Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2020

Masjid Jum'ah, Destinasi Wisata Sejarah Kota Madinah Yang Perlu Anda Kunjungi

Loh City Tour Lagi? Kalau Anda sudah berkali-kali ke Madinah, tempat mana saja sih yang sudah Anda kunjungi? Pastinya seperti postingan saya sebelum ini kan? Masjid Quba, Kebun Kurma dan Jabal Uhud. Nah, jama'ah  Rihaal Umroh  Tadabbur Thaif ini istimewa. Di hari keempat (26 Januari 2020) ini dan masih di Madinah, jama'ah mendapatkan kesempatan City Tour ke-2 meliputi : Masjid Jum'ah, Tsaniatul Wada', Istana Kaab bin Al Asraf, Maajid Mashabih, Stasiun Kereta Api Turki Ustmani. Allahu Akbar. Semua tempat ini istimewa. Banyak ibrah yang bisa kita jadikan pelajaran. Tentunya akan semakin meneguhkan iman kita sekaligus kecintaan kita pada Rasulullah SAW. Sebagiannya sudah sering saya tulis dalam postingan saya sebelumnya. Masjid Jum'ah Awal mulanya masjid ini didirikan dan diberi nama Jum’ah karena pada saat perjalanan hijrah dari Mekkah menuju Madinah, di hari senin tangga 12 Rabiul Awal tahun 1 Hijriah, Nabi Muhammad SAW dengan para pengikutnya singgah di Q

Kapan Waktunya Membaca Talbiyah?

Talbiyah... Labbaikallahumma labbaik Labbaikala syarikala kalabbaik Innal hamda wa ni'mata lakawal mulku laa syarikalaka Hari keempat jama'ah  Rihaal Umroh  Trip Tadabbur Thaif, bertolak ke Makkah untuk menunaikan ibadah umroh. Alhamdulillah semua jama'ah sehat dan bisa mengikuti agenda ini dengan baik. Kalimat “labbaik Allahumma labbaik” di atas maksudnya adalah aku penuhi panggilan-Mu, wahai Rabbku, sekali lalu sekali. Kalimat “laa syarika lak”, maksudnya adalah aku penuhi panggilan-Mu semata, tidak ada sekutu bagi-Mu. Artinya, kalimat ini berisi pengakuan untuk tidak berbuat syirik. Ini menunjukkan ibadah haji dan ibadah lainnya mesti dilakukan dengan ikhlas untuk mengharap ridha Allah Ta’ala. Lafazh talbiyah diucapkan dengan pengulangan dengan mengharap bahwa pengabulannya itupun berulang kali. Disunnahkan ucapan talbiyyah dimulai ketika telah berniat ihram saat haji atau umrah. Akhir waktu talbiyah, untuk umrah, saat akan memulai thawaf. Sedangkan unt

Dimana Miqat Umroh Jamaah Indonesia?

Umroh Pertama. Masih hari keempat (26 Januari 2020). Setelah melepaskan rindu pada baginda Nabi SAW di Kota Madinah, jama'ah  Rihaal Umroh  Trip Tadabbur Thaif bergegas menuju Makkah untuk menunaikan ibadah umroh. Alhamdulillah... Umroh pertama ini mengambil miqat di Bir Ali. Jamaah berhenti sejenak disini untuk shalat kemudian niat umroh bersama-sama. Tidak lupa sebelumnya jama'ah diingatkan terlebih dahulu terkait dengan "larangan ihram". Miqat (bahasa Arab : ميقات‎) adalah batas bagi dimulainya ibadah haji/umroh (batas-batas yang telah ditetapkan). Apabila melintasi miqat, seseorang yang ingin mengerjakan haji/umroh perlu mengenakan kain ihram dan melafadzkan niat. Miqat terdiri dari dua jenis : Miqat Zamani (ﻣﻴﻘﺎﺕ ﺯﻣﺎﻧﻲ) - batas yang ditentukan berdasarkan waktu. Bagi haji, miqat bermula pada bulan Syawal sampai terbit fajar tanggal 10 Zulhijah yaitu ketika ibadah haji dilaksanakan. Bagi umrah, miqat zamani bermula pada sepanjang tahun pada waktu

Agar Allah Menjawab Do'a Kita

Sebagai manusia, kita selalu berharap bahwa do'a yang panjatkan bisa segera terwujud menjadi kenyataan. Beberapa waktu terus menanti dan menanti, namun tak juga kenyataan itu datang. Kadang bisa jadi putus asa karena sudah seringkali memohon pada Allah. Sikap seorang muslim adalah tetap terus berdo’a karena Allah begitu dekat pada orang yang berdo’a. Boleh jadi terkabulnya do’a tersebut tertunda. Boleh jadi pula Allah mengganti permintaan  tadi dengan yang lainnya dan pasti pilihan Allah adalah yang terbaik. Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku. Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al Baqarah : 186) Abul ‘Abbas Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata, “Kedekatan yang dimaksud dalam ayat di atas adalah kedekatan Allah pada orang

Sekali-Kali Menangislah !!!

