Skip to main content

Bagaimana Mempertahankan CINTA ?

Agar cinta ini menjadi kuat dan bertahan lama, maka harus dilakukan beberapa langkah berikut ini :
Menyatakan Cinta
Hal ini tidak hanya bisa melanggengkan keakraban, memperkokoh kasih sayang, mempertebal rasa cinta, menyatukan kata, dan mempererat hubungan sesama muslim. Tapi juga bisa melenyapkan keretakan dan kedengkian. Dan ini merupakan bagian dari wujud keindahan syari’at.
Dari Abu Dzar ra, ia mendengar bahwa Rasulullah saw. Bersabda :
“Jika seorang dari kalian mencintai saudaranya, hendaklah ia datang ke rumahnya dan kabarkanlah padanya bahwa ia mencintainya karena Allah.”
Dengan mengutip ucapan Al-Baghdadi, Al-Manawi berujar :
“Mengungkapkan cinta ini dianjurkan bila cinta tersebut karena Allah, cinta yang bersemi bukan karena ambisi kepada dunia dan hawa nafsu, melainkan untuk mendapatkan kasih sayangnya. Karena menampakkan cinta demi dunia dan pemberian, maka sama artinya dengan mencari muka. Ini adalah suatu cacat dan kekurangan. Wallahu A’lam.”
Dari Anas ra, ia bertutur :
“Kami duduk bersama Rasulullah, dan tiba-tiba seseorang datang melintas. Lalu salah seorang di antara kami berkata : ‘Wahai Rasulullah, Saya sungguh mencintai orang ini.’ Rasulullah bertanya: ‘Apakah ia sudah diberitahukan?’ Ia menjawab: ‘Belum.’ Sambung Rasulullah saw.: ‘Berdirilah, dan kabarkanlah ia.’ Orang itu lalu berdiri, seraya berkata: ‘Wahai fulan, demi Allah, saya mencintaimu karena Allah.’ Ia membalas: Saya juga cinta pada Anda, yang telah mencintai saya karena Allah.”
Dari Miqdam bin Ma’dikariba ra. Disebutkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda :
“Jika seseorang dari kalian mencintai saudaranya, hendaklah ia memberitahukannya bahwa ia mencintainya.”
Saling Memberi Hadiah
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata bahwa Rasulullah bersabda : “Saling memberi hadiahlah kalian, niscaya kalian akan saling mencintai.”
Kita dianjurkan saling memberi hadiah, karena hadiah adalah bagian akhlak Islam yang diajarkan para Nabi dan dianjurkan oleh para wali-Nya. Hadiah juga bisa meluluhkan hati dan menghapus debu-debu yang menempel dalam dada.
Saling Berkunjung
Dengan menukil ucapan Al-Ghazali, Al-Manawi berkata :
“Mengunjungi saudara karena Allah adalah bagian dari inti ibadah kepada Allah. Di dalamnya ada kemuliaan dari Allah, beragam faedah, dan kebaikan hati.”
Dari Abu Hurairah ra, ia bertutur : “Rasulullah berkata kepadaku :“Wahai Abu Hurairah, sewaktu-waktu berkunjunglah, niscaya bertambahlah rasa cinta.”
Sebagian ulama berujar : “Terlalu sering berkunjung membuat bosan, terlalu jarang membuat rusak.”
Seorang pujangga mengubah sebuah syair :
berkunjunglah kamu sewaktu-waktu
jika terlalu sering, membuka jalan perpisahan
karena kulihat hujan tiap hari pun membuat jemu
sedang jika tidak turun-turun, tangan pun menengadah meminta
Penyair lain mengungkapkan :
jarangkan mengunjungi teman sejati, maka akan terasa seperti pakaian baru
karena hal paling membosankan bagi seseorang
jika ia selalu melihatmu di sisinya
Memberi Harta
Dari Mu’adz. Ra.; ia berkata: Kudengar Rasulullah saw. bersabda:
“Mesti kecintaan-Ku kepada orang-orang yang saling bercinta karena Aku, orang-orang yang duduk-duduk karena Aku, orang-orang yang saling berkunjung karena Aku, dan orang-orang yang saling berderma karena Aku.”
Pemberian harta memeliki tiga tingkatan : paling rendah adalah saling memberi harta, menengah adalah menyantuni, dan yang tertinggi adalah mendahulukan saudara ketimbang diri sendiri.
Yang terakhir ini adalah martabat para shiddiqun (mukmin sejati) dan sekaligus merupakan derajat yang paling tinggi bagi orang yang saling bercinta. Tingkatan ini disebut itsar, seperti firman Allah :
“Dan mereka (kaum Anshar) mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka memerlukan (apa yang mereka berikan itu). Dan siapa yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung” (al-Hasyr [59]: 9)
Meninggalkan Dosa
Dari Anas ra. Disebutkan bahwa Rasulullah saw. Bersabda :
“Dua orang yang saling mencintai karena Allah atau karena Islam tidak akan terpisahkan antara keduanya kecuali oleh dosa yang dilakukan salah seorang dari keduanya.”
Jika Anda mendapat perlakuan tidak ramah dari saudara Anda, maka segeralah bertobat kepada Allah, karena sesungguhnya Anda telah melakukan suatu dosa. Namun jika Anda jumpai rasa cinta mereka bertambah maka bersyukurlah, karena penyebabnya adalah ketaatan yang Anda perbuat.

