Skip to main content

Posts

Showing posts from January, 2008

Enam Per-TANYA-an Imam Al Ghozali

Suatu hari, Imam Al-Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam Al-Ghozali bertanya, pertama, "Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?" . Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman dan kerabatnya. Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat dengan kita adalah "KEMATIAN" . Sebab itu sudah janji Allah SWT. bahwa setiap yang bernyawa pasti akan mati. (QS:Ali-Imran 185) Lalu Imam Ghozali meneruskan pertanyaan yang kedua. "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini ?" . Mu rid -muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah "MASA LALU" . Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari yang akan datang dengan perbuatan yang sesuai denga

Eksekusi Ide, Harus Agresif

Saya teringat dengan penggalan pidato yang disampaikan oleh Khalid Bin Walid tatkala briefing mengawali peperangan melawan pasukan Romawi di Perang Yarmuk. “Daripada kita sibuk menghitung jumlah pasukan, lebih baik kita sibuk menyembelih mereka itu” Singkat cerita, pada episode Perang Yarmuk ini Khalid Bin Walid tadinya ada di Irak. Dan jumlah pasukan yang sudah masuk di Yarmuk saat itu sekitar 27 ribu, berhadapan dengan 240 ribu pasukan Romawi. Dua pasukan ini berbulan-bulan lamanya saling berhadap-hadapan tapi tidak saling bertempur. Ini terjadi pada masa periodenya Abu Bakar. Kenapa dua pasukan ini tidak saling bertempur ? Karena yang 240 ribu (pasukan Romawi) ini tidak berani menyerang yang 27 ribu (pasukan Islam). Alasannya, memang (pasukannya) kecil tapi pengalaman menangnya terlalu banyak. Yang ini (pasukan Islam), memang pengalaman menangnya banyak tapi belum pernah bertemu pasukan sebanyak ini. Khalid datang dengan kekuatan pasukan sebanyak 9 ribu orang sehingga

Banyak IDE menuju SUKSES

Ide itu datangnya darimana ? Jatuh dari langit ? Dapat wangsit di bawah pohon beringin ? Atau bertapa di puncak Gunung Merapi bersama Mbah Marijan ? he..he… Nah berikut adalah sebagian fenomena bagaimana ide itu didapatkan dan bekerja untuk menghasilkan sebuah karya. Dan ada orang yang pernah bilang : “Ide seringkali muncul tatkala kita melakukan sesuatu” IDE dari Fenomena Alam Issacc Newton yang menemukan teori gravitasi hanya karena sebuah apel yang jatuh ketika ia sedang duduk dibawah pohon apel. Padahal berapa banyak orang yang sudah melihat bahkan kejatuhan buah apel sebelum Newton . Nyatanya mereka tidak bisa memanfaatkan hal tersebut sebagimana Newton . Dalam buku bertajuk asli Isaac Newton karya James Gleick , diceritakan bahwa kejadian jatuhnya buah apel mengilhami Newton untuk menemukan hukum yang kemudian terkenal dengan nama "Hukum Gaya Berat (Gravitasi) Newton (1687)". Selain teori gravitasi, Newton juga mewariskan kepada kita konsep tentang spek

The Corporate Mystic

Saya tertarik untuk menulis kembali isi buku yang sangat inspiratif ini setelah membaca buku “Mengubah Tidak Mungkin Menjadi Mungkin” yang menceritakan hasil diskusi antara Pak Basuki Subianto (penulis) dan salah seorang Ustadz yang menjadi langganan diskusinya. Disamping juga sebelumnya pernah sekilas mendengar dari salah seorang pengusaha property asal Surabaya , Pak Ismail Nachu. Buku itu berjudul “The Corporate Mystic” yang ditulis oleh Gay Hendricks, Ph.D, konsultan bisnis dan professor Universitas Colorado, bersama dengan rekannya, Kate Ludeman, Ph.D, konsultan perusahaan-perusahaan multinasional. Buku ini disusun berdasarkan seribu jam wawancara dengan ratusan pengusaha sukses di Amerika Serikat. Buku yang diterbitkan pada tahun 1996 ini sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia oleh penerbit Kaifa. Pada resume di belakang sampul, di situ tertulis : “Dalam era pasar global, anda akan menemukan orang-orang suci, mistikus atau sufi, di perusahaan-perusahaan atau organi

Seperti Tanah

"Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan sesuatu yang melekat (alaqoh), lalu sesuatu yang melekat itu kami jadikan segumpal daging (mudhghoh), dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami menjadikannya makhluq yang (berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling baik." (QS. Al Mu'minun (23) : 12-14) Allah memang menciptakan manusia dari tanah. Dari sisi bentuk dan rupa memang tidak begitu baik, tetapi kalau mau melihat dari sisi manfaat yang diberikan maka tanah memiliki banyak manfaat bagi ummat manusia. Kalau kita menancapkan batang tanaman dan memberi pupuk yang baik maka tanah akan memberikan tanaman yang bermanfaat bagi manusia. Makanya negeri kita disebut sebagai ”gemah ripah loh jinawi”. Kalau kita membentuk dan membaka