Skip to main content

Memanfaatkan “TREND” Dalam Dunia Bisnis

Memanfaatkan “TREND” Dalam Dunia Bisnis Waktu jalan ke ITC Mega Grosir Surabaya, ada pemandangan yang cukup menarik. Ada salah satu outlet busana muslim yang memajang 3 mukena dengan brand yang sebenarnya sama tapi agak berlainan, yaitu : mukena manohara, mukena ibunya manohara dan mukena tetangganya manohara.

Pertanyaannya, siapa yang mengawali munculnya ide seperti ini ? Lalu, siapa saja yang kemudian ikut dalam arus bisnis dengan memanfaatkan ikon manohara ?

Ternyata, respon customer terhadap produk yang berlabel “manohara” ini juga terbilang cukup besar, ini bisa dilihat dari banyaknya produk ini yang terjual. Coba tanya saja kepada pedagang yang panen keuntungan dari berjualan produk berlabel manohara ini. Bisnis dengan memanfaatkan “TREND” yang terjadi dimasyarakat sungguh sangatlah menarik dan tentu saja menguntungkan.

Kalau kita mau mengamati lagi, coba tengok bisnis di perempatan jalan. Kita pasti dapati dalam suatu periode tertentu yang dijual itu sama saja jenis produknya kemudian berganti sesuai dengan trend atau peristiwa yang terjadi di masyarakat. Dan ternyata suppliernya memang sama, artinya dia yang menentukan produk apa yang harus dijual dalam kurun waktu tertentu. Kenapa ada yang bermain di sector ini, tentunya factor keuntungan yang bicara.

Bicara soal “TREND” ada buku yang cukup menarik yang menggambarkan bagaimana sebuah TREND itu dibuat dan bekerja. Buku yang ditulis oleh Henrik Vejlgaard ini diberi judul “Anatomy of a Trend”.

Pada hari ini, trend muncul dari semua strata masyarakat, dianataranya menggejala pada anak laki-laki remaja di kawasan slums di Rio de Jenairo dengan musiknya dan footwear. Puncaknya pada tahun 1993, havaianas sebagai sebuah komoditi-adalah sepatu orang-orang miskin, kemudian menjadi aesories busana, kini dikelola menjadi sangat besar dan terkenal di Brasil.

Kata “TREND” boleh jadi digunakan sebagai synonym dari “CHANGE” (perubahan) dalam nilai-nilai politik, spiritual, bisnis dan banyak bidang lainnya. Sebuah trend adalah sebuah proses yang digerakkan oleh ummat manusia dalam pola sosiologis yang telah berlangsun berabad-abad.

Dalam buku ini juga menceritakan hasil survey tentang sikap orang-orang dalam menghadapi perubahan atau trend. Diantaranya :

Trendsetter : adalah mereka yang paling terbuka dan memiliki rasa ingin tahu terhadap individualisme dengan ditunjukkan melalui style dan cita rasa. Mereka menerima gagasan bahwa style harus berubah-ubah dan perubahan adalah hal yang positif.

Trendfollower : adalah mereka yang agak sama dengan trendsetter, tetapi mereka perlu melihat orang lain dulu menggunakan inovasi style baru.

Early Mainstreamers : adalah orang menerima style baru tapi dia membutuhkan lebih banyak orang menggunakan style baru sebelum mereka mengadopsi style baru. Dengan kata lain, mereka perlu melihat trendsetter dan trendfollower mengadopsi suatu style.

Mainstreamers : Orang di kelompok ini, tidak ingin menjadi trendy sebagai trendsetter tetapi juga tidak ingin terlihat sebagai konservatif seperti yang lain. Sehingga mottonya : Jangan menjadi orang pertama untuk mencoba sesuatu hal baru dan jangan menjadi orang terakhir.

Late Mainstreamers : Sangat ragu-ragu terhadap sesuatu dan bahkan dalam beberapa kasus “dismissive” dalam hal style dan cita rasa. Mereka menerima style setelah terjadi perubahan sehingga mereka seolah-olah berada diluar kebanyakan.

Conservatives : Lebih memilih style yang telah ada selama bertahun-tahun atau beberapa decade. Mereka skeptis terhadap style baru dan tidak menginginkan terjadinya perubahan dalam style dan cita rasa.

