Ramadhan adalah momentum yang sangat tepat untuk melakukan harmonisasi keluarga. Betapa banyak aktifitas ibadah di bulan ramadhan yang bisa kita lakukan bersama-sama kelurga, seperti buka bersama keluarga, sahur bersama keluarga, sholat tarawih berjama’ah dengan keluarga dan aktifitas lainnya yang sangat sayang kalau itu kita lakukan sendirian.
Kita bisa mendengarkan celoteh anak-anak kita yang membaca do’a berbuka puasa meskipun dengan sedikit cadel dan suasana lainnya yang terasa sangat indah dan membangkitkan semangat beribadah kita kepada Allah SWT. Itulah yang dilakukan Rasulullah SAW, yaitu mengajak serta seluruh anggota keluarganya untuk beribadah kepada Allah SWT.
Hal ini bisa kita lihat dalam salah satu riwayat hadist yang mengungkapkan tentang kebiasaan Rasulullah SAW ketika memasuki sepuluh hari yang terakhir di bulan ramadhan, yaitu :
Melalui ramadhan yang penuh rahmat ini, sudahkah kita harmonis dengan keluarga kita? Untuk melengkapi khasanah pemahaman kita, mari kita lihat bagaimana Al Qur’an bicara tentang keluarga.
Ketika menjelaskan tentang keluarga, Al Qur’an banyak mengungkapkan setting keluarga dengan menggunakan setting perhatian, diantaranya :
PERHATIAN YANG LUNAK
Maksudnya adalah bahwa Al Qur’an menjelaskan keluarga itu secara biasa-biasa saja dengan menyebutkan secara spesifik karakter-karakter keluarga. Sebagaimana yang terdapat dalam Al Qur’an Surat Al Kahfi (18) : 46 berikut :
“Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amal kebajikan yang terus menerus adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”
PERHATIAN YANG KERAS
Maksudnya adalah bahwa Al Qur’an meminta kita untuk memperhatikan keluarga secara baik karena keluarga juga memiliki potensi fitnah. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur’an Surat Al Anfal (8) : 28, berikut ini.
“Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan/fitnah dan sesungguhnya di sisi Allah ada pahala yang besar.”
PERHATIAN YANG SANGAT KERAS
Maksudnya adalah bahwa Al Qur’an memberikan peringatan yang sangat menggugah kepada kita semua agar mampu membawa keluarganya kepada kehidupan yang diridhoi Allah SWT dan menghindarkanya dari siksa api neraka. Hal ini telah dijelaskan dalam Al Qur’an Surat at Tahrim (66) : 6, berikut ini.
“Wahai orang-oarang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar & keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”
Sehingga melalui momentum ramadhan ini marilah kita jadikan keluarga kita sebagai keluarga yang sakinah-mawadah-warahmah yaitu keluarga yang senantiasa dilandasi dengan beribadah kepada Allah SWT. Dan untuk mewujudkan itu semua, paling tidak kita harus menjadikan keluarga kita menjadi :
KELUARGA SEBAGAI MASJID
Masjid adalah tempat ibadah, sehingga kita harus membangun iklim ibadah di dalam keluarga. Hal ini terlihat didalam setiap perilaku anggota keluarga kita yang senantiasa mencerminkan nilai-nilai ibadah kepada Allah SWT.
KELUARGA SEBAGAI SEKOLAH
Sekolah adalah tempat belajar/menuntut ilmu, sehingga kita harus menjadikan keluarga kita sebagai keluarga yang senantiasa melakukan proses pembelajaran. Ada kalanya kita menjadi guru dan ada kalanya juga kita menjadi murid. Dengan kata lain semuanya adalah sumber ilmu dan sumber keteladanan.
KELUARGA SEBAGAI PERPUSTAKAAN
Perpustakaan adalah pusat rujukan berbagai ilmu, sehingga kita harus menjadikan keluarga kita sebagai pusat rujukan bagi yang lainnya.
(Dirangkum dari Ceramah Ba'da Dhuhur oleh Ustadz Rofi' Munawar, Lc-Wakil ketua Komisi E DPRD Jatim-Bapak dari delapan anak)
- MengHIDUPkan MALAM dengan banyak beribadah kepada Allah SWT.
- MengKENCANGkan ikat pinggangnya, maksudnya : mengurangi makan, mengurangi waktu tidur
- MemBANGUNkan keluarganya, supaya bersama-sama beribadah kepada Allah SWT.
Maksudnya adalah bahwa Al Qur’an menjelaskan keluarga itu secara biasa-biasa saja dengan menyebutkan secara spesifik karakter-karakter keluarga. Sebagaimana yang terdapat dalam Al Qur’an Surat Al Kahfi (18) : 46 berikut :
Maksudnya adalah bahwa Al Qur’an meminta kita untuk memperhatikan keluarga secara baik karena keluarga juga memiliki potensi fitnah. Hal ini dijelaskan dalam Al Qur’an Surat Al Anfal (8) : 28, berikut ini.
Maksudnya adalah bahwa Al Qur’an memberikan peringatan yang sangat menggugah kepada kita semua agar mampu membawa keluarganya kepada kehidupan yang diridhoi Allah SWT dan menghindarkanya dari siksa api neraka. Hal ini telah dijelaskan dalam Al Qur’an Surat at Tahrim (66) : 6, berikut ini.
Masjid adalah tempat ibadah, sehingga kita harus membangun iklim ibadah di dalam keluarga. Hal ini terlihat didalam setiap perilaku anggota keluarga kita yang senantiasa mencerminkan nilai-nilai ibadah kepada Allah SWT.
Sekolah adalah tempat belajar/menuntut ilmu, sehingga kita harus menjadikan keluarga kita sebagai keluarga yang senantiasa melakukan proses pembelajaran. Ada kalanya kita menjadi guru dan ada kalanya juga kita menjadi murid. Dengan kata lain semuanya adalah sumber ilmu dan sumber keteladanan.
Perpustakaan adalah pusat rujukan berbagai ilmu, sehingga kita harus menjadikan keluarga kita sebagai pusat rujukan bagi yang lainnya.
Comments