
Belum selesai Ramadhan, kebanyakan kita sudah mulai disibukkan dengan pekerjaan “symbol” ini, dari mulai mempersiapkan BAJU BARU untuk keluarga dan kita sendiri, persiapan MUDIK ke kampung halaman sampai dengan acara HALAL BIHALAL / REUNI-AN. Kebanyakan kita juga tidak merasa sedih ketika Ramadhan akan segera berakhir (baca : sepuluh hari terakhir ramadhan) karena disibukkan dengan euphoria kegiatan “symbol” seperti yang tersebut di atas.
Kita sudah terlanjur larut dalam hiruk pikuk kegiatan “symbol” tersebut di atas. Bukannya tidak penting kegiatan ini, tapi kita perlu menanyakan lagi kepada diri kita yang paling dalam, apakah Ramadhan tahun ini sudah membekas di dalam sanubari kita ?. Ramadhan yang maknanya “MEMBAKAR” apakah sudah betul-betul membakar dosa-dosa kita dan mengantarkannya pada “TAUBATAN NASUHA” ?.
Seiring dengan datangnya bulan SYAWAL yang artinya adalah bulan PENINGKATAN sewajarnya kita perlu bertanya sekali lagi seberapa kita mau meningkatkan kuantitas & kualitas HIDUP & IBADAH saat ini dan mendatang.
Sebelum itu, kita perlu juga bersimpuh dihadapan Allah SWT dengan penuh ketundukan dan keta’atan dan berdo’a kepada-Nya :
Ya Allah, terimalah ibadah puasa-ku, terimalah qiyamullail-ku, terimalah tilawah qur’an-ku, terimalah zikir-ku, terimalah amal infaq-shodaqoh-zakat-ku dan amalan ibadah kebaikan yang sempat kuperbuat selama bulan Ramadhan kemarin.
Jadi amal IBADAH & kualitas HIDUP yang seperti apakah yang sudah kita persiapkan untuk kita laksanakan segera setelah berlalunya bulan Ramadhan ?.
Hari ini harus lebih baik dari sekarang dan hari yang akan datang harus lebih baik dari hari ini.
Catatan Penting :
hanya sebuah untaian do’a supaya ramadhan bermakna di hati dan membekas dalam amal hidup yang kujalani saat ini. Amiin.
Comments