Skip to main content

Road To Success : From Zero To Hero

Untuk kesekian kalinya saya bisa bertemu lagi dengan seseorang yang luar biasa. Namanya Ahmad Subchan, beliau saat ini selain menjalankan rutinitas bisnis yang dilakoninya sejak lulus kuliah dulu juga sebagai anggota DRPD Propinsi Jawa Timur.
Beliau sekarang berada di Komisi C yang membidangi masalah keuangan dan pernah belajar Financial Planning di UK Petra Surabaya dalam rangka studi Masternya.
Ada tiga hal yang disampaikan dalam kesempatan pertemuan kemarin, yaitu : tentang cita-cita, paradigma berfikir dan perencanaan & strategi.
Lihatlah Cita-Citanya
Pak Subchan pernah menjumpai seorang nenek-nenek yang berprofesi menjual kacang goreng di alun-alun kota Malang. Yang menjadi menarik, nenek ini memiliki cita-cita yang sangat dahsyat, yaitu ingin “NAIK HAJI”. Dilihat dari profesi & kondisinya saat itu tidak mungkin rasanya nenek ini bisa mewujudkan cita-citanya, bahkan anak & saudaranya ikut andil dalam mengolok-olok cita-cita mulia sang nenek tadi.
Tapi nenek ini bukannya patah arang, malah dia sangat kokoh dalam memegang cita-citanya, baginya dia memiliki Tuhan Yang Maha Kaya dan cukuplah dia meminta kepada-Nya. Dan tidak cukup disitu karena dia melakukan strategi yang cukup unik sebagai manifestasi besarnya keinginannya. Setiap ada orang yang membeli kacangnya, sang nenek tidak lupa untuk minta dido’akan supaya bisa naik haji, dan ini dilakukan berulang-ulang setiap melayani pembelinya.
Suatu hari ada orang kaya yang membeli kacangnya, seperti biasanya sang nenek tak lupa minta dido’akan. Dan dari sinilah akhirnya sang nenek bisa mewujudkan impiannya karena bertemu orang yang tepat yang bisa membantunya untuk naik haji. Allahu Akbar.
Cerita di atas adalah contoh bagaimana cita-cita dibuat dengan penuh keyakinan dan akhirnya berbuah kemenangan. Bagaimana mungkin kita bisa sukses kalau kita masih malu-malu menyebut & menuliskan cita-cita kita. Menurut seorang filsuf termahsyur, ”Allah itu menciptakan dua macam kesuksesan, yaitu dicita-citanya dan dikenyataannya.” Jadi, kalau kita tidak memancangkan cita-cita maka jangan harap akan dapat kenyataannya.
Tentang Paradigma Berfikir
”Kemiskinan itu lebih dekat kepada kekufuran”
”Seandainya kemiskinan itu berupa makhluq, maka akan aku penggal” (Ali Bin Abi Tholib)
Kita banyak menjumpai ungkapan-ungkapan seperti diatas dan kita harus mampu menangkap sinyal dan memahaminya secara benar. Misalnya ada ungkapan lagi yang sering kita dengar : ”kekayaan itu tidak menjamin kebahagiaan”. Nah kalau kita salah mengartikannya maka akan lain yang kita tangkap dalam hati kita, makanya oleh beliau ditambahi menjadi : ”kekayaan itu tidak menjamin kebahagiaan, apalagi kemiskinan.” he..he..
Ustman Bin Affan, dulu pernah tidur beralaskan emas. Bukannya sombong, tetapi marilah kita lihat dengan perspektif yang benar. Ustman Bin Afan bukanlah orang pelit, dia terkenal sangat dermawan dan bahkan disebut Bapak Zuhud karena kesederhanannya.
Dialah yang berjasa membeli sumur dari orang Yahudi yang memonopoli air di Madinah untuk kepentingan ummat. Juga pernah memberikan seluruh kafilah dagangnya yang baru datang dari Syam untuk fakir dan miskin dari kaum Muslimin. Padahal begitu banyak pedagang yang menawar barang tersebut dengan bayaran lima kali lipat keuntungan, karena pada saat itu barang-barang tersebut sedang sangat dibutuhkan. Hal ini terjadi di masa kekhilafahan Abu Bakar ra.
Pernah dalam suatu kesempatan seminarnya, Sri Bintang Pamungkas menyampaikan : ”Gimana kalau kita fikirkan kita akan hancurkan pancasila”. Seluruh hadirin heboh, dan Sri Bintang dengan entengnya berkata : ”berfikir saja koq tidak boleh......”
Perencanaan & Strategi
Beliau sekali lagi menyampaikan tentang bagimana orang sukses mewujudkan cita-citanya. Ada tiga aktifitas untuk orang yang ingin sukses :
  1. Merasakan dan menginginkan kesuksesan dalam hati
  2. Memikirkan bagaimana cita-cita itu bisa diwujudkan dengan strategi yang brillian
  3. Melakukan apa yang sudah dicita-citakan dan direncanakan dengan penuh antusias

