Kali ini saya ingin belajar lebih jauh dari sosok pejuang tangguh di bisnis ritel yang sudah mendunia, Jon Asgeir Johannesson. Dia adalah seorang pria berumur 40 tahun yang berasal dari Islandia dan menjadi konglomerat ritel fashion terbesar di Inggris. Diantara keistimewaan dan keunikan dari sosok konglomerat satu ini adalah :
VisionerHal ini bisa kita lihat dari pemilihan nama perusahaannya, BAUGUR. Nama ini diambil dari bahasa viking kuno yang berarti LINGKARAN KEKUATAN.
Dan tidak lupa supaya setiap orang terkenang, Johannesson memasang patung Viking setinggi 3 meter di kantor Baugur Group di London. Uniknya, patung itu agak diperlunak dengan gitar Fender Stratocaster yang dipanggul di punggungnya.
Fokus Ekspansi
Keinginan yang kuat dari seorang Johannesson-lah yang menjadikan BAUGUR akhirnya menjadi pemain internasional di bidang ritel fashion. Hanya dalam dua dekade, Johannesson telah mengubah perusahaan keluarga BAUGUR GROUP dari sekedar sebuah supermarket diskon di dermaga Reykjavik menjadi emporium internasional.
Baugur menguasai kepemilikan di 20 peritel, dengan lebih dari 3.900 gerai di 35 negara dan memiliki total penjualan mencapai $ 19 miliar. Aksi terbesar Johannesson akan terjadi di AS, dimana dalam tujuh bulan terakhir, ia telah menguasai 8.5 % kepemilikan di peritel mewah SAKS, dan diperkirakan akan sepenuhnya dimilikinya sebentar lagi.
Gaya Manajemen Unik
Manajer diberikan kebebasan untuk menjalankan usahanya, dimana hal ini dibuktikan dengan pemantauan prtofolionya lewat laporan hanya sepanjang satu halaman saja atau bahkan lebih pendek lagi. Dalam hal ini Johannesson tidak suka penjelasan yang panjang dan berbelit-belit alias yang praktis saja.
Johannesson memantau portofolionya yang sangat besar itu dengan apa yang disebut dengan sistem ”lalu lintas”. Sistem ini mengevaluasi merek dengan memakai beberapa indikator kinerja. Ia memberikan kode warna pada tiap merek : Hijau jika semuanya berjalan lancar, Kuning untuk yang berpotensi bermasalah dan Merah untuk merek yang membutuhkan perhatian khusus.
Pejuang Tangguh
Johannesson banyak belajar dari Ayahnya yang memberikan pelajaran berharga untuk bisnis ritelnya saat ini. Dia sering bersama ayahnya berkeliling supermarket dan mendapat beberapa pelajarn penting seperti larangan menyelesaikan kesepakatan pada hari senin (itu pamali, katanya).
Ia mengawali karir bisnisnya sejak umur 13 tahun dengan menyewakan wahana permainan anak kecil-kecilan ke toko-toko setempat. Saat itu tak sengaja ayahnya mau membuang wahana mainan anak di supermarketnya, dan muncullah ide Johannesson kecil untuk menjadikannya sebagai ladang bisnis.
Pada tahun 1988 Sang ayah melihat peluang untuk mengubah industri ritel Islandia yang waktu itu didominasi segelintir pemain yang memasang harga bak kartel. Akhirnya dia merekrut anaknya sendiri, Johannesson yang baru berumur 19 tahun untuk mendirikan BONUS, grosir diskon yang dibuka di sebuah gudang sewaan. Hanya dalam waktu seminggu Bonus sudah melampaui penjualan $ 110.000 saat itu.
Sepuluh tahun kemudian Bonus merger dengan jaringan Hypermarket Islandia, Hagkaup, dan digantilah namanya menjadi BAUGUR GROUP, yang sekarang mendunia itu.
Saat ini, Ia membagi waktunya untuk tinggal di apartemen yang bernilai $ 24 juta di kawasan Gramercy Park (New York), rumah di London dan rumah di Reykjavik.
Comments