Skip to main content

Sukses Itu PILIHAN

Seorang sahabat Rasulullah saw yang bernama Abu Huroiroh yang terkenal sebagai perawi hadist itu memang tergolong sebagai Ahlu Suffah, yaitu Sahabat Rasulullah saw. yang miskin dan tidak memiliki rumah, bertimpat tinggal di Suffah (tempat berteduh, masjid). Di sini mereka mendapat pendidikan tentang Islam dan mengamalkannya.
Jadi, ”miskin” mereka itu karena PILIHAN dan bukan karena tidak memiliki ketrampilan dalam mencari uang seperti peran ASRUL dalam sinetron ramadhan PPT (Para Pencari Tuhan) yang merupakan karya terbaik yang ditampilkan televisi sepanjang bulan ramadhan kemarin yang menemani sahur kita. Abu Huroiroh misalnya, dia selalu mengikuti kemanapun Rasulullah saw pergi untuk membukukan hadist, makanya tidak heran kalau kita banyak melihat hadist yang diriwayatkan Abu Huroiiroh.
Sementara ada sahabat lain yang KAYA secara finansial, sebut saja Ustman Bin Affan, Abu Bakar Ash Shidiq, Umar Bin Khottob, Abdurrahman Bin Auf, dll. Seperti yang saya kisahkan dalam tulisan terdahulu tentang Abdurrahman Bin Auf, bagaimana sahabat-sahabat ini memiliki naluri entrepreneur yang luar biasa dan bisa dikatakan “uang” yang mengejar mereka. Hal ini seperti perkataan abdurrahman Bin Auf yang berbunyi :
“Saya tidak mengangkat batu, kecuali dibawahnya ada emas dan perak”
Tapi jangan salah, mereka menaruh harta hanya sebatas di tangan dan bukan di hati, seperti yang diungkapkan Umar Bin Khottob. Jadi berinfak bagi mereka adalah suatu hobi yang takkan tergantikan. Lihat kisah Ustman Bin Affan dalam postingan saya sebelum ini dan juga kisah berlomba-lombanya para sahabat dalam menginfakkan hartanya di perang tabuk yang diabadikan dalam sebuah riwayat.
Akhirnya, Umar mengakui kehebatan Abu Bakar dalam hal beramal dan mengatakan sampai kapanpun saya tidak dapat menandingi prestasi ibadah Abu Bakar. Karena Abu Bakar menginfakkan seluruh hartanya dan hanya meninggalkan Allah & Rasul-nya untuk keluarganya, sementara Umar menginfakkan separuh hartanya, Nah Lho.
Sekarang mari kita tengok kisah shalafus sholih setelah generasi sahabat yang juga tak kalah hebatnya dalam memaknai sukses.
Konon Imam Abu hanifah, selain sebagai imam mahdzab yang faqih dalam agama adalah seorang entrepreneur yang sangat berdaya. Abu Hanifah mengawali aktifitas entrepreneurnya dengan berjualan roti di pasar sampai pada akhirnya memiliki jasa keuangan (Khilafah & Kerajaan).
Dan karena saking mandirinya, beliau menjadi da’i yang sangat merdeka termasuk bisa menegur Khalifah pada saat itu untuk kembali kepada kebenaran. Sampai pada akhirnya beliau diminta menjadi Qodhi (=hakim) di Kekhilafahan dan beliau menolaknya dengan tegas. Karena pada masa itu, Qodhi di Kekhilafahan sama halnya sebagai tukang stempel saja, sama nggak ya dengan negeri kita saat ini ?
Menurut Imam Abu Hanifah, da’i harus berdaya dan memberdayakan. Dengan kepandaiannya, beliau mendedikasikan dirinya untuk mengajarkan islam kepada semua kalangan. Dan dengan bisnisnya yang luar biasa besarnya itu, beliau juga bisa memberikan beasiswa kepada seluruh murid-muridnya bahkan sampai keluar negeri dengan biaya penuh darinya.
Dan jangan ditanya, assetnya kalau dikurskan denagan nilai sekarang mencapai 1.7 trilliun, lebis besar dari dana rakyat indonesia yang dibawa lari edi tansil dulu. edi tansil, tanya keumana..?
Jadi, jangan terlalu lama membuat pilihan. Semakin lama membuat pilihan semakin lama pula sukses akan menemui kita. Segera tentukan PILIHAN SUKSES kita, sebagai apa, kemana arah tujuan hidup kita...dst.....
Arai, dalam tokoh ”Sang Pemimpi” nya Mas Andrea Hirata sering mengatakan :
“Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpi-mimpi itu”

Comments

Cempluk Story said…
mari kita perjuangkan segala pilihan kita selama kita hidup.
Anonymous said…
well dalem ya pak....wah boleh tanya ndak pak apa bapak pernah ikut ESQ.....maaf soalnya kata2 di header atas sangat familiar....
@cempluk :
bener mas, jangan sampai terlambat menentukan pilihan...

