“I never, ever thought of myself as a businessman. I was interested in creating things I would be proud of”
-Richard Branson-
Saya suka dengan orang yang satu ini, disamping gaya nyentriknya seperti yang diperlihatkan oleh Om Bob Sadino juga inovasinya yang terus berkembang bahkan selalu menjadi pioneer. Setiap orang yang sukses pastilah memiliki “personal branding” yang menjadi nilai pembeda dengan yang lainnya.
Tahun ini, Sir Richard Branson lagi-lagi menjadi pioneer bersama perusahaan penerbangannya Virgin Atlantic dengan melakukan uji coba pertamakalinya penerbangan pesawat berbahan bakar biofuel.
Mengutip dari Jawa Pos, di halaman pertamanya menuliskan :
Sir Richard Branson tak henti-hentinya membuat aksi yang memaksa orang menoleh. Maskapai miliknya, Virgin Atlantic menerbangkan jumbo jet Boeing 747 dengan bahan bakar nabati (biofuel) yang terbuat dari biji babassu dan minyak kelapa. Terobosan itu merupakan yang pertama kalinya untuk pesawat komersial.
Pesawat berbadan lebar itu terbang dari London ke Amsterdam, dimana salah satu mesinnya digerakkan oleh campuran 25 persen biofuel dan selebihnya avtur standar jet. “Penerbangan pelopor ini bisa diikuti oleh kita semua yang serius mengurangi emisi karbon serta melanjutkan pengembangan bahan bakar di masa depan.” Kata Branson.
Penerbangan percobaan ini “murni” untuk membuktikan bahwa biofuel bisa dipakai oleh pesawat. Dua tahun lalu orang bilang ini tak mungkin. Mereka mengatakan biofuel akan membeku di ketinggian 30.000 kaki (sekitar 9.000 meter). Karena itulah dalam jangka waktu lima tahun mendatang, biofuel benar-benar menjadi bahan bakar utama bagi maskapai.
Inilah salah satu contoh inovasi yang sangat dahsyat, dimana perusahaan selalu berkembang mengikuti putaran zaman. Baru saja dilaksanakan konferensi internasional “Climate Change” di Bali akhir tahun lalu dan Sir Richard Branson langsung menjawabnya dengan uji coba penerbangan maskapainya dengan bahan bakar biofuel. Ini seolah-olah memaksa seluruh dunia untuk menoleh sejenak memperhatikan Sir Richard Bransonn dan Virgin Atlantic yang fenomenal itu.
Inovasi seperti ini diperlukan untuk menaikkan popularitas suatu perusahaan ataupun produk. Sehingga “nilai” akan bertambah seiring semakin dikenalnya perusahaan atapun produk tadi.
Perlu disimak juga perang tarif di dunia telekomunikasi seluler yang semkain dahsyat akhir-akhir ini. Dimulai dengan XL yang mengeluarkan tarif murah dengan hanya Rp. 0,1/dt. Berikutnya anda akan melihat iklan dari Telkomsel disebelahnya dengan orang berjalan yang jempolnya menunjuk kebelakang tepat dimana iklan XL berada. Kemudian Indosat menantang dengan IM3 bangeetsnya, setelah tarif SMS murah kemudian dengan tarif telephon murah Rp. 0,01/dt.
Belum cukup sampai disini, dalam 7 hari kerja, XL menantang lagi dengan mengeluarkan tarif Rp. 0,00000..1/dt. Dan belum genap 2 hari, Indosat muncul lagi dengan IM3 nya yang bertarif murah Rp. 0,00000000..1/dt.
Apakah mereka akan rugi ? jelas tidak. Bagi perusahaan yang besar, sebelum melakukan keputusan pastilah ada proses analisanya. Mereka masih ada untung meskipun sedikit tapi mereka bermain pada volume penjualan. Misalnya kalau sebelumnya untung 1000 maka sekarang untungnya Cuma 100 he..he..
Apakah berhenti sampai disini, kalau sebagai konsumenya jangan berhenti sampai disini he..he kalau bisa gratisss teruus….Dunia telekomunikasi seluler disamping bermain inovasi dengan fitur yang aduhai, juga inovasi tarif yang mudah dimengerti dan murah bangeeetts…
-Richard Branson-
Sir Richard Branson tak henti-hentinya membuat aksi yang memaksa orang menoleh. Maskapai miliknya, Virgin Atlantic menerbangkan jumbo jet Boeing 747 dengan bahan bakar nabati (biofuel) yang terbuat dari biji babassu dan minyak kelapa. Terobosan itu merupakan yang pertama kalinya untuk pesawat komersial.
Comments