Skip to main content

Harga Sebuah Ide ?

Tadi malam, Kick Andy hadir dengan tema yang sangat inspiratif khususnya bagi setiap orang yang mau bangkit dengan berwirausaha ”From Zero To Hero”. Menjadi sangat menarik karena juga dihadiri sang begawan marketing, Hermawan Kertajaya yang memberikan ulasan tentang ide kreatif dari empat pengusaha sukses yang hadir malam itu.
Juallah Bisnis, Maka Akan SuksesAcara ini menghadirkan sang empunya ide kreatif dari Jogya dengan mengangkat Ketela sebagai jajanan yang bermartabat, yaitu empat orang sekawan , Eko Yulianto, Fath Aulia Muhammad, Asyari Tamimi dan Febri Triyanto. Yang kesemuanya berpredikat sarjana dan bahkan ada yang S2-MM.
Bermodalkan sebuah gerobak berwarna merah kuning bermerk Tela-Tela, mereka berempat mampu menarik konsumen penyuka cemilan gorengan. Obsesi mereka mengangkat derajat singkong supaya "selevel" dengan cemilan impor. Yang dahsyat, hanya dalam waktu 2 tahun, sekitar 1200 outlet Tela-tela sudah menyebar di seluruh Indonesia, dan telah memberikan omzet bagi 4 sekawan ini 2-3 Miliar per-bulan
Bisa Sukses Meskipun Tidak Lulus SMAJuga ada cerita dari Ibu Susi Pujiastuti yang belum sempat menuntaskan sekolah SMAN-nya tapi sudah sukses dengan menjadi exportir ikan segar ke berbagai negara dengan omset miliaran.
Dan saat dia mengembangkan maskapai penerbangan Susi Air dengan 12 pesawat Cessna Grand Caravan, hanya dengan modal awal 750 ribu rupiah. Dan dia menorehkan sebagai pesawat yang mendarat pertama kali di Meulaboh saat musibah tsunami beberapa tahun yang lalu.
Tidak Puas Jadi KaryawanAtau kita akan termotivasi dari kisah Budiyanto Darmastono, seorang lulusan D3 Akuntansi UGM yang berasal dari keluarga guru yang tak puas bekerja sebagai pegawai bidang akuntansi, dengan penghasilan yang menurutnya "hanya begitu-begitu saja".
Bermodalkan uang 24 juta hasil meminjam saudara dan temannya, Budiyanto menyewa sebuah rumah kontrakan untuk dijadikan kantor bernama PT. NCS yang bergerak dibidang courier service pada awalnya. Gagasan briliannya saat itu adalah mengandalkan 2 komputer untuk mempercepat sistem database dan pelaporan. Dan saat ini dia memiliki 3000 karyawan dan omsetnya menyentuh 9 miliar per-bulan.
Ouval Research, Bisnis Dari Hoby & KomunitasAda cerita lagi dari pemuda yang dapat menginspirasi anda. Berawal pada hobi bermain skateboard, mendorong Rizky Yanuar dan 2 temannya membuat sendiri kaos, jaket dan aksesoris bernuansa komunitas skateboard pada 1998. Bermodalkan uang patungan sebesar 200 ribu rupiah, mereka bertiga memproduksi sendiri jaket dan kaos bermotif skateboard.
Promosi lewat mulut ke mulut kepada sesama komunitas skateboard, berkembang ke jalur distro dan akhirnya memiliki sebuah toko showroom khusus berbendera Ouval Research. Ketekunannya untuk bertahan di segmen khusus anak muda, dibarengi inovasi dalam segi desain secara terus menerus, membuahkan 4 outlet di Bandung dan Jakarta, serta 100 distributor di seluruh Indonesia yang mengalirkan omzet 1-2 miliar per bulan.
Berapakah harga sebuah ide ?
Coca Cola perusahaan raksasa dunia yang memproduksi minuman berkarbonasi dengan jutaan karyawan, penghasilannya 169 miliar dollar pertahun, mereknya dihargai $ US 69, 6 miliar diatas para kampium yang bisnisnya “lebih bergengsi” seperti Microsoft ($ US 64,1 miliar), IBM ($ US 51,2 miliar), GE ($ US 41,3 miliar), Intel ($ US 30,,9 miliar), Nokia ($ US 30,0 miliar), Disney ($ US 29,3 miliar), dan Mercedez Benz ($ US 21,0 miliar).
Pembaca, ide itu mahal. Sering nilainya unlimited. Kalau pun terpaksa harus muncul sebuah angka nominal tertentu untuk harga sebuah ide, lebih karena kepentingan praktis, transaksi atas itu harus berlangsung. Sejatinya, ide sendiri, susah diukur nilainya. Ia bergerak, memberi pengaruh terhadap banyak hal, menciptakan banyak situasi-situasi baru.
Kewirausahaan, adalah “jagad ide” yang akan mati saat ide sudah hilang tergantikan dengan rutinitas mekanistik. Rutinitas itu, sering terjadi sebagai dampak psiklogis dunia formal. Ya, tegasnya : pendidikan formal. Mereka bersekolah, tapi kebingungan dalam menyusun kemauannya sendiri. Berbondong-bondong, mengekori sebuah tujuan tertentu, membuat sebuah peluang kerja, menjadi kian sempit lantaran persaingan amat ketat.
Padahal, segudang fakta menunjukkan, mereka yang “lepas dari belenggu persekolahan dan penjara pengetahuan”, malah melihat peluang dan membangunkan jiwa kewirausahaan dalam dirinya.

