Tadi malam saya baru saja menjenguk sahabat saya yang istrinya baru melahirkan anak keduanya siang kemaren di RSUD dr. Soetomo Surabaya. Sebenarnya tidak ada rencana untuk menjenguknya mengingat kami akan bertemu tadi malam itu dalam agenda taklim rutin. Tapi tiba-tiba ada sms yang mengabarkan bahwa sahabat saya ini tidak bisa hadir dalam pertemuan kami karena menjaga anaknya yang baru lahir di RSUD dr. Soetomo. Saya sempat kaget, sebagai sahabat dekatnya saya merasa tidak pernah diberitahu soal kehamilan istrinya. Termasuk semua orang yang dikabari hal ini juga sangat kaget bahkan ada yang tidak percaya sehingga perlu mengklarifikasi ke yang empunya informasi dan juga yang empunya jabang bayi ini. Betapa tidak, selama ini dia tidak pernah menceritakan kondisi istrinya yang hamil tetapi senantiasa meminta dido’akan supaya istrinya segera diberi kesembuhan atas penyakit kanker payudara yang sudah lama dideritanya.
Sejak di vonis bahwa istrinya mengidap kanker payudara pada September 2005 yang lalu, dia begitu terpukul dengan kondisi yang dialaminya sampai kemudian sejak itu sebenarnya dia tidak lagi menggauli istrinya karena kondisi istrinya yang memang tidak memungkinkan. Dengan penuh ketabahan dia berusaha untuk melakukan terapi istrinya baik dengan alternative herba maupun secara medis. Dan selama ini sudah menjalani kemo terapi selama lima kali dan yang terakhir adalah waktu ramadhan kemaren.
Sebenarnya ini berawal saat iedul fitri yang lalu, dia sangat kaget melihat kondisi istrinya yang perutnya membesar dan mengeras. Kemudian dia mengajak istrinya tersebut untuk konsultasi ke dokter spesialis bedah yang selama ini menjadi langgganan konsultasi & terapinya.. Tidak tahu kenapa kemudian sang dokter ini hanya meraba perutnya dan kemudian memvonis bahwa kankernya sudah menjalar ke lever, dengan tanpa melalui USG ataupun rongten. Nah ini pula yang menjadikan dia terpukul, tetapi meskipun demikian sahabat saya yang satu ini memiliki ketabahan yang luar biasa disamping istrinya yang memang sangat penyabar/pendiam dan cenderung tidak mau merepotkan orang lain termasuk suaminya. Jadi sejak saat itu sampai proses kelahirannya kemaren pasangan suami istri yang telah dikaruniai satu anak sebelumnya ini beserta keluarganya bahkan orang dekatnya tidak pernah curiga bahwa istri sahabat saya ini sedang hamil.
Sampailah kemudian kepada proses kelahiran sang bayi yang luar biasa itu terjadi kemaren. Setelah sholat shubuh yang dilakukan secara berjama’ah dan dilanjutkan dengan dzikir alma’tsurat di mushola keluarga yang sudah diwakafkan tersebut, sang istri merasa perutnya sakit sekali. Kemudian sang istri berkata kepada suaminya, ”Bi, koq kayaknya kondisiku ini seperti saat menjelang kelahiran fitrah dulu ya..?” (fitrah, adalah nama anak pertamanya), dan suaminya menjawab ”ah ndak mungkin, paling ya karena sakitmu itu...” Kemudian sang istri ini ke kamar mandi untuk BAB dan betapa kagetnya setelah keluar BAB yang cuman sedikit itu, kemudian dilanjutkan dengan keluarnya kepala sang jabang bayi. Dan gemparlah seisi rumah dan bahkan para tetangganya yang kaget bukan kepalang melihat proses kelahiran sang bayi tadi yang tidak pernah diduga sebelumnya.
Dan akhirnya lahirlah bayi tersebut di kamar mandi dengan berat 1.7 kg yang kata bidan tetangga rumah yang membantu proses kelahirannya, bayi ini cukup sehat. Dan sekarang sedang proses perawatan di ruang inkubasi RSUD dr. Soetomo. Malam itu kami semua saling berpandangan seolah tidak percaya dengan kejadian yang baru saja dialami oleh sahabat saya ini, setelah mendengar cerita yang cukup mengharukan dan juga mengejutkan ini. Subhanallah...
Tetapi memeng mu’jizat Allah tidak ada yang kuasa untuk menolaknya. Yang sering kami dengan dari sahabat saya ini, bahwa dia ingin menunda dulu untuk mepunyai anak lagi meskipun si fitrah terus memintanya untuk diberikan adik setiap dia melihat bayi/anak kecil di televisi, karena kondisi istrinya yang belum memungkinkan. Tetapi rahasia Allah yang akhirnya mengantarkan kebahagiaan kepada pasangan ini, dan selesai melahirkan kemaren kondisi istrinya mulai membaik dimana payudara yang selama ini keras karena penyakitnya itu menjadi lunak dan semoga juga bisa segera mengeluarkan ASI untuk sang jabang bayi yang baru lahir.
