Skip to main content

Cermin Pemimpin Adil, Demi Kesejahteraan Bersama

Zaman khalifah Umar bin Khattab, ada Gubernurnya di Syam yang begitu "takutnya" pada harta. Sampai-sampai petugas Baitul Maal merekomendasikan beliau sebagai mustahik. 

Sang Gubernur sangat dicintai rakyatnya. Umar bin Khattab pun membawakan 2 kantong yang berisi masing-masing seribu dinar. Satu kantong untuk fakir miskin di wilayah Syam dan satu kantong lagi untuk sang Gubernur.

Ketika utusan menyampaikan amanah Khalifah, sang Gubernur menangis dan berucap, "innalillahi wa inna ilaihi raji'un". Sang istri yang ada di dapur terkejut dan bertanya, "ada apakah, apa Khalifah wafat?". "Ini lebih dahsyat daripada wafatnya Khalifah", jawab sang Gubernur. Dan seketika beliau memerintahkan kepada petugas Baitul Maal untuk membagikan seribu dinar yang sebenarnya haknya pribadi itu kepada fakir miski.

Di lain waktu, Khalifah melakukan safari ke wilayah Syam. Ditemui rakyat dan gubernurnya. Khalifah bertanya kepada rakyat Syam, "Apakah gubernur kalian termasuk pemimpin yang baik?". "Gubernur kami adalah pemimpin yang baik bahkan sangat baik. Tapi beliau memiliki 3 kekurangan", pengakuan penduduk Syam saat itu.

"Kekurangan pertama, beliau menemui kami sudah siang ketika matahari sudah mulai naik. Padahal kami ingin beliau bisa melayani kami di awal hari", kata penduduk Syam. Umarpun bertanya kepada Gubernur, "Apa jawabanmu wahai Gubernurku?" "Wahai Khalifah, sungguh saya sangat malu. Aku tidak punya pembantu. Setelah subuh, aku menggiling gandum sendiri dan menjadikannya roti, kemudian menghidangkan pada keluargaku. Setelah itu shalat duha dan baru menemui rakyatku hingga petang hari.menjelang maghrib", jawab sang Gubernur.

"Kekurangan kedua, beliau tidak pernah menemui kami di malam hari, padahal kami juga punya masalah yang kami adukan di malam hari", kata penduduk Syam lagi. Umar bertanya lagi, "Apa jawabanmu wahai Gubernurku?" "Duhai Khalifah, lagi-lagi aku malu mengatakannya. Seharian aku melayani rakyatku, dan malam hari aku gunakan berkhalwat bersama Rabbku. Sehabis isya aku tidur dan bangun tengah malam untuk qiyamullail hingga subuh", jawab sang Gubernur.

Umar bertanya pada penduduk Syam, "Lalu apa yang ketiga?". Penduduk Syam menyampaikan, "Kekurangan ketiga, ada satu hari dalam sepekan, kami tidak menemukan gubernur". Dan Umar bertanya pada Gubernur, "Apa jawabanmu wahai Gubernurku?". "Ya Khalifah, aku sungguh malu mengatakannya lagi. Aku tidak punya pakaian yang banyak. Pada hari itu aku mencuci pakaianku dan mengeringkannya dan baru bisa kupakai lagi esok harinya", jawab sang Gubernur.

Sahabat, ada masa kita akan mendapati pemimpin yang baik dan adil. Dan kadang Allah menghadirkan pemimpin yang zhalim bahkan sangat kejam pada saudaranya sendiri. Kenapa? Bisa jadi karena kitapun belum begitu "baik". Pertanyaannya, "Apakah kita sudah menunaikan amar ma'ruh nahy munkar?"

Semoga suatu hari hadir pemimpin yang adil. Yang membuat negeri ini begitu berkah hingga bisa memberangkatkan haji rakyatnya secara bergiliran. Kata Pak Abdullah Sahab, "Negeri ini sangat kaya. Cukup 20 persen rakyatnya saja yang bekerja dan 80 persen lainnya cukup hanya menerima kekayaan dari negara. Karena yang 80 persen tadi jika bekerja punya kecenderungan untuk merusak". Na'udzubillahi min dzalik.

Mari shalawatin saja, "Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad".

Comments

Popular posts from this blog

Sensasi Asem-Asem Pedas Ikan Kutuk Kelo Kuning Asli Lamongan

Lamongan ini memang rajanya kuliner , hampir di setiap kota di negeri ini selalu ada menu kuliner Lamongan seperti misalnya, soto lamongan, tahu campur , dll. Kalau kita memasuki kota Lamongan maka akan disuguhi pemandangan ada ibu-ibu yang berjajar rapi dengan borannya, itulah yang disebut dengan Nasi Boran . Kenapa disebut nasi boran ya karena nasinya ditaruh di dalam sebuah boran yang terbuat dari anyaman bambu. Melihatnya saja sudah gundah gulana dibuatnya apalagi kalau sudah mencoba dijamin nambah lagi he..he.. Tapi yang ndak suka pedas, jangan asal beli bisa-bisa nanti perutnya tidak bersahabat, tanya dulu apa ada bumbu yang nggak pedas.

Teman Sejati

Selama ini ku mencari cari teman yang sejati buat menenami perjuangan suci Bersyukur kini padamu Illahi, teman yang dicari selama ini telah kutemui Dengannya disisi, perjuangan ini senang diharungi, bertambah murni kasih Illahi Kepadamu Allah kupanjatkan do’a, agar berkekalan kasih sayang kita Kepadamu teman kupohon soskongan, pengorbanan dan pengertian Tlah kuungkapkan segala-galanya, itulah tandanya kejujuran kita (Syair Nasyid “Teman Sejati”-Brothers) Saya sangat ingat betul dengan lirik lagu ini, karena pada saat booming album “brothers” ini, kami bersepeluh orang dari FSLDK melakukan perjalanan Jakarta-Padang PP. Dan sepanjang perjalanan itu yang berkumandang di mobil hanya kaset milik Mas Brothers ini. Dan hitsnya adalah ”Teman Sejati” ini. Teman dan sahabat sangat dibutuhkan manusia. Senyum saja andaikata tidak dengan temannya, bisa disangka yang tidak-tidak bahkan barangkali ada yang nyelethuk ”gila kali”. Dengan teman dan sahabat, tidak hanya senyum yang dapat kita l...

Cangkrukan Arek Sipil ITS ’96 (S-39)

Ketika kita melakukan silaturrahim maka kita harus ingat dengan pesan Rasulullah SAW, bahwa barang siapa yang melakukan silaturrahim maka akan bertambah umurnya dan juga bertambah rizqinya. Jadi acara reuni adalah bagian dari aktifitas silaturrahim ini, semoga acara ini bisa mendapatkan rahmat dan barakah dari Allah SWT. Alhamdulillah akhirnya Alumni Teknik Sipil ITS Tahun 1996 bisa melakukan reuni pertamanya setelah hampir sepuluh tahun lalu keluar dari kampus ITS Sukolilo . Reuni kemarin diberi tajuk “Cangkrukan Arek Sipil ITS ‘96” yang dilaksanakan pada hari ahad tanggal 17 juli 2010 di Swimming Pool & Cafe Perumahan Permata Jingga , Malang. Kebetulan yang menjadi host acara alias panitia adalah saudara Agusta Indrayana dan Yusuf Luqman. Acara kemarin terasa semarak untuk ukuran sebuah acara reuni yang digelar pertama kalinya di Malang lagi he...he. Meskipun yang hadir kemungkinan hanya sepertiga dari alumni tapi ada keluarga yaitu suami/istri dan anak-anak yang mengiku...