Skip to main content

Ali Bin Abi Thalib, Miskin Tapi Tetap Dermawan

Siapakah yang mau meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat-gandakan (balasan) pinjaman itu untuknya, dan dia akan memperoleh pahala yang banyak (QS. Al Hadid/57 : 11)

Keluarga Ali Bin Abi Thalib ini merupakan keluarga luar biasa yang perlu diteladani. Diantara empat Khulafaur Rasyidin memang Ali Bin Abi Thalib ini masuk dalam kategori khalifah yang paling miskin dari segi harta. Tapi jangan ditanya soal sikap dermawanya, banyak shirah yang mengisahkan soal yang satu ini. Meski miskin tetap tidak mengurangi sikap dermawannya, ini yang luar biasa. Jadi, kalau dalam bahasa motivasi, Ali Bin Abi Thalib ini memiliki “mental kaya”.

Sering sekali keluarga ini mengalami kondisi sehari makan sehari tidak makan, dan anehnya “iffah” nya sungguh patut diteladani, sikap mandiri dan tidak menggantungkan hidup dari orang lain ini yang sungguh menggugah hati. Suatu hari, keluargha ini tidak makan hampir dua hari bahkan kedua anaknya untuk menahan lapar diberinya minum air kalau lapar. Kemudian sang istri, Fatimah Az Zahra yang tak lain putri Rasulullah SAW bilang ke Ali, “Wahai suamiku, kalau kita berdua tidak makan berhari-haripun tidaklah mengapa, tapi kedua anak kita membutuhkan makan, aku memiliki selendang ini dan tolong bawalah ke pasar untuk dijual.”

Kemudian Ali pergi ke pasar dan dijuallah kain selendang yang hanya satu-satunya itu dan laku dengan harga 6 dirham. Setelah beranjak dari pasar, Ali bertemu dengan pengemis yang menceritakan bahwa dia dan keluarganya sudah empat hari tidak makan. Bukanlah Ali kalau mendengarkan tadi kemudian mengacuhkan. Diberikanlah uang 6 dirham tadi kepada pengemis. Kemudian Ali menlanjutkan perjalanan pulang, di tengah jalan bertemu dengan seseorang yang membawa unta dan menawarkan unta tersebut untuk dibeli Ali. Ali bilang, “Saya tidak punya uang wahai fulan”. Kemudian orang tersebut menawarkan agar dibantu untuk menjualkan untanya dengan harga 100 dirham kalau ada yang beli lebih dari 100 dirham itu menjadi hak Ali.

Dengan membawa unta, Ali balik lagi ke pasar dengan membawa unta dan bertemulah dengan seseorang yang tertarik dengan unta yang dibawanya. Orang tadi bertanya, “Berapa unta ini dijual?” Ali menjawab, “Dari orangnya unta ini dijual 100 dirham kalau anda kasih lebih itu menjadi hak saya”. “Baiklah saya beli untamu dengan harga 160 dirham”, kata orang tersebut. Kaget sekali Ali, apa tidak salah membeli unta tersebut dengan harga yang tinggi 160 dirham.

Kemudian Ali kembali menemui orang yang minta tolong dijualkan untanya tadi, dan diceritakan proses jual beli unta utersebut tanpa menyembunyikan 1 dirhampun hasil transaksi yang sudah dilakukan. Dan dengan 60 dirham tadi Ali pulang dan bisa memberi makan keluarganya.

Dengan kejadian tersebut, esoknya Ali menemui Rasulullah SAW bermaksud menanyakan kejadian yang dialaminya. Ali belum mengatakan apapun, Rasulullah SAW menyampaikan, “Kamu baru dapat 60 dirham kan dari menjualkan unta seorang fulan?, Ketahuilah bahwa yang membawa unta tadi adalah Malaikat Jibril dan yang membeli untamu adalah Malaikat Mikail”.

Subhanallah, ini kisah yang luar biasa yang menunjukkan bahwa apa yang kita keluarkan untuk belanja di jalan Allah tidak akan menjadikan kita miskin apalagi bangkrut malah akan membuat kita kaya bahkan Allah sendiri yang berjanji akan melipatgandakan kekayaan kita.

Kemudian Rasulullah SAW mengatakan kepada Ali, “karena apa yang kamu lakukan maka Allah memberikan 3 kemuliaan : Pertama, istrimu akan menjadi pemimpin kaum muslimah di surga nanti. Kedua, anak-anakmu akan menjadi pemimpin bagi pemuda dan pemudi yang shalih dan shalihah. Ketiga, Mertuamu akan menjadi pemimpin para Rasul”.


