Skip to main content

Amalan Ahli Surga

Syaikh Said Hawa dalam salah satu bukunya “TAZKIYATUN NAFS / MENYUCIKAN JIWA” yang merupakan ringkasan dari KITAB IHYA’ ULUMUDDIN – IMAM AL GHOZALI yang termahsyur itu menyampaikan bahwa, ada 5 prasyarat untuk masuk surga (tetap istiqomah berada dalam amalan ahli surga), diantaranya :
  1. Menjaga istiqomah & konsistensi dalam beribadah kepada Allah SWT
  2. Melakukan amal ibadah dengan penuh keseriusan
  3. Selalu menumbuhkan "muroqobatullah” baik dalam kesendirian maupun kebersamaan
  4. Menantikan datangnya kematian dengan penuh kesiapan
  5. Membiasakan diri untuk bermuhasabah
MENJAGA ISTIQOMAH & KONSISTENSI DALAM BERIBADAH KEPADA ALLAH SWT
Istiqomah berarti berpendirian teguh atas jalan yang lurus, berpegang pada akidah Islam dan melaksanakan syariat dengan teguh, tidak berubah dan berpaling walau dalam apa-apa keadaan sekalipun.
”Katakanlah (Wahai Muhammad) : ’Sesungguhnya Aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepada Aku bahwa Tuhan kamu hanyalah Tuhan yang satu, maka hendaklah kamu teguh di atas jalan yang betul lurus (yang membawa kepada mencapai keredhaan-Nya)……” (Q.S. Fushilat : 6)
(Rawahul Muslim) : Katakanlah: ”Saya beriman dengan Allah kemudian teguhkan pendirian kamu.”
MELAKUKAN AMAL IBADAH DENGAN PENUH KESERIUSAN
Ibadah secara bahasa bermakna merendahkan diri dan tunduk. Sedang secara istilah, ulama banyak memberikan makna. Namun makna yang paling lengkap adalah seperti yang didefinisikan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah, yaitu : Suatu kata yang meliputi segala perbuatan dan perkataan, zhohir maupun batin yang dicintai dan diridhoi oleh Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Dengan demikian ibadah terbagi menjadi tiga, yaitu : ibadah hati, ibadah lisan dan ibadah anggota badan.
Semua amalan dapat dikatakan sebagai ibadah yang diterima bila memenuhi dua syarat, yaitu Ikhlash dan mutaba’ah (mengikuti tuntunan Nabi shollallohu ‘alaihi wassalam). Kedua syarat ini terangkum dalam firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya :
“…Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang sholih dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya.” (QS: Al Kahfi: 110).
SELALU MENUMBUHKAN "MUROQOBATULLAH" BAIK DALAM KESENDIRIAN MAUPUN KEBERSAMAAN
Muroqobah berarti Merasakan kesertaan Allah dalam setiap aktifitas yang kita lakukan, Allah berfirman :
“Yang melihat kamu ketika kamu berdiri (untuk shalat) dan melihat pula perubahan gerak badanmu diantara orang-orang yang sujud“ (Q.S. Asy Syura : 218-219)
Dan dalam Hadist tentang Ihsan, dikatakan :
“Hendaklah kamu beribadah kepada Allah seolah-olah kamu melihat-Nya dan jika memang kamu tidak melihatNya, maka sesungguhnya Allah melihat kamu“
MENANTIKAN DATANGNYA KEMATIAN DENGAN PENUH KESIAPAN
Seperti yang tercantum dalam ayat Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kemudian hanyalah kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. 29:57) Tiap orang yang pernah hidup di muka bumi ini ditakdirkan untuk mati. Tanpa kecuali, mereka semua akan mati, tiap orang.
Saat ini, kita tidak pernah menemukan jejak orang-orang yang telah meninggal dunia. Mereka yang saat ini masih hidup dan mereka yang akan hidup juga akan menghadapi kematian pada hari yang telah ditentukan. Walaupun demikian, masyarakat pada umumnya cenderung melihat kematian sebagai suatu peristiwa yang terjadi secara kebetulan saja.
Semua makhluk hidup akan hidup sampai suatu hari yang telah ditentukan dan kemudian mati. Allah menjelaskan dalam Quran tentang prilaku manusia pada umumnya terhadap kematian dalam ayat berikut ini :
Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (QS. 62:8)
MEMBIASAKAN DIRI BERMUHASABAH
Muhasabah berasal dari kata hasibah yang artinya menghisap atau menghitung. Dalam penggunaan katanya, muhasabah diidentikkan dengan menilai diri sendiri atau mudahnya adalah MENGEVALUASI.
Dalam melakukan muhasabah, seorang muslim menilai dirinya, apakah dirinya lebih banyak berbuat baik (beribadah) ataukah malah lebih banyak berbuat jahat (bermaksiat) dalam kehidupan sehari-hari. Dia mesti objektif melakukan penilaian, menggunakan Al Qur’an dan Sunnah sebagai dasar/basis melakukan penilaian, bukan berdasar keinginan diri/sesuka hati.