@nanakiqu :
dalem ya...ati2 kecebur he..he...

kebetulan saya belum pernah ikut ESQ, ketemu Ary Ginanjar juga blm pernah, baca bukunya juga blm pernah. hanya pernah sesekali mendengar org bercerita....

Popular posts from this blog

Sensasi Asem-Asem Pedas Ikan Kutuk Kelo Kuning Asli Lamongan

Lamongan ini memang rajanya kuliner , hampir di setiap kota di negeri ini selalu ada menu kuliner Lamongan seperti misalnya, soto lamongan, tahu campur , dll. Kalau kita memasuki kota Lamongan maka akan disuguhi pemandangan ada ibu-ibu yang berjajar rapi dengan borannya, itulah yang disebut dengan Nasi Boran . Kenapa disebut nasi boran ya karena nasinya ditaruh di dalam sebuah boran yang terbuat dari anyaman bambu. Melihatnya saja sudah gundah gulana dibuatnya apalagi kalau sudah mencoba dijamin nambah lagi he..he.. Tapi yang ndak suka pedas, jangan asal beli bisa-bisa nanti perutnya tidak bersahabat, tanya dulu apa ada bumbu yang nggak pedas.

Rumeli Hisari, Gerbang Penaklukan Konstatinopel

Selat Bosphorus itu adalah kunci kekuatan Konstatinopel. Hampir semua bantuan datang melalui selat ini. Hal ini terjadi sejak penaklukan Konstatinopel pertama kalinya sampai Sultan Beyazid I, ayah dari Muhammad Al Fatih. Karenanya Sultan Beyazid I membuat benteng di tepian Selat Bosphorus dekat Laut Hitam (Balck Sea), sebagai upaya pencegahan datangnya pasukan bantuan ke Konstatinopel. Benteng setinggi 25 meter ini kemudian disebut dengan Anadolu Hisari (Anatolia Fortress) atau Benteng Anatolia atau Benteng Asia Kecil. Muhammad Al Fatih, demi menunjukkan keseriusannya dalam upaya penaklukan Konstatinopel, juga membangun benteng di seberang Selat Bosphorus tepat berhadapan dengan benteng yang dibuat ayahnya, Anadolu Hisari. Ya, faktanya Anadolu Hisari tidak mampu membendung datangnya bala bantuan ke Konstatinopel. Sehingga perlu dibuat benteng lagi untuk menguatkan posisi benteng sebelumnya. Benteng legendaris inilah kemudian disebut sebagai Rumeli Hisari. Ketika

SEC On The Move

Mas Danton, Mas Samsul, Mas Samurai, dll Aku dan Mas Ganda (Kharisma Collection-Royal Plaza & Cito) Mas Riano (kelihatan sampingnya he..he..) Mbak, Kalo hitung yang bener ya... Rabu malam kemarin, tepatnya tanggal 28 Nopember 2007, SEC (alias Surabaya Entrepreneur Club) punya “gawe” pertemuan rutin sekaligus pemilihan ketua periode 2008-2010. Sebelumnya telah terjaring tiga nama calon oleh tim kecil SEC periode sebelumnya, yaitu Samurai “Investor”, Agus “Vitabean” dan Riano “Reng Oneng”. Acara diawali dengan pembukaan yang dipimpin oleh sang ketua panitia, Mas Danton “Jagoan Hosting”. Dia menyampaikan bahwa acara malam ini berbeda dari pertemuan sebelumnya, karena : Pertama, akan dilakukan pemilihan ketua SEC. Kedua, dilaksanakan di kampus SE (Sustainable Entrepreneur-Sekolah Pengusaha) . Ketiga, dihadiri para pendiri komunitas ini yang sudah sukses, yaitu Pak Panca, Pak Ismail Nakhu dan satu lagi aku lupa namanya, maafkan aku ya Pak…. Kemudian, sambutan da