhan 1441 H : Saatnya Tunaikan MUHASABAH

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Q.S. AL Hasyr: 18) Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dengan menyatakan bahwa hendaknya manusia menghisab (menghitung-hitung amalnya) dirinya sendiri sebelum Allah yang menghisab dirinya. Hendaknya pula manusia melihat dan memperhatikan bekal dan tabungan amal shalih yang akan dibawa ke hadapan Rabbnya. Bahkan, Allah memberikan penegasan kepada manusia dua kali dalam ayat ini untuk selalu bertakwa kepada-Nya yang mencakup pelaksanaan semua perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Sehubungan dengan itu, Umar bin Khattab, sahabat Rasulullaah Shallallaahu ‘alayhi wassallam pernah pula berkata,“Hisablah dirimu sendiri sendiri sebelum dirimu dihisab (pada hari kiamat), dan timbanglah amal perbuatanmu sendiri sebelum per

Malam 27 Ramadhan 1441 H : Cukupkan Dengan ISTIGHFAR

"Bila engkau ingin BERDO'A, sementara waktu yang kau miliki begitu sempit, padahal dadamu dipenuhi oleh begitu BANYAK KEINGINAN, maka jadikan seluruh isi do'amu ISTIGHFAR, agar Allah MEMAAFKANMU. Karena bila Dia memaafkanmu, maka semua keperluanmu akan DIPENUHI-Nya tanpa engkau memintanya". (Ibnu Qayim Al Jauziyah) Astghfirullahal'adhiim, Allahumma innaka afuwun tuhibul 'afwa fa'fu'anna Keajaiban ISTIGHFAR.... Imam Ahmad rahimahullah merupakan salah satu ulama madzhab 4 yang namanya mahsyur hingga saat ini. Pada zamannya, Ia begitu dielu-elukan oleh banyak orang. Dalam sebuah kisah yang ditulis Imam al Jauzi rahimahullah dalam buku tentang Imam Ahmad dikisahkan bahwa saat sang Imam memasuki usia senja beliau begitu ingin pergi ke Negeri Syam. Namun anehnya Imam Ahmad sama sekali tidak memiliki tujuan yang jelas kenapa Ia ingin pergi ke tempat itu. Padahal Ia harus menempuh perjalanan jauh dari kediamannya di Baghdad menuju Syam. Sesampainya

Alhamdulillah Berjumpa Ramadhan, Semoga Istimewa & Bahagia

Bulan Ramadhan sungguh adalah bulan penuh dengan limpahan pahala. Bahkan pahala setiap amalan akan dilipatgandakan di bulan Ramadhan. "(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185) Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Allah Ta’ala memuji bulan Ramadhan (bulan puasa) dibanding bulan-bulan lainnya. Di bulan Ramadhan tersebut, Allah memilihnya sebagai waktu turunnya Al Qur’an yang mulia." Ini menunjukkan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa dari bulan lainnya. Menjelang memasuki 10 hari terakhir seperti hari ini, Rasulullah SAW semakin menguatkan ibadahnya. Shalatnya, membaca Al Qur'annya, sedekahnya bahkan men

Renungan Ramadhan, Bagaimana Ujung KEMATIAN Kita?

Muadz bin Jabal radhiallahu ‘anhu, seorang sahabat yang mulia. Manakala maut datang menjemput, beliau menyeru Allah Ta’ala, “Ya Rabbi, dulu aku takut kepada-Mu. Namun pada hari ini aku BERHARAP kepada-Mu. Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa aku tidak mencintai dunia karena mengalirnya sungai-sungai, tidak pula karena ingin menanam pohon-pohon. Akan tetapi aku hanya ingin merasakan hausnya karena BERPUASA di panas yang terik, mengisi saat demi saat dengan bergaul bersama ORANG-ORANG SHALIH, dan menghadiri HALAQAH-HALAQAH ILMU.”  Itulah artinya dunia bagi para sahabat nabi, itulah kesenangan dan ambisi hidup mereka di dunia. Rasa senang dan gembira mereka ada pada rasa haus di panas yang terik karena beribadah kepada Allah dengan berpuasa, bergaul dengan orang shalih dan mendengarkan kalam ilahi di halaqah ilmu. Lalu, UJUNG KEMATIAN yang bagaimanakah yang kita harapkan. Dunia hanyalah SEMENTARA seperti satu lintasan saja. Dan janji Allah, akhirat adalah KEKAL adany

Sabar Ada Batasnya?

Pernah dulu ada yang bertanya kepada saya, "Pak, apakah sabar itu ada batasnya?" Seketika saya merenung dan menjawab sekenanya, "Secara "teori" tidak ada batasnya, tapi secara "praktek" bisa jadi ada batasnya karena memang tidak mudah menjalaninya". Terkait "sabar" ini, guru utama kita tentu Rasulullah SAW. Suatu ketika ada pengemis yahudi buta yang selalu membully Rasulullah SAW. Dia terus mempengaruhi orang lain dengan mengatakan, "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad. Dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”. Lalu apa yang dilakukan Rasulullah SAW? Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun, Rasulullah menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu. Saat Rasulullah menyuapinya, si pengemis Yahudi itu tetap berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad. Rasulullah SAW