Comments

Anonymous said…
Assalamu ‘Alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh
Bismillahi la illaha illa allah muhammadrrosullah
Kami beri tahukan kepada seluruh pembaca tentang Faedahnya Ayat kursy yaitu Mengharapkan Bertemu Dzatnya Allah di Surga untuk lebih jelasnya silakan Anda Mengamalkannya Tanpa Bilanggan hitunggan Membacanya,( Semampu saudara )semoga saudara - saudara berkenan mengamalkannya bersama- sama Saya, Insya allah, Allah Akan Membuka Sebuah Ta'bir Yang Tidak Orang Mengetahuinya,Syarat Memasuki pintu istananya salah satunya kita Harus Bersih dan suci (Mengamalkan Segala Perintahnya )co:/ Sering Menyebut Namanya,Kekuasaanya Di Langit dan DI Bumi, DI Manapun Kita Berada,baik dibaca dengan lisan maupun dalam hati.Kami ucapkan banyak terima kasih
Jazzakumullohu Khoiron,Amin

Popular posts from this blog

Sensasi Asem-Asem Pedas Ikan Kutuk Kelo Kuning Asli Lamongan

Lamongan ini memang rajanya kuliner , hampir di setiap kota di negeri ini selalu ada menu kuliner Lamongan seperti misalnya, soto lamongan, tahu campur , dll. Kalau kita memasuki kota Lamongan maka akan disuguhi pemandangan ada ibu-ibu yang berjajar rapi dengan borannya, itulah yang disebut dengan Nasi Boran . Kenapa disebut nasi boran ya karena nasinya ditaruh di dalam sebuah boran yang terbuat dari anyaman bambu. Melihatnya saja sudah gundah gulana dibuatnya apalagi kalau sudah mencoba dijamin nambah lagi he..he.. Tapi yang ndak suka pedas, jangan asal beli bisa-bisa nanti perutnya tidak bersahabat, tanya dulu apa ada bumbu yang nggak pedas.

Rumeli Hisari, Gerbang Penaklukan Konstatinopel

Selat Bosphorus itu adalah kunci kekuatan Konstatinopel. Hampir semua bantuan datang melalui selat ini. Hal ini terjadi sejak penaklukan Konstatinopel pertama kalinya sampai Sultan Beyazid I, ayah dari Muhammad Al Fatih. Karenanya Sultan Beyazid I membuat benteng di tepian Selat Bosphorus dekat Laut Hitam (Balck Sea), sebagai upaya pencegahan datangnya pasukan bantuan ke Konstatinopel. Benteng setinggi 25 meter ini kemudian disebut dengan Anadolu Hisari (Anatolia Fortress) atau Benteng Anatolia atau Benteng Asia Kecil. Muhammad Al Fatih, demi menunjukkan keseriusannya dalam upaya penaklukan Konstatinopel, juga membangun benteng di seberang Selat Bosphorus tepat berhadapan dengan benteng yang dibuat ayahnya, Anadolu Hisari. Ya, faktanya Anadolu Hisari tidak mampu membendung datangnya bala bantuan ke Konstatinopel. Sehingga perlu dibuat benteng lagi untuk menguatkan posisi benteng sebelumnya. Benteng legendaris inilah kemudian disebut sebagai Rumeli Hisari. Ketika

SEC On The Move

Mas Danton, Mas Samsul, Mas Samurai, dll Aku dan Mas Ganda (Kharisma Collection-Royal Plaza & Cito) Mas Riano (kelihatan sampingnya he..he..) Mbak, Kalo hitung yang bener ya... Rabu malam kemarin, tepatnya tanggal 28 Nopember 2007, SEC (alias Surabaya Entrepreneur Club) punya “gawe” pertemuan rutin sekaligus pemilihan ketua periode 2008-2010. Sebelumnya telah terjaring tiga nama calon oleh tim kecil SEC periode sebelumnya, yaitu Samurai “Investor”, Agus “Vitabean” dan Riano “Reng Oneng”. Acara diawali dengan pembukaan yang dipimpin oleh sang ketua panitia, Mas Danton “Jagoan Hosting”. Dia menyampaikan bahwa acara malam ini berbeda dari pertemuan sebelumnya, karena : Pertama, akan dilakukan pemilihan ketua SEC. Kedua, dilaksanakan di kampus SE (Sustainable Entrepreneur-Sekolah Pengusaha) . Ketiga, dihadiri para pendiri komunitas ini yang sudah sukses, yaitu Pak Panca, Pak Ismail Nakhu dan satu lagi aku lupa namanya, maafkan aku ya Pak…. Kemudian, sambutan da