"Jangan menunda hingga esok apa yang dapat Anda kerjakan hari ini" (Benjamin Franklin)
Saya suka dengan kalimat bijak diatas karena pernah suatu saat saya diingatkan oleh kawan dekat saya, “Mas, sampeyan memang selalu punya ide baru, tapi ada yang kurang, yaitu eksekusinya..”. Saya terdiam waktu itu, bukannya jengkel tapi saya sangat setuju dengan pendapatnya dan karenanya saya bersyukur memiliki kawan seperti dia yang berani dan mau memberikan “cermin” nya kepada saya.
Kata Nike : “Just Do It”, ini seharusnya bukan hanya sekedar jargon tetapi mesti dibuktikan dalam kehidupan kita. Kalau kita fikir, berapa waktu yang kita luangkan untuk menemukan suatu ide, berapa ide yang akhirnya bisa kita eksekusi dengan sukses dan berapa waktu yang telah kita habiskan hanya sekedar untuk menunggu “mood” misalnya.
Dalam buku yang ditulis Valentino Dinsi “Jangan Mau Seumur Hidup Jadi Orang Gajian”, dibagian pertamanya pernah mengatakan sebuah slogan yang wajib dijalankan setiap calon wirausaha : Praktek! Praktek! Praktek! Inilah sesuatu dimana pemimpin dalam semua bidang sepakat.
Setiap pekerjaan besar, entah itu menjalankann bisnis, dalam dunia akademik maupun pemerintahan, memerlukan orang yang berfikir untuk bertindak. Para eksekutif utama dalam mencari tokoh kunci, menuntut jawaban terhadap pertanyaan :
Semua pertanyaan ini mempunyai satu tujuan untuk mencari tahu apakah orang tersebut adalah orang yang suka bertindak atau sebaliknya.
Ide yang brillian saja tidaklah cukup. Ide sederhana yang dilaksanakan dan dikembangkan, adalah seratus persen lebih baik daripada ide hebat yang mati karena tidak ditindaklanjuti. Tidak ada yang datang dengan hanya memikirkannya.
Ingatlah. Semuanya yang kita miliki di dunia ini, dari satelit hingga bangunan pencakar langit hingga makanan bayi bahkan sampai tusuk gigi, hanyalah suatu ide yang dilaksanakan dengan penuh keyakinan dan akhirnya berbuah sukses.
Bahkan Rasulullah saw. ketika pertama kali menerima wahyu mendapatkan spirit dari Allah SWT untuk segera bertindak atau mengeksekusi wahyu yang diterimanya.
“bangunlah, lalu berilah peringatan!”
(Al Muddatsir : 2)
Dan tidak itu saja, sebagai orang beriman, kita diminta untuk terus beramal/bekerja, berkarya dan mendarma baktikan seluruh potensi yang kita miliki bagi kehidupan kita.
“Dan Katakanlah : "Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mu`min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan” (At Taubah : 105)
"Apakah ia akan melaksanakan pekerjaan tersebut ?"
"Apakah ia akan menuntaskannya ?"
"Apakah ia orang yang berinisiatif ?"
"Dapatkah ia memberikan hasil, atau apakah ia hanya pandai bicara alias omdo ?"
"Apakah ia akan menuntaskannya ?"
"Apakah ia orang yang berinisiatif ?"
"Dapatkah ia memberikan hasil, atau apakah ia hanya pandai bicara alias omdo ?"
(Al Muddatsir : 2)
Dalam menafsirkan ayat ini, Bapak Quraish Shihab menjelaskan dalam kitabnya Tafsir Al-Misbah, bahwa :
Bekerjalah Kamu, demi karena Allah semata dengan aneka amal yang saleh dan bermanfaat, baik untuk diri kamu maupun untuk masyarakat umum, maka Allah akan melihat yakni menilai dan memberi ganjaran amal kamu itu.
Tafsir dari melihat dalam keterangan diatas adalah menilai dan memberi ganjaran terhadap amal-amal itu. Sebutan lain daripada ganjaran adalah imbalan atau upah atau compensation.
Jadi, segeralah bertindak ! Untuk menjemput karunia Allah yang luasnya melebihi seisi lautan dan daratan.
Comments