Loh City Tour Lagi? Kalau Anda sudah berkali-kali ke Madinah, tempat mana saja sih yang sudah Anda kunjungi? Pastinya seperti postingan saya sebelum ini kan? Masjid Quba, Kebun Kurma dan Jabal Uhud.
Nah, jama'ah Rihaal Umroh Tadabbur Thaif ini istimewa. Di hari keempat (26 Januari 2020) ini dan masih di Madinah, jama'ah mendapatkan kesempatan City Tour ke-2 meliputi : Masjid Jum'ah, Tsaniatul Wada', Istana Kaab bin Al Asraf, Maajid Mashabih, Stasiun Kereta Api Turki Ustmani.
Allahu Akbar. Semua tempat ini istimewa. Banyak ibrah yang bisa kita jadikan pelajaran. Tentunya akan semakin meneguhkan iman kita sekaligus kecintaan kita pada Rasulullah SAW. Sebagiannya sudah sering saya tulis dalam postingan saya sebelumnya.
Masjid Jum'ah
Awal mulanya masjid ini didirikan dan diberi nama Jum’ah karena pada saat perjalanan hijrah dari Mekkah menuju Madinah, di hari senin tangga 12 Rabiul Awal tahun 1 Hijriah, Nabi Muhammad SAW dengan para pengikutnya singgah di Quba’ hingga 4 hari. Pada pagi harinya, di hari Jum’at, mereka kembali melanjutkan perjalanan untuk menuju Madinah, lalu berhenti di sebuah wilayah Wadi Ranuna’ untuk melaksanakan shalat jum’at. Karena itulah, wilayah tersebut hingga kini dinamakan Jum’ah.
Sejarah Pembangunan Masjid yang terletak di Madinah ini pertama kalinya dibangun dengan beberapa batu dan mengalami kehancuran beberapa kali, yang akhirnya di renovasi oleh Umar bin Abdul Aziz sebagai pelaksana renovasi yang kedua pada masa kekhalifahan Abbasiyah di tahun 155-159 Hijriah.
Setelah itu, di abad ke 9 Hijriah, masjid Al Jum’ah ini kembali direnovasi oleh Syamsudin Qawan pada masa Kekhalifahan Utsmaniyah yang dipimpin oleh Sultan Bayazid. Selanjutnya kembali di renovasi oleh Sayyid Hasan Asy Syarbatli di pertengahan abad yang ke 14 Hijriah.
Sebelum dilakukannnya renovasi, Masjid Jum’ah terakhir kalinya mempunyai panjang 8 meter, tinggi 5,5 meter, lebar 4,5 meter dan 1 kubah terbuat dari bata merah dan diarea timur terdapat halaman dengan lebar 6 meter dan panjang 8 meter. Setelah itu masjid Jum’ah kembali di renovasi di tahun 1409 Hijriah oleh Kementerian Wakaf Arab Saudi dan di tahun 1412 Hijriah masjid jum’ah dibuka untuk umum.
Setelah dilakukannya beberapa kali renovasi hingga tahun 1409 H, akhirnya masjid ini terdiri dari berbagai fasilitas pendukung seperti perpustakaan, asrama untuk imam serta muadzin, madrasah untuk menghafal al-qur’an, tempat wudhu, mushala untuk wanita dan toilet.
Selain itu, kapasitas penampung masjid juga semakin luas dan besar, tadinya masjid hanya dapat menampung lebih dari 70 jamaah, namun setelah dilakukannya renovasi masjid Jum’ah dapat menampung hingga 650 jamaah.
Masjid Al Jum’ah Madinah hingga saat ini mempunyai menara tinggi yang sangat indah dan megah, sementara kubah berada tepat diatas area shalat dibagian tengah dengan ditambahkan empat kubah kecil yang sangat indah. Keindahan masjid inilah yang dapat memikat para jamaah haji atau umrah untuk melakukan shalat di masjid Al-Jum’ah.
Hhm, itu sekelumit sejarah berdirinya Masjid Jum'ah. Semoga bisa menjadi pelajaran bagi kita semua. Semoga dengan ini bisa meneguhkan cinta kita kepada Rasulullah SAW. Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad.
#AlhamdulillahUmroh insyaallah esok giliran Anda. Kontak sini : 082250000764 sekarang. Insyaallah masih ada cashback sejuta untuk umroh ramadhan bersama orang-orang yang Anda cinta.
Comments