Skip to main content

Posts

Showing posts from August, 2007

Ruang Kenangan

Saat kita terpuruk, hal yang terindah yang mampu membangkitkan semangat kita adalah masa dimana kita pernah mengalami kejayaan. Kejayaan itu bisa berupa apa saja, seperti saat terindah dimana kita mulai bisa membaca Al Qur’an, saat dimana kita bisa setiap saat bangun di sepertiga malam dengan begitu mudahnya dan dengan leluasa memadu kasih dengan Rob tercinta, Allah SWT. Juga bisa berupa kenangan tatkala kita meraih prestasi baik akademik maupun non akademik yang meruapakan aktifitas yang sangat kita sukai. Dan juga saat kita mampu memulai bisnis dengan modal yang nyaris tidak ada tetapi mampu menjadi bisnis besar bahkan beromset miliaran. Bisa juga saat kita penuh dengan kedamaian bersama keluarga besar di tanah kelahiran kita, seperti yang pernah dialami oleh Rasulullah SAW ketika lama hijrah ke Madinah. Beliau rindu akan kenangan dengan tanah kelahirannya, Makkah dan itu diungkapkan dengan sangat expresif dan diabadikan dalam hadist. Yah, “Ruang Kenangan” , begitu saya menye...

Sabar dan Harap

Kemarin, saya baru saja bertemu dengan Ustadz Ahmad Arqom. Beliau adalah guru dan sekaligus sahabat saya yang sangat bersahaja, disamping beliau juga merupakan trainer di LMT Trustcho Surabaya. Ustadz Ahmad begitu biasanya kami memanggilnya juga merupakan salah seorang yang istimewa di hati saya karena beliau adalah ustadz yang berkenan menyampaikan khutbah nikah di pernikahan saya dulu di Masjid Muhammad Cheng Hoo . Dalam kesempatan ini beliau menyampaikan materi kajiannya dengan tema ” Sabar dan Harap ”, yang saya ceritakan berikut ini. Tiba-tiba kita mungkin mengalami problem semangat untuk maju, karena tiba-tiba kita kehilangan motivasi untuk bekerja dan berusaha. Ini biasa terjadi dalam perjalanan hidup, tidak hanya pada orang-orang biasa seperti kita, manusia-manusia luar biasa seperti para Nabi dan Rasul juga mengalami hal serupa. Pada salah satu tahap kehidupan kita, memang beban persoalan kehidupan yang harus kita pikul tiba-tiba melebihi daya pikul kita. Ini terjad...

Para peCINTA waktu FAJAR

F ajar , merupakan simbol kemunculan semua kebaikan, simbol kemenangan, lambang kehidupan, identitas masa muda, bukti gerak dan dinamisme juga merupakan dalil kebenaran dan keadilan. Fajar terjadi pada waktu sangat hening. Selain itu, fajar merupakan saat-saat kebeningan, moment pembangkit rizki . Shalat fajar (Shubuh) bukti nyata kuatnya iman dan kesuciannya dari kemunafikan, sebab waktu itu saat serba sulit bagi jiwa manusia. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda di hadits yang diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim : “Shalat paling berat pelaksanaannya bagi orangorang munafik oalah shalat Isya’ dan shalat Shubuh. Andai mereka tahu kebaikan pada keduanya, tentu mereka mengerjakannya kendati dengan merangkak.” (Diriwayatkan Al-Bukhari dan Muslim) Dr. Abdul Hamid Dayyab berkata, “Manfaat kesehatan yang diperoleh orang dengan bangun pagi banyak sekali. Di antaranya, gas O3 di udara sangat melimpah saat fajar, lalu berkurang sedikit demi sedikit, hingga h...

BerCINTA karena ALLAH

KETAHUILAH bahwa bercinta karena Allah adalah bagian dari konsekuensi dan kesempurnaan cinta kepada-Nya, dan bukan yang merusak cinta tersebut. karena konsekuensi dari mencintai Kekasih adalah mencintai apa yang dicintainya dan menyenangi segala hal yang menopang pencapaian keridhaan dan kedekatan dengan-Nya. Di antaranya adalah mencintai para Nabi, orang shalih, dan berbagai amal shalih. Mencintai hal-hal di atas adalah bagian dari kesempurnaan cinta kepada Allah. Seorang mukmin tak mungkin tidak mencintai apa yang bisa membantunya mencapai ridha Allah dan membawanya kepada cinta dan kedekatan dengan-Nya. Jika Anda mencintai seseorang karena Allah sebenarnya Anda mencintai Allah. Tiapkali Anda membayangkannya dalam hati Anda, maka sesungguhnya Anda membayangkan apa yang dicintai Allah, lalu Anda mencintainya. Sebagaimana jika Anda mengingat Nabi saw, para Nabi dan Rasul sebelumnya, dan para sahabatnya yang shalih, lalu Anda menggambarkan mereka di hati anda, maka sebenarnya ha...