Skip to main content

Malam 29 Ramadhan 1441 H : Saatnya Tunaikan MUHASABAH

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Q.S. AL Hasyr: 18)

Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dengan menyatakan bahwa hendaknya manusia menghisab (menghitung-hitung amalnya) dirinya sendiri sebelum Allah yang menghisab dirinya. Hendaknya pula manusia melihat dan memperhatikan bekal dan tabungan amal shalih yang akan dibawa ke hadapan Rabbnya. Bahkan, Allah memberikan penegasan kepada manusia dua kali dalam ayat ini untuk selalu bertakwa kepada-Nya yang mencakup pelaksanaan semua perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.

Sehubungan dengan itu, Umar bin Khattab, sahabat Rasulullaah Shallallaahu ‘alayhi wassallam pernah pula berkata,“Hisablah dirimu sendiri sendiri sebelum dirimu dihisab (pada hari kiamat), dan timbanglah amal perbuatanmu sendiri sebelum perbuatanmu ditimbang (pada hari kiamat).” (diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan At-Tirmidzy)

Seorang Tabi’in (generasi as-salaf as-shalih setelah generasi sahabat) bernama Hasan Al-Bashriy juga pernah memberikan nasehat yang bijak dan indah berkaitan dengan muhasabah. “Seorang mukmin itu,” kata Sang Tabi’in, “adalah pimpinan bagi dirinya sendiri. Ia menginstropeksi dirinya karena Allah. Sesunggunya hisab (perhitungan) pada hari kiamat nanti akan menjadi ringan, bagi mereka yang telah melakukan introspeksi di dunia. Sebaliknya, hisab akan terasa berat bagi mereka yang tak pernah berintrospesi.”

Hasan Al-Bashriy bahkan mendo'akan orang yang bermuhasabah sebelum beramal. Beliau berkata,“semoga Allah merahmati seorang hamba yang berpikir di saat pertama ia melakukan sesuatu. Jika itu karena Allah, ia lanjutkan, dan jika bukan karenanya, ia menangguhkannya.” Maka, hal ini disebut dengan muhasabah sebelum beramal.

Mari kita bertanya di penghujung ramadhan ini, berapa banyak Alqur'an yang kita baca dalam sehari daripada media sosial yang sekali duduk boleh jadi kita seharian? Berapa banyak lafadz-lafadz Alqur'an yang kita lantunkan dan berbagai jenis zikir yang menghiasi bibir kita daripada berpuluh-puluh judul lagu yang kita nyanyikan bahkan hafalkan? Sudah berapa banyak hati dan raga yang tersakiti akibat dari lontaran kata pedas dan sakitnya pukulan kita? Sudah berapa sering kita shalat namun tidak tepat waktu bahkan tak jarang meninggalkannya?

Adakah waktu kita gunakan dengan sebaik mungkin ataukah selama diisi dengan berbagai macam kesia-siaan bahkan kemaksiatan yang mendatangkan murka Allah? astagfirullaah al-Adziim. Kadang bahkan seringkali dosa-dosa yang kita lakukan mengalir deras bak air terjun yang menerjang bebatuan tanpa kita sadari.

Saudaraku, di malam ke-29 Ramadhan 1441 H ini, marilah bersama kita MUHASABAH. Dan insyaallah TAUBAT adalah sebaik-baik buah MUHASABAH. Melalui gambar ini, aku juga titipkan rindu kami pada baginda Nabi SAW, kami titipkan jadwal agar secepatnya Allah bukakan jalan untuk ziarah ke Kota Nabi SAW.

Follow IG @firaprasa | Nitip Tulisan : www.firaprasa.blogspot.com

Comments

Popular posts from this blog

Sensasi Asem-Asem Pedas Ikan Kutuk Kelo Kuning Asli Lamongan

Lamongan ini memang rajanya kuliner , hampir di setiap kota di negeri ini selalu ada menu kuliner Lamongan seperti misalnya, soto lamongan, tahu campur , dll. Kalau kita memasuki kota Lamongan maka akan disuguhi pemandangan ada ibu-ibu yang berjajar rapi dengan borannya, itulah yang disebut dengan Nasi Boran . Kenapa disebut nasi boran ya karena nasinya ditaruh di dalam sebuah boran yang terbuat dari anyaman bambu. Melihatnya saja sudah gundah gulana dibuatnya apalagi kalau sudah mencoba dijamin nambah lagi he..he.. Tapi yang ndak suka pedas, jangan asal beli bisa-bisa nanti perutnya tidak bersahabat, tanya dulu apa ada bumbu yang nggak pedas.

Teman Sejati

Selama ini ku mencari cari teman yang sejati buat menenami perjuangan suci Bersyukur kini padamu Illahi, teman yang dicari selama ini telah kutemui Dengannya disisi, perjuangan ini senang diharungi, bertambah murni kasih Illahi Kepadamu Allah kupanjatkan do’a, agar berkekalan kasih sayang kita Kepadamu teman kupohon soskongan, pengorbanan dan pengertian Tlah kuungkapkan segala-galanya, itulah tandanya kejujuran kita (Syair Nasyid “Teman Sejati”-Brothers) Saya sangat ingat betul dengan lirik lagu ini, karena pada saat booming album “brothers” ini, kami bersepeluh orang dari FSLDK melakukan perjalanan Jakarta-Padang PP. Dan sepanjang perjalanan itu yang berkumandang di mobil hanya kaset milik Mas Brothers ini. Dan hitsnya adalah ”Teman Sejati” ini. Teman dan sahabat sangat dibutuhkan manusia. Senyum saja andaikata tidak dengan temannya, bisa disangka yang tidak-tidak bahkan barangkali ada yang nyelethuk ”gila kali”. Dengan teman dan sahabat, tidak hanya senyum yang dapat kita l...

Bisnis : jangan sekedar ngGELINDING, gunakan MARKETing (bagian 1)

Pertemuan ketiga workshop ”sustainable entrepeneur” kemaren menghadirkan pak sonni , seorang ”pegulat” di bidang marketing yang sudah sangat berpengalaman dalam dunianya. Tema yang diangkat dalam pertemuan kali ini adalah seperti yang tertera dalam judul tulisan ini ”Bisnis : jangan sekedar ng GELINDING , gunakan MARKET ing”. Tujuannya adalah untuk memberikan sharing agar pelaku bisnis bisa bertahan lama dan tidak melupakan apa yang namanya marketing. Karena seberapapun usaha yang kita lakukan untuk membangun bisnis, sementara kita mengabaikan marketing sebagai ujung tombaknya, maka bisa jadi bisnis kita tidak akan mampu bertahan lama. Berikut ini adalah sharing dari pak sonni yang akan saya sampaikan dalam dua bagian (supaya enak bacanya saja...), semoga membawa pencerahan bagi pelaku bisnis di seluruh nusantara. BISNIS yang bernilai (berkesinambungan) Dalam dunia bisnis, kalau kita hanya bermodalkan tekad saja maka akan menjadi mimpi BURUK (nightmare). Kenapa mimpi buruk, karena ...