Skip to main content

Semua Pintu SURGA untuk Siapa ?

Beberapa hari yang lalu, saya di sms oleh seorang rekan (yang belum saya kenal sebetulnya....) yang intinya mengingatkan bahwa saya pernah posting di blog ini terkait dengan surga ”Ada Surga Kenapa Harus Ke neraka ?”.

Saya memang sengaja memberi judul ini sebagai isyarat kita untuk tetap hati-hati dalam menjalani hidup ini. Jangan sampai kita dengan sengaja menjemput neraka.


Kali ini, saya ketengahkan kisah dari para sahabat dalam menyikapi kehidupan dengan gaya khasnya, menjemput surga. Dan penting untuk selalu kita lakukan adalah melakukan evaluasi terhadap ”kinerja” kita dalam berhubungan dengan Allah SWT. Seperti yang dikatakan Umar Bin Khattab : ”Hisablah dirimu sebelum kamu dihisab (dihari akhir nanti)”.


Dikisahkan, pada suatu hari sesudah shalat zhuhur bersama para sahabatnya r.a, Rasulullah saw bertanya kepada mereka, “Siapa di antara kalian yang berpuasa pada hari ini ?” Abu Bakar Assiddiq menjawab, “Saya, ya Rasulullah.”


Lalu beliau saw bertanya lagi, “Siapa di antara kalian yang bersedekah kepada orang miskin pada hari ini ?”. “Saya, ya Rasulullah,” Abu Bakar r.a menjawab lagi.

“Siapa di antara kalian yang mengantarkan jenazah pada hari ini ?”
. Masih jawaban Abu Bakar, “Saya, ya Rasulullah !”

Untuk yang kesekian kalinya Rasulullah masih bertanya, “Siapa di antara kalian yang mendamaikan dua orang (yang berselisih) pada hari ini ?”. Abu Bakar menjawab lagi, “Saya, ya Rasulullah”

Maka Rasulullah saw bersabda : “Tdak seorang mukmin pun yang melakukan perangai yang baik seperti itu, melainkan ia kelak akan dipanggil dari semua pintu surga, “Ya Fulan, mari masuk…”


Abu Bakar ra bertanya, “Bagaimana kalau semuanya dikerjakan, ya Rasulullah ?”. Rasulullah saw menjawab, “Kalau semua pintu surga memanggil umatku, tentu engkaulah orang pertama yang akan memasukinya, ya Abu Bakar…!”

Catatan Penting :
Satu bulan lagi kita akan memasuki bulan ramadhan 1429 H, semoga kita dijumpakan dengannya dan dianugerahi sinar hidayah yang terus menyelimuti kita. Amiin.

Comments

Popular posts from this blog

Teman Sejati

Selama ini ku mencari cari teman yang sejati buat menenami perjuangan suci Bersyukur kini padamu Illahi, teman yang dicari selama ini telah kutemui Dengannya disisi, perjuangan ini senang diharungi, bertambah murni kasih Illahi Kepadamu Allah kupanjatkan do’a, agar berkekalan kasih sayang kita Kepadamu teman kupohon soskongan, pengorbanan dan pengertian Tlah kuungkapkan segala-galanya, itulah tandanya kejujuran kita (Syair Nasyid “Teman Sejati”-Brothers) Saya sangat ingat betul dengan lirik lagu ini, karena pada saat booming album “brothers” ini, kami bersepeluh orang dari FSLDK melakukan perjalanan Jakarta-Padang PP. Dan sepanjang perjalanan itu yang berkumandang di mobil hanya kaset milik Mas Brothers ini. Dan hitsnya adalah ”Teman Sejati” ini. Teman dan sahabat sangat dibutuhkan manusia. Senyum saja andaikata tidak dengan temannya, bisa disangka yang tidak-tidak bahkan barangkali ada yang nyelethuk ”gila kali”. Dengan teman dan sahabat, tidak hanya senyum yang dapat kita l...

Sensasi Asem-Asem Pedas Ikan Kutuk Kelo Kuning Asli Lamongan

Lamongan ini memang rajanya kuliner , hampir di setiap kota di negeri ini selalu ada menu kuliner Lamongan seperti misalnya, soto lamongan, tahu campur , dll. Kalau kita memasuki kota Lamongan maka akan disuguhi pemandangan ada ibu-ibu yang berjajar rapi dengan borannya, itulah yang disebut dengan Nasi Boran . Kenapa disebut nasi boran ya karena nasinya ditaruh di dalam sebuah boran yang terbuat dari anyaman bambu. Melihatnya saja sudah gundah gulana dibuatnya apalagi kalau sudah mencoba dijamin nambah lagi he..he.. Tapi yang ndak suka pedas, jangan asal beli bisa-bisa nanti perutnya tidak bersahabat, tanya dulu apa ada bumbu yang nggak pedas.

[ #IsomanStory ] Bismillah, Akhirnya Alumni Covid-19

Akhirnya Covid-19 mampir ke tubuh saya selama 23 hari. Dan alhamdulillah di hari ke-23 bertepatan dengan Idul Adha, Selasa 20 Juli 2021, SWAB PCR sudah menunjukkan hasil NEGATIF.  Alhamdulillah, syukur kepada Allah SWT yang masih berkenenan memberikan kesempatan kedua kepada saya. Koq lama 23 hari? Di hari ke-15 sebenarnya SWAB dan hasilnya masih positif dengan CT 24. Makanya dianjurkan isoman lagi dan test berikutnya sekalian bareng tuntasnya isoman istri yang terpapar juga. Gejala awalnya, tanggal 28 dan 29 juni 2021, badan demam, pusing, lemas dan maunya tidur terus. Tanggal 29 swab anti gen mandiri dan hasilnya positif covid-19. Kemudian dikonfirmasi tanggal 30 juni 2021 dengan Test SWAB PCR dan takdirnya hasilnya POSITIF juga. Gejala berikutnya, seperti flu, berdahak, berkurangnya indra penciuman, nafas terasa pendek, cenderung lemas dan yang paling tidak saya suka yaitu ndak mau makan. Sudah dicoba berbagai menu paling pol hanya 4 sendok saja, kalau diteruskan bis...