Skip to main content

Marhaban Ya Ramadhan

Untuk mengukur kualitas iman kita, sebenarnya mudah saja. Saat-saat menjelang ramadhan adalah waktu yang sangat tepat untuk mengetahui kadar keimanan kita. Hal ini bisa diketahui dari sejauh mana kita meng“HARAP” datangnya bulan ramadhan dengan segala persiapan ruhiyahnya.
Itulah mengapa Rasulullah saw. Meminta kita untuk mengamalkan salah satu do’a jauh hari sebelum ramadhan itu datang. Yah tepatnya dua bulan sebelum datangnya ramadhan, yaitu pada awal memasuki bulan rajab kita diminta untuk memanjatkan do’a :
Allahumma bariklana fii rajab wa sya’ban wa ballighna ramadhan
“Ya Allah berkahilah kami dalam bulan rajab dan sya’ban dan sampaikanlah umur kami hingga dapat menjumpai datangnya bulan ramadhan”
Jadi, kalau kita menghadapi bulan ramadhan dengan “adem ayem” atau “santai saja” seolah tidak ada momentum besar yang akan terjadi dalam hidup kita berarti kondisi iman kita masih perlu dipertanyakan kembali. Trus, bagaimana dengan kita…..?
Dalam hal ini kita bisa belajar banyak kepada Rasulullah saw, para sahabat dan para salafush sholih pada umumnya yang mempersiapkan datangnya bulan ramadhan dengan begitu rupa. Dan alhamdulillah saya sering melihat fenomena bagaimana gegap gempitanya masjid dimana saya pernah berinteraksi didalmnya melakukan persiapan dengan melakukan kegiatan bersih-bersih secara gotong royong, juga tampil dengan cat baru.
Sesungguhnya ketika kita mempersiapkan datangnya bulan ramadhan, sebenarnya adalah mempersiapkan diri untuk masuk surga. Karena saat ramadhan datang sebagimana hadist rasulullah saw, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup dan syaitan dibelenggu. Jadi kalau ada manusia yang masih melakukan maksiat, berarti dia lebih jahat dari syaitan. Sebagaimana yang diungkapkan ustadz HM. Taufik A.B mengutip salah satu ungkapan bahwa :
“Nafsu manusia itu lebih jahat dari tujuh puluh syaitan”
Dan ada ungkapan lain yang disampaikan :
Seseorang yang takut masuk neraka sama takutnya dengan kefakiran, maka dia masuk surga
Terakhir, beliau menyampaikan bahwa didalam memasuki bulan ramadhan, kita harus memiliki manajeman yang baik, diantaranya adalah :
Manajeman NIAT
Niat memegang peran yang sangat penting dalam ibadah. Jangan sampai ibadah yang kita lakukan sia-sia gara-gara salah dalam niat. Ketika melakukan shodaqoh misalnya jangan sampai niatnya agar dilihat orang sebagai dermawan, tetapi kita niatkan untuk Allah semata. Bagi Ibu-Ibu jangan sampai puasa niatnya untuk terapi kesehatan atau agar badannya langsing misalnya, dst.
Disamping itu, kalau kita memiliki niat berbuat baik tapi belum sempat terlaksana, sudah tercatat sebagai satu kebaikan. Tetapi kalau kita memiliki niat berbuat jahat/maksiat dan belum sempat terlaksana, maka sudah tercatat sebagai satu kemaksiatan. Jadi dalam hal ini kita jangan sampai salah niat.
Manajemen WAKTU
Berhubung nilai pahala di bulan ramadhan dilipatgandakan sampai dengan 70 kali. Maka kita harus tahu waktu dimana kita harus beribadah secara khusus dan dimana kita melakukan aktifitas rutin dalam pekerjaan kita. Bulan ramadhan harusnya makin menambah produktifitas, bukan malah melakukan pengurangan jam kerja dan memperbanyak waktu tidur. Disamping ada pahala juga disini, termasuk pimpinan yang memberikan kelonggaran waktu (beribadah) bagi karyawannya. Ingat, Rasulullah saw tidak pernah tidur lagi habis sahur/shubuh.
Manajamen IBADAH
Kita juga harus tahu ibadah-ibadah apa yang harus dilakukan dan berikutnya kita buat target pencapaian tentunya dengan mempertimbangkan aspek kuantitas dan kualitasnya sekaligus. Diantaranya adalah Puasa itu sendiri, qiyamullail (tarawih & witir di malam hari), tilawah qur’an, zakat-infaq-shodaqoh, dzikir, I’tikaf. Juga yang tak kalah spektakuler pahalanya adalah umrah ramadhan. Jadi yang punya rizqi berlebih ndak ada gunanya untuk menunda ibadah yang satu ini.
Catatan Penting :
tulisan diatas adalah sekelumit yang bisa saya rekam dari kajian rutin pimpinan kantor tempat saya bekerja yang disampaikan Ustadz. H.M. Taufik AB (Nara Qualita Ahsana) tadi malam di rumah Pak Asep Suhendi. (tentunya banyak kekurangan, harap dimaklumi ya….)
“Allahumma ballighna ramadhan” kita tidak tahu umur kita sampai dimana, dan peluang surga ada dihadapan dengan menyambut datangnya bulan ramadhan dengan gegap gempita, penuh syukur dan ibadah yang cukup. Mari kita saling mengingatkan dalam kebaikan, semoga ramadhan kali membawa prestasi yang lebih baik di hadapan allah swt. Amiin.