Catatan Penting :
Memperkenalkan produk tas (backpack) laptop keren dari jerman, klik saja : DISINI

Comments

Popular posts from this blog

Sensasi Asem-Asem Pedas Ikan Kutuk Kelo Kuning Asli Lamongan

Lamongan ini memang rajanya kuliner , hampir di setiap kota di negeri ini selalu ada menu kuliner Lamongan seperti misalnya, soto lamongan, tahu campur , dll. Kalau kita memasuki kota Lamongan maka akan disuguhi pemandangan ada ibu-ibu yang berjajar rapi dengan borannya, itulah yang disebut dengan Nasi Boran . Kenapa disebut nasi boran ya karena nasinya ditaruh di dalam sebuah boran yang terbuat dari anyaman bambu. Melihatnya saja sudah gundah gulana dibuatnya apalagi kalau sudah mencoba dijamin nambah lagi he..he.. Tapi yang ndak suka pedas, jangan asal beli bisa-bisa nanti perutnya tidak bersahabat, tanya dulu apa ada bumbu yang nggak pedas.

Rumeli Hisari, Gerbang Penaklukan Konstatinopel

Selat Bosphorus itu adalah kunci kekuatan Konstatinopel. Hampir semua bantuan datang melalui selat ini. Hal ini terjadi sejak penaklukan Konstatinopel pertama kalinya sampai Sultan Beyazid I, ayah dari Muhammad Al Fatih. Karenanya Sultan Beyazid I membuat benteng di tepian Selat Bosphorus dekat Laut Hitam (Balck Sea), sebagai upaya pencegahan datangnya pasukan bantuan ke Konstatinopel. Benteng setinggi 25 meter ini kemudian disebut dengan Anadolu Hisari (Anatolia Fortress) atau Benteng Anatolia atau Benteng Asia Kecil. Muhammad Al Fatih, demi menunjukkan keseriusannya dalam upaya penaklukan Konstatinopel, juga membangun benteng di seberang Selat Bosphorus tepat berhadapan dengan benteng yang dibuat ayahnya, Anadolu Hisari. Ya, faktanya Anadolu Hisari tidak mampu membendung datangnya bala bantuan ke Konstatinopel. Sehingga perlu dibuat benteng lagi untuk menguatkan posisi benteng sebelumnya. Benteng legendaris inilah kemudian disebut sebagai Rumeli Hisari. Ketika

SEC On The Move

Mas Danton, Mas Samsul, Mas Samurai, dll Aku dan Mas Ganda (Kharisma Collection-Royal Plaza & Cito) Mas Riano (kelihatan sampingnya he..he..) Mbak, Kalo hitung yang bener ya... Rabu malam kemarin, tepatnya tanggal 28 Nopember 2007, SEC (alias Surabaya Entrepreneur Club) punya “gawe” pertemuan rutin sekaligus pemilihan ketua periode 2008-2010. Sebelumnya telah terjaring tiga nama calon oleh tim kecil SEC periode sebelumnya, yaitu Samurai “Investor”, Agus “Vitabean” dan Riano “Reng Oneng”. Acara diawali dengan pembukaan yang dipimpin oleh sang ketua panitia, Mas Danton “Jagoan Hosting”. Dia menyampaikan bahwa acara malam ini berbeda dari pertemuan sebelumnya, karena : Pertama, akan dilakukan pemilihan ketua SEC. Kedua, dilaksanakan di kampus SE (Sustainable Entrepreneur-Sekolah Pengusaha) . Ketiga, dihadiri para pendiri komunitas ini yang sudah sukses, yaitu Pak Panca, Pak Ismail Nakhu dan satu lagi aku lupa namanya, maafkan aku ya Pak…. Kemudian, sambutan da