Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2008

Belajar dari Tikus dan Kurcaci

Dahulu kala hiduplah dua sahabat yaitu dua kurcaci dan dua tikus. Setiap hari merekaberkeliaran dalam labirin mencari keju yang lezat. Para tikus menggunakan metode “trial and error” , masuk ke satu lorong dan segera berpindah ke tempat lain sampai mereka menemukan keju. Berbeda dengan kedua kurcaci yang menggunakan kemampuan berpikir mereka untuk menemukan keju yang dimaksud. Suatu hari terjadi hal yang mengejutkan. Kejunya ternyata sudah habis. Kedua tikus sadar bahwa situasi sudah berubah. Karena itu tanpa membuang waktu, mereka memutuskan untuk “berubah juga”. Segera mereka mengangkat hidung, mengendus dan berlari ke “labirin yang lain” untuk menemukan “keju yang baru”. Tidak demikian halnya dengan kedua kurcaci mereka tak siap menghadapi kenyatan ini. Alih-alih mengambil tindakan, mereka beteriak-teriak, berkacak pinggang dan mengomel berkepanjangan. “Ini tidak adil. Siapa yang memindahkan keju kita?” Temannya menjawab, “Ini kecerobohanmu, kalau saja kamu memperhatik

Kunci PemBUKA Pintu RIZQI (bagian-2)

”Sesuatu jadi sulit, kalau kita menganggapnya sulit. Sesuatu akan mudah, kalau kita percaya itu mudah. Ini adalah persoalan kepercayaan diri dan keyakinan penuh dalam berdo’a. Kitalah yang lebih sering menciptakan kesulitan di dalam fikiran dan bayang-bayang kita, termasuk dalam hal mencari rizqi” MENEGAKKAN SHALAT & SABAR Hal mendasar yang menjadi bagian dari ”kunci-kunci rizqi” adalah ”shalat dan sabar”. Baik dengan menegakkan shalat fardhu lima waktu maupun shalat-shalat yang disunahkan lainnya, seprti shalat tahajud, shalat dhuha, shalat hajat, shalat istikharah, dll. Sedangkan yang dimaksud dengan sabar adalah kesabaran menerima apa adanya dari hasil ikhtiar maksimal kita yang terus menerus dilakukan tanpa mengenal menyerah / putus asa. Jika suatu saat ikhtiar kita gagal, maka bersabarlah dan bersyukurlah dalam menghadapi kenyataan ini. Setelah itu, belajar kembali dari kenyataan itu tanpa menghentikan ikhtiar, yang tentunya juga memerlukan introspeksi, reorientasi d

Life Is Beautiful

Pertama kali saya mendengar judul buku ini beberapa tahun lalu dari Pak Amin , Ak . MM. (yah begitu kami biasanya memanggil, seorang auditor BPKP yang baru saja pindah tugas ke Kendari) saat beliau memimpin rapat pada suatu kegiatan yang saya ikuti . ”Life Is Beautiful : sebuah jendela untuk melihat dunia” adalah judul buku yang ditulis Bang Arvan Pradiansyah , yang tulisan renyahnya bisa kita ikuti salah satunya di majalah SWA. Kali ini saya akan mengulasnya kembali sebagiannya saja sebagai sebuah pembelajaran bagi kita semua di tengah kerumitan hidup yang dialami sebagian besar bagian stake holder dari negeri ini. Hidup ini terlalu indah untuk diisi dengan perbuatan yang sia-sia, tidak bermanfaat, ada pendzaliman didalamnya dan bahkan permusuhan yang tiada henti-hentinya. Suatu kondisi, peristiwa atau hal yang sama bisa mendapatkan respon yang berbeda dari masing-masing orang. Respon mana yang kita pilih akan menentukan apakah kita menjadi orang yang bahagia ataukah tidak.