Saya seringkali melihat para orang
tua memperlakukan anak-anak mereka buang air kecil dan buang air besar di
tempat terbuka alias di tempat yang tidak semestinya. Terus terang saya miris
melihatnya bagaimana mungkin untuk urusan bersuci (thaharah) dan membuka aurat di
tempat terbuka dipandang sebelah mata. Bisa jadi memang ketidaktahuan tapi bisa
juga karena ingin ambil mudahnya saja. Saya jadi teringat akan sebuh hadist
yang menyampaikan bahwa gara-gara urusan buang air kecil saja bisa menyebabkan
orang tersebut terkena siksa kubur.
Ibnu Abbas r.a. berkata : Nabi SAW.
berjalan melalui dua kubur, lalu beliau bersabda : “Sesungguhnya kedua orang
dalam kubur ini sedang disiksa, dan keduanya tidak disiksa karena suatu dosa
yang besar. Adapun yang satu maka tidak menyelesaikan (tuntas) jika kencing.
Sedang yang kedua, dia biasa mengadu domba (namimah)”. Kemudian Nabi SAW.
mengambil dahan pohon yang masih basah dan membelah dua lalu menancapkan pada
tiap kubur satu potongan dahan itu. Sahabat bertanya, “Mengapa engkau berbuat
itu?”. Jawab Nabi SAW. “Semoga Allah meringankan keduanya selama dahan itu
belum kering”. (HR. Bukhari, Muslim)
Berdasarkan keterangan hadist di
atas, buang air kecil atau kencing jika dilakukan tidak benar dan tidak pada
tempatnya maka akan menjadi dosa kecil yang menyebabkan kita mendapatkan siksa
kubur. Kita tidak ingin kan gara-gara hal seperti ini anak-anak kita
mendapatkan siksa kubur.Disamping itu menunjukkan bahwa Islam sangat menaruh
perhatian pada yang namanya kebersihan apalagi kalau bicara bab “thaharah”
misalnya maka disana sangat detail pembahasan tentang bab yang satu ini,
masing-masing kegiatan thaharah ada tata caranya sendiri dari mulai cara
bersuci dari hadast, cara berwudhu, cara tayamum, cara mandi besar, dll.
Belum lagi kalau bicara soal aurat,
yah memang anak-anak masih kecil tapi bukankah menumbuhkan kebiasaan sejak
kecil tentang menutup aurat ini jauh lebih baik dan akan mengenalkan lebih dini
tentang ajaran agamanya. Karena atas dasar itulah kami membiasakan sejak dini
anak laki-laki kami yang baru berumur 14 bulan untuk menjalani “Toilet Training”
bagi balita. Asal balita bisa duduk tegak saja insyaallah “Toilet Training
Untuk Balita” ini bisa dilakukan asal orang tua dan para pengasuhnya punya
komitmen untuk menjalankannya.
Berikut ini beberapa tips melakukan
“Toilet Training Untuk Balita” :
Persiapkan Pispot Di Kamar Mandi
Sebelum melakukan kegiatan Toilet Training Untuk Balita ini persiapkan Pispot atau Potty Chair yang berfungsi sebagai closet untuk balita nantinya. Alat ini bisa didapatkan di toko peralatan dapur atau melalui online shop juga banyak.
Sebelum melakukan kegiatan Toilet Training Untuk Balita ini persiapkan Pispot atau Potty Chair yang berfungsi sebagai closet untuk balita nantinya. Alat ini bisa didapatkan di toko peralatan dapur atau melalui online shop juga banyak.
Pastikan Balita Siap
Kalau menurut saya syaratnya dua saja, asalkan balita sudah bisa duduk tegak dan bisa diajak komunikasi (meski belum bisa bicara), proses toilet traing sudah bisa dilakukan.
Kalau menurut saya syaratnya dua saja, asalkan balita sudah bisa duduk tegak dan bisa diajak komunikasi (meski belum bisa bicara), proses toilet traing sudah bisa dilakukan.
Biasakan Kegiatan Kamar Mandi
Biasakan mandi di kamar mandi sehingga bisa sambil menjelaskan tentang kegunaan toilet. Biasakan balita diajakk untuk buang air kecil sebelum dan setelah tidur di pispot yang sudah disiapkan di toilet. Meski tidak keluar BAK nya tapi membangun kebisaan ini yang penting.
Biasakan mandi di kamar mandi sehingga bisa sambil menjelaskan tentang kegunaan toilet. Biasakan balita diajakk untuk buang air kecil sebelum dan setelah tidur di pispot yang sudah disiapkan di toilet. Meski tidak keluar BAK nya tapi membangun kebisaan ini yang penting.
Jika Ada Tanda-Tanda BAB Segera
Ajak Ke Kamar Mandi
Jika memberikan tanda-tanda mau Buang Air Besar (BAB) maka segera ajak ke kamar mandi untuk melakukan BAB di pispot-nya.
Jika memberikan tanda-tanda mau Buang Air Besar (BAB) maka segera ajak ke kamar mandi untuk melakukan BAB di pispot-nya.
Konsisten
Untuk memnumbuhkan kebiasaan maka diperlukan sikap konsisten dari para orang tua dan pengasuh balita. Dan biasanya ini yang berat apalagi kalau beban pekerjaan orang tua cukup berat dan berimbas pada pengasuhan anak termasuk Toilet Training Untuk Balita ini.
Untuk memnumbuhkan kebiasaan maka diperlukan sikap konsisten dari para orang tua dan pengasuh balita. Dan biasanya ini yang berat apalagi kalau beban pekerjaan orang tua cukup berat dan berimbas pada pengasuhan anak termasuk Toilet Training Untuk Balita ini.
Beri Pujian
Jika balita selesai melakukan Toilet Training maka berikan pujian dan ciuman kasih sayang agar balita tetap gembira dengan aktifitas yang dilakukan.
Jika balita selesai melakukan Toilet Training maka berikan pujian dan ciuman kasih sayang agar balita tetap gembira dengan aktifitas yang dilakukan.
Semoga tips singkat ini bisa
amemberikan manfaat mengingat begitu pentingnya tentang bab thaharah ini.
Kebiasaan yang dilakukan sejak balita tidak hanya memberikan pemahaman tentang
pentignya proses ini tapi juga akan menyelamatkan dari siksa kubur, insyaallah.
Salam Sukses & Berkah !
Facebook : Arif Prasetyo Aji | Twitter : @arifaji
Comments