Comments

saya menangis bacanya pak..
trima kasih pak arif...
saya cinta pak arif karena Allah taala :)

Popular posts from this blog

Sensasi Asem-Asem Pedas Ikan Kutuk Kelo Kuning Asli Lamongan

Lamongan ini memang rajanya kuliner , hampir di setiap kota di negeri ini selalu ada menu kuliner Lamongan seperti misalnya, soto lamongan, tahu campur , dll. Kalau kita memasuki kota Lamongan maka akan disuguhi pemandangan ada ibu-ibu yang berjajar rapi dengan borannya, itulah yang disebut dengan Nasi Boran . Kenapa disebut nasi boran ya karena nasinya ditaruh di dalam sebuah boran yang terbuat dari anyaman bambu. Melihatnya saja sudah gundah gulana dibuatnya apalagi kalau sudah mencoba dijamin nambah lagi he..he.. Tapi yang ndak suka pedas, jangan asal beli bisa-bisa nanti perutnya tidak bersahabat, tanya dulu apa ada bumbu yang nggak pedas.

Rumeli Hisari, Gerbang Penaklukan Konstatinopel

Selat Bosphorus itu adalah kunci kekuatan Konstatinopel. Hampir semua bantuan datang melalui selat ini. Hal ini terjadi sejak penaklukan Konstatinopel pertama kalinya sampai Sultan Beyazid I, ayah dari Muhammad Al Fatih. Karenanya Sultan Beyazid I membuat benteng di tepian Selat Bosphorus dekat Laut Hitam (Balck Sea), sebagai upaya pencegahan datangnya pasukan bantuan ke Konstatinopel. Benteng setinggi 25 meter ini kemudian disebut dengan Anadolu Hisari (Anatolia Fortress) atau Benteng Anatolia atau Benteng Asia Kecil. Muhammad Al Fatih, demi menunjukkan keseriusannya dalam upaya penaklukan Konstatinopel, juga membangun benteng di seberang Selat Bosphorus tepat berhadapan dengan benteng yang dibuat ayahnya, Anadolu Hisari. Ya, faktanya Anadolu Hisari tidak mampu membendung datangnya bala bantuan ke Konstatinopel. Sehingga perlu dibuat benteng lagi untuk menguatkan posisi benteng sebelumnya. Benteng legendaris inilah kemudian disebut sebagai Rumeli Hisari. Ketika

Bisnis : jangan sekedar ngGELINDING, gunakan MARKETing (bagian 1)

Pertemuan ketiga workshop ”sustainable entrepeneur” kemaren menghadirkan pak sonni , seorang ”pegulat” di bidang marketing yang sudah sangat berpengalaman dalam dunianya. Tema yang diangkat dalam pertemuan kali ini adalah seperti yang tertera dalam judul tulisan ini ”Bisnis : jangan sekedar ng GELINDING , gunakan MARKET ing”. Tujuannya adalah untuk memberikan sharing agar pelaku bisnis bisa bertahan lama dan tidak melupakan apa yang namanya marketing. Karena seberapapun usaha yang kita lakukan untuk membangun bisnis, sementara kita mengabaikan marketing sebagai ujung tombaknya, maka bisa jadi bisnis kita tidak akan mampu bertahan lama. Berikut ini adalah sharing dari pak sonni yang akan saya sampaikan dalam dua bagian (supaya enak bacanya saja...), semoga membawa pencerahan bagi pelaku bisnis di seluruh nusantara. BISNIS yang bernilai (berkesinambungan) Dalam dunia bisnis, kalau kita hanya bermodalkan tekad saja maka akan menjadi mimpi BURUK (nightmare). Kenapa mimpi buruk, karena