"Menangislah bila harus menangis", demikianlah cuplikan lirik salah satu lagu Dewa. Namun, sekali lagi bukan sembarang meneteskan air mata. Sejenak dan sesekali menangislah demi impian-impian, nilai-nilai, orang-orang terkasih dan penyesalan-penyesalan. Percayalah, kita tidak pernah menjadi lemah karenanya. Justru sebaliknya, setelah itu seolah-olah kita memperoleh suatu pencerahan, kelegaan dan kekuatan. Itu semua patut dinikmati. Bukankah Rasulullah SAW juga menyuruh kita menangis? Dalam suatu kesempatan, Rasulullah SAW bersabda, ''Wahai manusia, menangislah! Jika kalian tidak mampu menangis, pura-puralah kalian menangis. Karena sesungguhnya penduduk neraka akan menangis di neraka, hingga air mata tersebut seolah-olah terbentuk aliran sungai di wajah mereka.'' (HR Abu Ya'la). Secara simplisit, hadis di atas dapat ditafsirkan bahwa menangis di dunia lebih baik daripada menangis di neraka kelak. Menangis merupakan hal yang sering kita jumpai dalam

Umroh di Musim Dingin

Dingin saudara, dulu pernah merasakan lebih dingin dari suhu yang tertera di gambar ini. Mencoba jalan keluar dari hotel tanpa jaket yang memadai, dan alhamdulillah "kedinginan". Teringat memori Shirah Nabawiyah, tatkala Perang Khandaq, dimana kaum muslimin Madinah dikepung kekuatan Kaum Quraisy dan Sekutunya selama sebulan lebih. Ini akibat dibuatnya parit yang membentengi Kota Madinah sebagai media pertahanan yang cukup ampuh di zamannya. Adalah Hudzaifah bin al-Yaman, beliau Radhiyallahu anhu menceritakan sendiri pengalamannya ketika diperintah oleh Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam untuk mencari informasi tentang musuh. Hudzaifah Radhiyallahu anhu mengatakan : “Suatu malam dalam perang Ahzâb, ketika angin bertiup kencang dan udara dingin menusuk tulang, Rasulullah SAW bersabda, “Adakah orang yang sanggup mencarikan berita tentang musuh untukku ? Semoga Allâh Azza wa Jalla menjadikannya bersamaku di surga.” (Tiga kali Rasulullah mengulangi ucapan tersebu

Bismillah Berangkat, Renungan Keutamaan Tanah Haram Makkah

Tanah haram jika dimutlakkan secara umum yang dimaksudkan adalah tanah Haram Makkah. Inilah tanah yang dimuliakan oleh Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam. Jika disebut Haromain, maka yang dimaksudkan adalah Makkah dan Madinah. Ibnu Qayyim Al Jauziyah menyebutkan dalam Zaadul Ma’ad, “Allah Ta’ala telah memilih beberapa tempat dan negeri, yang  terbaik  serta termulia adalah tanah Haram. Karena Allah Ta’ala telah memilih bagi nabinya –shallallahu ‘alaihi wa sallam– dan menjadikannya sebagai tempat manasik dan sebagai tempat menunaikan kewajiban. Orang dari dekat maupun jauh dari segala penjuru akan mendatangi tanah yang mulia tersebut.” Berlomba-lomba dalam kebaikan dengan share, tag, mention ke orang lain. 1 orang yang tau ilmu karena info dari kamu, insyaAllah bernilai pahala karena mengajak kepada kebaikan. Percayakan ibadah HAJI & UMRAH anda bersama  Rihaal Umroh # BismillahUmroh   # WisWayahe  kontak saja ke sini :  https://wa.me/6282250000764 Pi

Insyaallah Turki....

Membahas Turki selalu tidak ada habisnya seperti halnya menjelajahi dari kota yang satu ke kota lainnya. Selalu ada yang terlewat di setiap sisinya. Ketika melihat foto yang berseliweran, spontan berkomentar, "Loh ini dimana, kemarin kita koq ndak ada foto-foto di sini?" Sejarah, keindahan dan budaya berpadu dalam ikatan harmoni yang indah bak hamparan bunga tulip yang berkelindan diantaranya. Di musim apapun ada ujung keindahan dan hikmah yang selalu men yelinap dalam kalbu. Ada gairah yang selalu bisa mengisi dahaga di dada. Ke Turki Lagiiii.....??? Istanbul merupakan salah satu kota tertua di dunia. Kota ini dididrikan sekitar abad ke-7 SM. Pada tahun 330, kota ini dijadikan sebagai ibu kota Romawi oleh Kaisar Konstantin. Namanya kemudian diubah menjadi konstantinopel untuk menghormatinya. Pada awalnya, Konstantinopel menjadi ibu kota bagian timur Kekaisaran Romawi. Namun pada tahun 395, setelah Romawi Timur dikenal sebagai Bizantium dan memisahkan diri dari ke