Comments

Anonymous said…
saran pak semakin perbanyak artikel2 sejnis yg bisa menambah inspirasi bagi kami2 ini enterpenuer baru nan ingusan hehehehe
Anonymous said…
Aslkm...nice posting neh mas...bikin tambah semangat...

Popular posts from this blog

Sensasi Asem-Asem Pedas Ikan Kutuk Kelo Kuning Asli Lamongan

Lamongan ini memang rajanya kuliner , hampir di setiap kota di negeri ini selalu ada menu kuliner Lamongan seperti misalnya, soto lamongan, tahu campur , dll. Kalau kita memasuki kota Lamongan maka akan disuguhi pemandangan ada ibu-ibu yang berjajar rapi dengan borannya, itulah yang disebut dengan Nasi Boran . Kenapa disebut nasi boran ya karena nasinya ditaruh di dalam sebuah boran yang terbuat dari anyaman bambu. Melihatnya saja sudah gundah gulana dibuatnya apalagi kalau sudah mencoba dijamin nambah lagi he..he.. Tapi yang ndak suka pedas, jangan asal beli bisa-bisa nanti perutnya tidak bersahabat, tanya dulu apa ada bumbu yang nggak pedas.

Rumeli Hisari, Gerbang Penaklukan Konstatinopel

Selat Bosphorus itu adalah kunci kekuatan Konstatinopel. Hampir semua bantuan datang melalui selat ini. Hal ini terjadi sejak penaklukan Konstatinopel pertama kalinya sampai Sultan Beyazid I, ayah dari Muhammad Al Fatih. Karenanya Sultan Beyazid I membuat benteng di tepian Selat Bosphorus dekat Laut Hitam (Balck Sea), sebagai upaya pencegahan datangnya pasukan bantuan ke Konstatinopel. Benteng setinggi 25 meter ini kemudian disebut dengan Anadolu Hisari (Anatolia Fortress) atau Benteng Anatolia atau Benteng Asia Kecil. Muhammad Al Fatih, demi menunjukkan keseriusannya dalam upaya penaklukan Konstatinopel, juga membangun benteng di seberang Selat Bosphorus tepat berhadapan dengan benteng yang dibuat ayahnya, Anadolu Hisari. Ya, faktanya Anadolu Hisari tidak mampu membendung datangnya bala bantuan ke Konstatinopel. Sehingga perlu dibuat benteng lagi untuk menguatkan posisi benteng sebelumnya. Benteng legendaris inilah kemudian disebut sebagai Rumeli Hisari. Ketika

SEC On The Move

Mas Danton, Mas Samsul, Mas Samurai, dll Aku dan Mas Ganda (Kharisma Collection-Royal Plaza & Cito) Mas Riano (kelihatan sampingnya he..he..) Mbak, Kalo hitung yang bener ya... Rabu malam kemarin, tepatnya tanggal 28 Nopember 2007, SEC (alias Surabaya Entrepreneur Club) punya “gawe” pertemuan rutin sekaligus pemilihan ketua periode 2008-2010. Sebelumnya telah terjaring tiga nama calon oleh tim kecil SEC periode sebelumnya, yaitu Samurai “Investor”, Agus “Vitabean” dan Riano “Reng Oneng”. Acara diawali dengan pembukaan yang dipimpin oleh sang ketua panitia, Mas Danton “Jagoan Hosting”. Dia menyampaikan bahwa acara malam ini berbeda dari pertemuan sebelumnya, karena : Pertama, akan dilakukan pemilihan ketua SEC. Kedua, dilaksanakan di kampus SE (Sustainable Entrepreneur-Sekolah Pengusaha) . Ketiga, dihadiri para pendiri komunitas ini yang sudah sukses, yaitu Pak Panca, Pak Ismail Nakhu dan satu lagi aku lupa namanya, maafkan aku ya Pak…. Kemudian, sambutan da