Comments

Popular posts from this blog

Sensasi Asem-Asem Pedas Ikan Kutuk Kelo Kuning Asli Lamongan

Lamongan ini memang rajanya kuliner , hampir di setiap kota di negeri ini selalu ada menu kuliner Lamongan seperti misalnya, soto lamongan, tahu campur , dll. Kalau kita memasuki kota Lamongan maka akan disuguhi pemandangan ada ibu-ibu yang berjajar rapi dengan borannya, itulah yang disebut dengan Nasi Boran . Kenapa disebut nasi boran ya karena nasinya ditaruh di dalam sebuah boran yang terbuat dari anyaman bambu. Melihatnya saja sudah gundah gulana dibuatnya apalagi kalau sudah mencoba dijamin nambah lagi he..he.. Tapi yang ndak suka pedas, jangan asal beli bisa-bisa nanti perutnya tidak bersahabat, tanya dulu apa ada bumbu yang nggak pedas.

Rumeli Hisari, Gerbang Penaklukan Konstatinopel

Selat Bosphorus itu adalah kunci kekuatan Konstatinopel. Hampir semua bantuan datang melalui selat ini. Hal ini terjadi sejak penaklukan Konstatinopel pertama kalinya sampai Sultan Beyazid I, ayah dari Muhammad Al Fatih. Karenanya Sultan Beyazid I membuat benteng di tepian Selat Bosphorus dekat Laut Hitam (Balck Sea), sebagai upaya pencegahan datangnya pasukan bantuan ke Konstatinopel. Benteng setinggi 25 meter ini kemudian disebut dengan Anadolu Hisari (Anatolia Fortress) atau Benteng Anatolia atau Benteng Asia Kecil. Muhammad Al Fatih, demi menunjukkan keseriusannya dalam upaya penaklukan Konstatinopel, juga membangun benteng di seberang Selat Bosphorus tepat berhadapan dengan benteng yang dibuat ayahnya, Anadolu Hisari. Ya, faktanya Anadolu Hisari tidak mampu membendung datangnya bala bantuan ke Konstatinopel. Sehingga perlu dibuat benteng lagi untuk menguatkan posisi benteng sebelumnya. Benteng legendaris inilah kemudian disebut sebagai Rumeli Hisari. Ketika

SEC On The Move

Mas Danton, Mas Samsul, Mas Samurai, dll Aku dan Mas Ganda (Kharisma Collection-Royal Plaza & Cito) Mas Riano (kelihatan sampingnya he..he..) Mbak, Kalo hitung yang bener ya... Rabu malam kemarin, tepatnya tanggal 28 Nopember 2007, SEC (alias Surabaya Entrepreneur Club) punya “gawe” pertemuan rutin sekaligus pemilihan ketua periode 2008-2010. Sebelumnya telah terjaring tiga nama calon oleh tim kecil SEC periode sebelumnya, yaitu Samurai “Investor”, Agus “Vitabean” dan Riano “Reng Oneng”. Acara diawali dengan pembukaan yang dipimpin oleh sang ketua panitia, Mas Danton “Jagoan Hosting”. Dia menyampaikan bahwa acara malam ini berbeda dari pertemuan sebelumnya, karena : Pertama, akan dilakukan pemilihan ketua SEC. Kedua, dilaksanakan di kampus SE (Sustainable Entrepreneur-Sekolah Pengusaha) . Ketiga, dihadiri para pendiri komunitas ini yang sudah sukses, yaitu Pak Panca, Pak Ismail Nakhu dan satu lagi aku lupa namanya, maafkan aku ya Pak…. Kemudian, sambutan da