Karena ingin menutupi rasa penasaran untuk melihat Film CAPRES, akhirnya kesampaian juga. Hitung-hitung sebagai sumbangsih untuk memikirkan arah bangsa ini ke depan, wow koq terlalu tinggi yah bahasanya.
Kalau dilihat promo dan traillernya sangat bagus tapi waktu melihat filmnya koq kelihatan kurang bagus yah. Filmnya memang bergenre komedi meskipun nggak komedi amat sih. Alur filmnya itu lho yang membuat bingung karena ceritanya sering melompat-lompat seperti katak he..he…Kalau mau lihat simopsisnya yang bagus nih saya cantumin yah, saya ambil dari sini.
CAPRES, Film Parodi Menyambut Pilpres
Momen pesta demokrasi tidak dilewatkan oleh beberapa sineas untuk merilis karyanya. Setelah 'Wakil Rakyat', kini giliran 'Capres' yang mencoba untuk mengocok perut penontonnya lewat guyonan-guyonan cerdas.
Kisah 'Capres' bermula ketika Hartono (Dwi Sasono) seorang office boy bergelar sarjana ekonomi tiba-tiba ditunjuk menjadi Ketua Umum Parpol yang korup bernama Partai ASU (Anggaran Semuanya Untukmu). Hartono dipilih karena kejujuran dan keluguannya.
Para pengurus Parpol itu berharap agar Hartono yang lugu itu bisa disetir dalam menjalankan kebijakan partai. Hal ini ditujukan agar dana yang terkumpul dari para pejabat dan pengusaha sebagai modal kampanye dapat dipertahankan meski Ketua Umum mereka yang asli sedang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi.
Awalnya Hartono yang lugu tidak bersedia untuk menjadi Ketua Umum Parpol tersebut. Namun berkat dukungan yang diberikan oleh sang pacar Ningsih (Happy Salma), Hartono pun bersedia untuk meneruskan perjuangan ayahnya sebagai pemimpin yang jujur dan melayani rakyat dari hati.
Berbagai adegan menggelitik pun tercipta ketika hartono yang lugu diubah penampilannya sehingga terlihat lebih bonafit. Tak hanya itu, Hartono juga mendapuk Effendi Ghazali dan Ucup Kelik sebagai penasihat politiknya.
Masalah muncul saat Hartono yang awalnya bisa disetir, mulai sadar dan berusaha melawan. Bahkan godaan Catherine Wilson yang berperan sebagai sekertaris 'luar dalam' pun ia tolak mentah-mentah.
Mampukah Hartono bertahan melawan friksi dan trik politik yang penuh muslihat? Jawabannya hanya Anda akan dapatkan di 'Capres' ini akan tayang di bioskop mulai 4 Juni mendatang.
Film yang dibintangi oleh Dwi Sasono, Happy Salma, Catherine Wilson, Sujiwo Tejo, Butet Kertaradjasa, Kelik Pelipur Lara (Ucup Kelik), Denny Chandra, dan Remy Silado ini menceritakan tentang carut marut dan kerasnya dunia politik. Film ini dikolaborasi dengan ide talkshow komedi 'Republik Mimpi' yang populer di salah satu televisi swasta.
Untuk menguatkan tema politik, 'Capres' juga melengkapinya dengan penampilan-penampilan cameo politikus. Salah satunya Gus Dur.
Melanjutkan pembahasan saya di awal tulisan ini, film ini kayaknya lebih kepada kampanya calon presiden, terutama yang kemarin baru saja nonton bareng film yang sama he..he.
Terakhir, semoga bangsa ini berhasil memilih pemimpinnya dengan baik melalui PEMILIHAN PRESIDEN 2009. Amiin.
Wassalam,
Kalau dilihat promo dan traillernya sangat bagus tapi waktu melihat filmnya koq kelihatan kurang bagus yah. Filmnya memang bergenre komedi meskipun nggak komedi amat sih. Alur filmnya itu lho yang membuat bingung karena ceritanya sering melompat-lompat seperti katak he..he…Kalau mau lihat simopsisnya yang bagus nih saya cantumin yah, saya ambil dari sini.
CAPRES, Film Parodi Menyambut Pilpres
Momen pesta demokrasi tidak dilewatkan oleh beberapa sineas untuk merilis karyanya. Setelah 'Wakil Rakyat', kini giliran 'Capres' yang mencoba untuk mengocok perut penontonnya lewat guyonan-guyonan cerdas.
Kisah 'Capres' bermula ketika Hartono (Dwi Sasono) seorang office boy bergelar sarjana ekonomi tiba-tiba ditunjuk menjadi Ketua Umum Parpol yang korup bernama Partai ASU (Anggaran Semuanya Untukmu). Hartono dipilih karena kejujuran dan keluguannya.
Para pengurus Parpol itu berharap agar Hartono yang lugu itu bisa disetir dalam menjalankan kebijakan partai. Hal ini ditujukan agar dana yang terkumpul dari para pejabat dan pengusaha sebagai modal kampanye dapat dipertahankan meski Ketua Umum mereka yang asli sedang diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi.
Awalnya Hartono yang lugu tidak bersedia untuk menjadi Ketua Umum Parpol tersebut. Namun berkat dukungan yang diberikan oleh sang pacar Ningsih (Happy Salma), Hartono pun bersedia untuk meneruskan perjuangan ayahnya sebagai pemimpin yang jujur dan melayani rakyat dari hati.
Berbagai adegan menggelitik pun tercipta ketika hartono yang lugu diubah penampilannya sehingga terlihat lebih bonafit. Tak hanya itu, Hartono juga mendapuk Effendi Ghazali dan Ucup Kelik sebagai penasihat politiknya.
Masalah muncul saat Hartono yang awalnya bisa disetir, mulai sadar dan berusaha melawan. Bahkan godaan Catherine Wilson yang berperan sebagai sekertaris 'luar dalam' pun ia tolak mentah-mentah.
Mampukah Hartono bertahan melawan friksi dan trik politik yang penuh muslihat? Jawabannya hanya Anda akan dapatkan di 'Capres' ini akan tayang di bioskop mulai 4 Juni mendatang.
Film yang dibintangi oleh Dwi Sasono, Happy Salma, Catherine Wilson, Sujiwo Tejo, Butet Kertaradjasa, Kelik Pelipur Lara (Ucup Kelik), Denny Chandra, dan Remy Silado ini menceritakan tentang carut marut dan kerasnya dunia politik. Film ini dikolaborasi dengan ide talkshow komedi 'Republik Mimpi' yang populer di salah satu televisi swasta.
Untuk menguatkan tema politik, 'Capres' juga melengkapinya dengan penampilan-penampilan cameo politikus. Salah satunya Gus Dur.
Melanjutkan pembahasan saya di awal tulisan ini, film ini kayaknya lebih kepada kampanya calon presiden, terutama yang kemarin baru saja nonton bareng film yang sama he..he.
Terakhir, semoga bangsa ini berhasil memilih pemimpinnya dengan baik melalui PEMILIHAN PRESIDEN 2009. Amiin.
Wassalam,
Comments