Diantara semua itu, ternyata ada yang disebut Trendcreators, adalah orang-orang yang dengan sengaja ingin menciptakan trend baru di masyarakat. Dan sebagai pelaku utamanya adalah trendsetter tentunya, yang memang cenderung suka membawa perubahan atau dengan kata lain menjadi ikon perubahan.

Nah, sebagai entrepreneur/pengusaha/pebisnis, kita sebaiknya bermain dimana kalau menginginkan keuntungan yang besar. Silahkan pilih sendiri !


Comments

Popular posts from this blog

Sensasi Asem-Asem Pedas Ikan Kutuk Kelo Kuning Asli Lamongan

Lamongan ini memang rajanya kuliner , hampir di setiap kota di negeri ini selalu ada menu kuliner Lamongan seperti misalnya, soto lamongan, tahu campur , dll. Kalau kita memasuki kota Lamongan maka akan disuguhi pemandangan ada ibu-ibu yang berjajar rapi dengan borannya, itulah yang disebut dengan Nasi Boran . Kenapa disebut nasi boran ya karena nasinya ditaruh di dalam sebuah boran yang terbuat dari anyaman bambu. Melihatnya saja sudah gundah gulana dibuatnya apalagi kalau sudah mencoba dijamin nambah lagi he..he.. Tapi yang ndak suka pedas, jangan asal beli bisa-bisa nanti perutnya tidak bersahabat, tanya dulu apa ada bumbu yang nggak pedas.

Rumeli Hisari, Gerbang Penaklukan Konstatinopel

Selat Bosphorus itu adalah kunci kekuatan Konstatinopel. Hampir semua bantuan datang melalui selat ini. Hal ini terjadi sejak penaklukan Konstatinopel pertama kalinya sampai Sultan Beyazid I, ayah dari Muhammad Al Fatih. Karenanya Sultan Beyazid I membuat benteng di tepian Selat Bosphorus dekat Laut Hitam (Balck Sea), sebagai upaya pencegahan datangnya pasukan bantuan ke Konstatinopel. Benteng setinggi 25 meter ini kemudian disebut dengan Anadolu Hisari (Anatolia Fortress) atau Benteng Anatolia atau Benteng Asia Kecil. Muhammad Al Fatih, demi menunjukkan keseriusannya dalam upaya penaklukan Konstatinopel, juga membangun benteng di seberang Selat Bosphorus tepat berhadapan dengan benteng yang dibuat ayahnya, Anadolu Hisari. Ya, faktanya Anadolu Hisari tidak mampu membendung datangnya bala bantuan ke Konstatinopel. Sehingga perlu dibuat benteng lagi untuk menguatkan posisi benteng sebelumnya. Benteng legendaris inilah kemudian disebut sebagai Rumeli Hisari. Ketika

Bisnis : jangan sekedar ngGELINDING, gunakan MARKETing (bagian 1)

Pertemuan ketiga workshop ”sustainable entrepeneur” kemaren menghadirkan pak sonni , seorang ”pegulat” di bidang marketing yang sudah sangat berpengalaman dalam dunianya. Tema yang diangkat dalam pertemuan kali ini adalah seperti yang tertera dalam judul tulisan ini ”Bisnis : jangan sekedar ng GELINDING , gunakan MARKET ing”. Tujuannya adalah untuk memberikan sharing agar pelaku bisnis bisa bertahan lama dan tidak melupakan apa yang namanya marketing. Karena seberapapun usaha yang kita lakukan untuk membangun bisnis, sementara kita mengabaikan marketing sebagai ujung tombaknya, maka bisa jadi bisnis kita tidak akan mampu bertahan lama. Berikut ini adalah sharing dari pak sonni yang akan saya sampaikan dalam dua bagian (supaya enak bacanya saja...), semoga membawa pencerahan bagi pelaku bisnis di seluruh nusantara. BISNIS yang bernilai (berkesinambungan) Dalam dunia bisnis, kalau kita hanya bermodalkan tekad saja maka akan menjadi mimpi BURUK (nightmare). Kenapa mimpi buruk, karena