Dari ayat di atas, jelaslah apa yang dijanjikan Allah bagi orang-orang yang mau berkorban meminjamkan pinjaman di jalan Allah. Kita melakukan satu tapi Allah memberikan dua balasan sekaligus : Pertama, Allah melipatgandakan pinjaman (balsan) bagi yang melakukannya. Kedua, Allah memberikan pahala yang banyak.

Nah, jangan pernah berhenti untuk bersedekah dan memperhatikan orang-orang yang kekurangan karena disitulah jalan nikmat yang dijanjikan Allah SWT. Sehingga tidak ada alasan untuk berputus asa atas rahmat Allah SWT yang maha luas itu.


Salam Sukses & Berkah !
Facebook : Arif Prasetyo Aji | Twiter : @arifaji






Comments

Popular posts from this blog

Sensasi Asem-Asem Pedas Ikan Kutuk Kelo Kuning Asli Lamongan

Lamongan ini memang rajanya kuliner , hampir di setiap kota di negeri ini selalu ada menu kuliner Lamongan seperti misalnya, soto lamongan, tahu campur , dll. Kalau kita memasuki kota Lamongan maka akan disuguhi pemandangan ada ibu-ibu yang berjajar rapi dengan borannya, itulah yang disebut dengan Nasi Boran . Kenapa disebut nasi boran ya karena nasinya ditaruh di dalam sebuah boran yang terbuat dari anyaman bambu. Melihatnya saja sudah gundah gulana dibuatnya apalagi kalau sudah mencoba dijamin nambah lagi he..he.. Tapi yang ndak suka pedas, jangan asal beli bisa-bisa nanti perutnya tidak bersahabat, tanya dulu apa ada bumbu yang nggak pedas.

Teman Sejati

Selama ini ku mencari cari teman yang sejati buat menenami perjuangan suci Bersyukur kini padamu Illahi, teman yang dicari selama ini telah kutemui Dengannya disisi, perjuangan ini senang diharungi, bertambah murni kasih Illahi Kepadamu Allah kupanjatkan do’a, agar berkekalan kasih sayang kita Kepadamu teman kupohon soskongan, pengorbanan dan pengertian Tlah kuungkapkan segala-galanya, itulah tandanya kejujuran kita (Syair Nasyid “Teman Sejati”-Brothers) Saya sangat ingat betul dengan lirik lagu ini, karena pada saat booming album “brothers” ini, kami bersepeluh orang dari FSLDK melakukan perjalanan Jakarta-Padang PP. Dan sepanjang perjalanan itu yang berkumandang di mobil hanya kaset milik Mas Brothers ini. Dan hitsnya adalah ”Teman Sejati” ini. Teman dan sahabat sangat dibutuhkan manusia. Senyum saja andaikata tidak dengan temannya, bisa disangka yang tidak-tidak bahkan barangkali ada yang nyelethuk ”gila kali”. Dengan teman dan sahabat, tidak hanya senyum yang dapat kita l

Bisnis : jangan sekedar ngGELINDING, gunakan MARKETing (bagian 1)

Pertemuan ketiga workshop ”sustainable entrepeneur” kemaren menghadirkan pak sonni , seorang ”pegulat” di bidang marketing yang sudah sangat berpengalaman dalam dunianya. Tema yang diangkat dalam pertemuan kali ini adalah seperti yang tertera dalam judul tulisan ini ”Bisnis : jangan sekedar ng GELINDING , gunakan MARKET ing”. Tujuannya adalah untuk memberikan sharing agar pelaku bisnis bisa bertahan lama dan tidak melupakan apa yang namanya marketing. Karena seberapapun usaha yang kita lakukan untuk membangun bisnis, sementara kita mengabaikan marketing sebagai ujung tombaknya, maka bisa jadi bisnis kita tidak akan mampu bertahan lama. Berikut ini adalah sharing dari pak sonni yang akan saya sampaikan dalam dua bagian (supaya enak bacanya saja...), semoga membawa pencerahan bagi pelaku bisnis di seluruh nusantara. BISNIS yang bernilai (berkesinambungan) Dalam dunia bisnis, kalau kita hanya bermodalkan tekad saja maka akan menjadi mimpi BURUK (nightmare). Kenapa mimpi buruk, karena