Skip to main content

Nasehat Hasan Al Bashri Kepada Pemimpin Iraq & Parsi



Beberapa tahun terakhir negeri ini disuguhi para pemimpin yang lahir dari “industri pencitraan” yang bekerja untuk membius rakyat dengan janji-janji yang hanya terucap di lisan dan tertulis di lembar pamflet kampanye. Rakyat dibuat tak berdaya dan tidak bisa menuntut apapun jika janji-janji para pemimpin yang dipilihnya tidak dilaksanakan.

Terus terang kita semua merindukan pemimpin adil yang mau berjuang melayani rakyatnya dengan sepenuh hati, tidak takut pada pemimpin partai, tidak takut pada cukong, tidak takut pada KPK karena dia hanya takut pada Allah SWT. Hari-harinya disbukkan dengan melayani rakyatnya tanpa protokoler karenanya tidak sempat menumpuk harta untuk dirinya, keluarganya dan kelompoknya. Kita merindukan pemimpin seperti halnya Nabi Muhammad SAW yang memimpin wilayah yang luas tapi hidupnya sederhana. Yah memang itu kondisi ideal tapi janganlah mengecilkan harapan aan hadirnya pemimpin seperti itu.

Kita juga perlu ulama yang berani menasehati para pemimpin di negeri ini bukannya ulama yang hanya jadi pendulang suara dan karenanya suaranya tidak pernah terdengar. Mari kita belajar dari Hasan Al Bashri, Nasihatnya yang terkenal diucapkannya ketika beliau diundang oleh penguasa Iraq, Ibnu Hubairoh, yang diangkat oleh Yazid bin Abdul Malik. Ibnu Hubairah adalah seorang yang jujur dan sholeh, namun hatinya selalu gundah menghadapi perintah-perintah Yazid yang bertentangan dengan nuraninya.

Ia berkata, “Allah telah memberi kekuasan kepada Yazid atas hambanya dan mewajibkan kita untuk mentaatinya. Ia sekarang menugaskan saya untuk memerintah Iraq dan Parsi, namun kadang-kadang perintahnya bertentangan dengan kebenaran. Ya, Abu Sa’id apa pendapatmu? Nasihatilah aku” Berkata HASAN AL BASHRI : “Wahai Ibnu Hurairah, takutlah kepada Allah ketika engkau mentaati Yazid dan jangan takut kepada Yazid ketika engkau mentaati Allah. Ketahuilah, Allah membelamu dari Yazid, dan Yazid tidak mampu membelamu dari siksa Allah. Wahai Ibnu Hubairoh, jika engkau mentaati Allah, Allah akan memeliharamu dari siksaan Yazid di dunia, akan tetapi jika engkau mentaati Yazid, ia tidak akan memeliharamu dari siksa Allah di dunia dan akhirat. Ketahuilah, tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam ma’siat kepada Allah, siapapun orangnya.” Berderai air mata Ibnu Hubairah mendengar nasihat Hasan Al-Basri yang sangat dalam itu.

Kita perlu pemimpin yang hanya takut pada Allah SWT dan karenanya bisa bekerja sepenuh hati melayani rakyat kemudian dengan itu Allah hadirkan keberkahan di negeri ini. Tapi juga rakyat yang dekat kepada-Nya yang ditandai dengan kecukupan iman dan taqwanya. Sebagaimana firman Allah SWT :
“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Al-A’raf: 96)

Sebagai rakyat biasa, kita hanya berdo’a semoga negeri ini dikarunia ulama seperti Hasan Al Bashri dan pemimpin seperti Ibnu Hubairah serta dikarunia negeri yang penuh nauangan berkah dari-Nya.

Salam Sukses & Berkah !

Facebook : Arif Prasetyo Aji | Twitter : @arifaji

Comments

Popular posts from this blog

Teman Sejati

Selama ini ku mencari cari teman yang sejati buat menenami perjuangan suci Bersyukur kini padamu Illahi, teman yang dicari selama ini telah kutemui Dengannya disisi, perjuangan ini senang diharungi, bertambah murni kasih Illahi Kepadamu Allah kupanjatkan do’a, agar berkekalan kasih sayang kita Kepadamu teman kupohon soskongan, pengorbanan dan pengertian Tlah kuungkapkan segala-galanya, itulah tandanya kejujuran kita (Syair Nasyid “Teman Sejati”-Brothers) Saya sangat ingat betul dengan lirik lagu ini, karena pada saat booming album “brothers” ini, kami bersepeluh orang dari FSLDK melakukan perjalanan Jakarta-Padang PP. Dan sepanjang perjalanan itu yang berkumandang di mobil hanya kaset milik Mas Brothers ini. Dan hitsnya adalah ”Teman Sejati” ini. Teman dan sahabat sangat dibutuhkan manusia. Senyum saja andaikata tidak dengan temannya, bisa disangka yang tidak-tidak bahkan barangkali ada yang nyelethuk ”gila kali”. Dengan teman dan sahabat, tidak hanya senyum yang dapat kita l...

Sensasi Asem-Asem Pedas Ikan Kutuk Kelo Kuning Asli Lamongan

Lamongan ini memang rajanya kuliner , hampir di setiap kota di negeri ini selalu ada menu kuliner Lamongan seperti misalnya, soto lamongan, tahu campur , dll. Kalau kita memasuki kota Lamongan maka akan disuguhi pemandangan ada ibu-ibu yang berjajar rapi dengan borannya, itulah yang disebut dengan Nasi Boran . Kenapa disebut nasi boran ya karena nasinya ditaruh di dalam sebuah boran yang terbuat dari anyaman bambu. Melihatnya saja sudah gundah gulana dibuatnya apalagi kalau sudah mencoba dijamin nambah lagi he..he.. Tapi yang ndak suka pedas, jangan asal beli bisa-bisa nanti perutnya tidak bersahabat, tanya dulu apa ada bumbu yang nggak pedas.

[ #IsomanStory ] Bismillah, Akhirnya Alumni Covid-19

Akhirnya Covid-19 mampir ke tubuh saya selama 23 hari. Dan alhamdulillah di hari ke-23 bertepatan dengan Idul Adha, Selasa 20 Juli 2021, SWAB PCR sudah menunjukkan hasil NEGATIF.  Alhamdulillah, syukur kepada Allah SWT yang masih berkenenan memberikan kesempatan kedua kepada saya. Koq lama 23 hari? Di hari ke-15 sebenarnya SWAB dan hasilnya masih positif dengan CT 24. Makanya dianjurkan isoman lagi dan test berikutnya sekalian bareng tuntasnya isoman istri yang terpapar juga. Gejala awalnya, tanggal 28 dan 29 juni 2021, badan demam, pusing, lemas dan maunya tidur terus. Tanggal 29 swab anti gen mandiri dan hasilnya positif covid-19. Kemudian dikonfirmasi tanggal 30 juni 2021 dengan Test SWAB PCR dan takdirnya hasilnya POSITIF juga. Gejala berikutnya, seperti flu, berdahak, berkurangnya indra penciuman, nafas terasa pendek, cenderung lemas dan yang paling tidak saya suka yaitu ndak mau makan. Sudah dicoba berbagai menu paling pol hanya 4 sendok saja, kalau diteruskan bis...