Sampai pagi tadi saya merenung dalam hati dan sempat bergumam, subhanallah, betapa Allah akan menguji hamba-Nya yang memang siap untuk memikulnya, dan Allah pasti sekali-kali tidak akan memberikan ujian kepada hamba-Nya yang memang tidak siap memikulnya. Dan ujian adalah cara Allah untuk meningkatkan derajat hamba-Nya, tidak hanya derajat di dunia tetapi yang lebih penting adalah derajat di sisi Allah SWT. Hal ini juga mengingatkan kepada saya bahwa di setiap musibah pasti ada hikmah bisa kita ambil dan kita jadikan pelajaran di kemudian hari untuk memperbaiki ikhtiar & tawakal kita kepada Allah SWT.
hasbunallah wa nikmal wakil
nikmal maula wa nikma nashir
”dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. dan dia menciptakan jin dari nyala api tanpa asap. maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
Sejak di vonis bahwa istrinya mengidap kanker payudara pada September 2005 yang lalu, dia begitu terpukul dengan kondisi yang dialaminya sampai kemudian sejak itu sebenarnya dia tidak lagi menggauli istrinya karena kondisi istrinya yang memang tidak memungkinkan. Dengan penuh ketabahan dia berusaha untuk melakukan terapi istrinya baik dengan alternative herba maupun secara medis. Dan selama ini sudah menjalani kemo terapi selama lima kali dan yang terakhir adalah waktu ramadhan kemaren.
Sebenarnya ini berawal saat iedul fitri yang lalu, dia sangat kaget melihat kondisi istrinya yang perutnya membesar dan mengeras. Kemudian dia mengajak istrinya tersebut untuk konsultasi ke dokter spesialis bedah yang selama ini menjadi langgganan konsultasi & terapinya.. Tidak tahu kenapa kemudian sang dokter ini hanya meraba perutnya dan kemudian memvonis bahwa kankernya sudah menjalar ke lever, dengan tanpa melalui USG ataupun rongten. Nah ini pula yang menjadikan dia terpukul, tetapi meskipun demikian sahabat saya yang satu ini memiliki ketabahan yang luar biasa disamping istrinya yang memang sangat penyabar/pendiam dan cenderung tidak mau merepotkan orang lain termasuk suaminya. Jadi sejak saat itu sampai proses kelahirannya kemaren pasangan suami istri yang telah dikaruniai satu anak sebelumnya ini beserta keluarganya bahkan orang dekatnya tidak pernah curiga bahwa istri sahabat saya ini sedang hamil.
Sampailah kemudian kepada proses kelahiran sang bayi yang luar biasa itu terjadi kemaren. Setelah sholat shubuh yang dilakukan secara berjama’ah dan dilanjutkan dengan dzikir alma’tsurat di mushola keluarga yang sudah diwakafkan tersebut, sang istri merasa perutnya sakit sekali. Kemudian sang istri berkata kepada suaminya, ”Bi, koq kayaknya kondisiku ini seperti saat menjelang kelahiran fitrah dulu ya..?” (fitrah, adalah nama anak pertamanya), dan suaminya menjawab ”ah ndak mungkin, paling ya karena sakitmu itu...” Kemudian sang istri ini ke kamar mandi untuk BAB dan betapa kagetnya setelah keluar BAB yang cuman sedikit itu, kemudian dilanjutkan dengan keluarnya kepala sang jabang bayi. Dan gemparlah seisi rumah dan bahkan para tetangganya yang kaget bukan kepalang melihat proses kelahiran sang bayi tadi yang tidak pernah diduga sebelumnya.
Dan akhirnya lahirlah bayi tersebut di kamar mandi dengan berat 1.7 kg yang kata bidan tetangga rumah yang membantu proses kelahirannya, bayi ini cukup sehat. Dan sekarang sedang proses perawatan di ruang inkubasi RSUD dr. Soetomo. Malam itu kami semua saling berpandangan seolah tidak percaya dengan kejadian yang baru saja dialami oleh sahabat saya ini, setelah mendengar cerita yang cukup mengharukan dan juga mengejutkan ini. Subhanallah...
Tetapi memeng mu’jizat Allah tidak ada yang kuasa untuk menolaknya. Yang sering kami dengan dari sahabat saya ini, bahwa dia ingin menunda dulu untuk mepunyai anak lagi meskipun si fitrah terus memintanya untuk diberikan adik setiap dia melihat bayi/anak kecil di televisi, karena kondisi istrinya yang belum memungkinkan. Tetapi rahasia Allah yang akhirnya mengantarkan kebahagiaan kepada pasangan ini, dan selesai melahirkan kemaren kondisi istrinya mulai membaik dimana payudara yang selama ini keras karena penyakitnya itu menjadi lunak dan semoga juga bisa segera mengeluarkan ASI untuk sang jabang bayi yang baru lahir.
Sampai pagi tadi saya merenung dalam hati dan sempat bergumam, subhanallah, betapa Allah akan menguji hamba-Nya yang memang siap untuk memikulnya, dan Allah pasti sekali-kali tidak akan memberikan ujian kepada hamba-Nya yang memang tidak siap memikulnya. Dan ujian adalah cara Allah untuk meningkatkan derajat hamba-Nya, tidak hanya derajat di dunia tetapi yang lebih penting adalah derajat di sisi Allah SWT. Hal ini juga mengingatkan kepada saya bahwa di setiap musibah pasti ada hikmah bisa kita ambil dan kita jadikan pelajaran di kemudian hari untuk memperbaiki ikhtiar & tawakal kita kepada Allah SWT.
hasbunallah wa nikmal wakil
nikmal maula wa nikma nashir
”dia menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. dan dia menciptakan jin dari nyala api tanpa asap. maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”
(ar rahman : 14-16)
Comments
Terharu baca cerita ini... Salam buat mereka walaupun mungkin gak kenal. Makasih dah mampir ya :)
Trimakasi atas support & do'anya, insyaallah salamnya saya sampaikan. trimaksh juga.