Setelah mendapat kesempatan ziarah ke Lembah Badar, Allah beri hadiah untuk bisa bersimpuh di karpet hijau, Raudhah. Pandangan menerawang lagi di tanah dimana Rasulullah SAW berdo'a sesaat sebelum Perang Badar dimulai. Do'a yang sangat menyentuh dimana saat itu Rasulullah SAW bercucuran air mata, sampai surbannya terjatuh.
Ibnu Katsir rahimahullah menggambarkan keadaan Nabi SAW pada malam Perang Badar. “Pada waktu malam Perang Badar , Rasulullah SAW melakukan shalat di dekat sebatang pohon. Dalam sujudnya beliau memperbanyak dzikir, ‘Ya Hayyuu, Ya Qayum.’ Beliau mengulang-ngulangi ucapan itu, dan menekuni shalat tahajud sambil menangis dan berdo'a terus menerus sampai pagi.
"Ya Allah, penuhilah janji-Mu kepadaku. Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau membinasakan pasukan Islam ini, maka tidak ada yang akan beribadah kepada-Mu di muka bumi ini". (HR. Muslim No. 1763)
Dalam riwayat lain disebutkan, "Ya Allah, Inilah Quraisy. Mereka datang dengan segala kesombongan dan kebanggan mereka. Mereka menantang-Mu dan mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, kurniakan kemenangan yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, binasakanlah mereka pada pagi ini.” (Sirah Ibnu Hisyam : 3/164)
Sampai-sampai rida’ atau surban beliau terjatuh dari pundaknya karena begitu tingginya beliau mengangkat tangannya ke arah langit. Melihat keadaan demikian, Abu Bakar ra. merasa tak sampai hati. Ia taruh kembali rida’ Nabi SAW di atas pundaknya dan mendekapkannya. Kemudian Abu Bakar berkata, “Wahai Nabi Allah, munajatmu kepada Rabbmu telah mencukupi. Dia pasti memenuhi apa yang Dia janjikan kepadamu”. Nabi SAW pun keluar dari tendanya, kemudian membacakan firman Allah SWT : "Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang". (QS. Al-Qamar : 45)
"Jibril telah datang kepada Rasulullah SAW dan berkata kepada beliau, ‘Dengan apa kalian menyebut orang-orang yang berjuang di perang Badar ini?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Mereka adalah orang muslim terbaik.’ Maka, Jibril berkata, ‘Begitu pula dengan malaikat yang ikut serta dalam perang Badar ini. Mereka termasuk muslim terbaik".
Maka Allah SWT menurunkan firman-Nya, ”(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu : ‘Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu Malaikat yang datang bertutut-turut". (QS. Al-Anfal : 9)
Saudaraku, Rasulullah SAW yang sudah pasti dijamin surga oleh-Nya, masih tetap berusaha menjadi yang terbaik di sisi-Nya. Beliau berkorban untuk tegaknya agama ini, bahkan dalam shalat tahajudnyapun dilakukannya sampai kakinya bengkak. Ketika ditanya oleh istrinya, Aisyah, "Wahai Rasulullah, Kau sudah dijamin surga oleh-Nya, kenapa masih melakukan ibadah seperti ini?" Rasulullah menjawab, "Itu semua agar aku dicatat sebagai hamba-Nya yang bersyukur".
Dalam "diam" kita saat ini, mari kita kuatkan cinta kita kepada Baginda Nabi SAW. Semoga di kesempatan mendatang kita bisa berada di sisinya, bersujud di karpet hijau, Raudhah di Masjidnya. Kita tetap berharap bahwa kita menjadi salah satu yang mendapatkan syafaatnya kelak. Shallu 'ala nabi, Allahumma shalli 'ala sayidina Muhammad wa 'ala ali sayidina Muhammad.
Bismillah Seger Waras
Arif Prasetyo Aji
www.firaprasa.blogspot.com
Comments