tag:blogger.com,1999:blog-320428602024-03-14T12:05:09.023+07:00A-R-I-F-A-J-IMy Dream | My Life | My ExperienceArif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.comBlogger194125tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-18219041373301480832021-08-12T05:42:00.001+07:002021-08-12T05:42:35.332+07:00[ #IsomanStory ] Bismillah, Akhirnya Alumni Covid-19<div><br><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-Ihv7F3XHJPo/YRRSVvqV8cI/AAAAAAAAHIg/pQU6OWBpMNE-Osj86-P6ulZ0Mwh7v4SaACLcBGAsYHQ/s1600/1628721745173475-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-Ihv7F3XHJPo/YRRSVvqV8cI/AAAAAAAAHIg/pQU6OWBpMNE-Osj86-P6ulZ0Mwh7v4SaACLcBGAsYHQ/s1600/1628721745173475-0.png" width="400">
</a>
</div></div><div><br></div><div>Akhirnya Covid-19 mampir ke tubuh saya selama 23 hari. Dan alhamdulillah di hari ke-23 bertepatan dengan Idul Adha, Selasa 20 Juli 2021, SWAB PCR sudah menunjukkan hasil NEGATIF. </div><div><br></div><div>Alhamdulillah, syukur kepada Allah SWT yang masih berkenenan memberikan kesempatan kedua kepada saya. Koq lama 23 hari? Di hari ke-15 sebenarnya SWAB dan hasilnya masih positif dengan CT 24. Makanya dianjurkan isoman lagi dan test berikutnya sekalian bareng tuntasnya isoman istri yang terpapar juga.</div><div><br></div><div>Gejala awalnya, tanggal 28 dan 29 juni 2021, badan demam, pusing, lemas dan maunya tidur terus. Tanggal 29 swab anti gen mandiri dan hasilnya positif covid-19. Kemudian dikonfirmasi tanggal 30 juni 2021 dengan Test SWAB PCR dan takdirnya hasilnya POSITIF juga.</div><div><br></div><div>Gejala berikutnya, seperti flu, berdahak, berkurangnya indra penciuman, nafas terasa pendek, cenderung lemas dan yang paling tidak saya suka yaitu ndak mau makan. Sudah dicoba berbagai menu paling pol hanya 4 sendok saja, kalau diteruskan bisa muntah. </div><div><br></div><div>Pernah juga tambah gejala mual dan diare. Di hari ke-12 alhamdulillah sudah mulai bisa merasa makanan dan mau makan. Ini penting, selama isoman Anda mau makan, maka itu anugerah yang luar biasa. Asupan tetap terjaga dan tidak perlu makanan pengganti.</div><div><br></div><div>Sambil terus setiap hari melakukan cek saturasi oksigen, antisipasi jika terjadi penurunan. Pas saya isoman ini, hampir setiap hari ada saja berita kematian dari ustadz, sahabat juga kerabat. Ini terus terang berat, bahkan ada teman yang isoman memutuskan untuk keluar hampir dari semua grup whatsapp dan menon aktifkan sosial medianya.</div><div><br></div><div>Kesempatan kedua, dan akhirnya keempat anggota keluarga yang tinggal serumah semuanya terpapar secara berurutan. Dan kami berlima harus isoman semuanya. Alhamdulillah Ya Rabb, semoga dengan kesehatan ini kami bisa tetap tegak beribadah kepada-Mu dan lebih bermanfaat untuk sesama.</div><div><br></div><div>Terima kasih kepada semua sahabat, kerabat dan tetangga yang sudah memberikan support kepada kami selama menjalani masa isoman. Semoga Allah menjadikannya sebagai amal ibadah dengan sebaik-baik balasan.</div><div><br></div><div>Bismillah Waras!!!</div><div>FB : Arif Prasetyo Aji</div><div>IG : @arifprasetyo.aji</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-37733281348571668572020-10-16T18:23:00.001+07:002020-10-16T18:23:58.963+07:00Cermin Pemimpin Adil, Demi Kesejahteraan Bersama<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-irVMcH5oX1k/X4mCy56PJSI/AAAAAAAAG7M/JF7xRgVvLUQKNT21zNtCva_JiF43Q69HgCLcBGAsYHQ/s1600/1602847427309439-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-irVMcH5oX1k/X4mCy56PJSI/AAAAAAAAG7M/JF7xRgVvLUQKNT21zNtCva_JiF43Q69HgCLcBGAsYHQ/s1600/1602847427309439-0.png" width="400">
</a>
</div>Zaman khalifah Umar bin Khattab, ada Gubernurnya di Syam yang begitu "takutnya" pada harta. Sampai-sampai petugas Baitul Maal merekomendasikan beliau sebagai mustahik. </div><div><br></div><div>Sang Gubernur sangat dicintai rakyatnya. Umar bin Khattab pun membawakan 2 kantong yang berisi masing-masing seribu dinar. Satu kantong untuk fakir miskin di wilayah Syam dan satu kantong lagi untuk sang Gubernur.</div><div><br></div><div>Ketika utusan menyampaikan amanah Khalifah, sang Gubernur menangis dan berucap, "innalillahi wa inna ilaihi raji'un". Sang istri yang ada di dapur terkejut dan bertanya, "ada apakah, apa Khalifah wafat?". "Ini lebih dahsyat daripada wafatnya Khalifah", jawab sang Gubernur. Dan seketika beliau memerintahkan kepada petugas Baitul Maal untuk membagikan seribu dinar yang sebenarnya haknya pribadi itu kepada fakir miski.</div><div><br></div><div>Di lain waktu, Khalifah melakukan safari ke wilayah Syam. Ditemui rakyat dan gubernurnya. Khalifah bertanya kepada rakyat Syam, "Apakah gubernur kalian termasuk pemimpin yang baik?". "Gubernur kami adalah pemimpin yang baik bahkan sangat baik. Tapi beliau memiliki 3 kekurangan", pengakuan penduduk Syam saat itu.</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-lSfflc7lHWU/X4mCw_yFC7I/AAAAAAAAG7I/uya3LCERA_EC2amlfWR2yPVaP7_vtQ5eACLcBGAsYHQ/s1600/1602847391285816-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-lSfflc7lHWU/X4mCw_yFC7I/AAAAAAAAG7I/uya3LCERA_EC2amlfWR2yPVaP7_vtQ5eACLcBGAsYHQ/s1600/1602847391285816-1.png" width="400">
</a>
</div>"Kekurangan pertama, beliau menemui kami sudah siang ketika matahari sudah mulai naik. Padahal kami ingin beliau bisa melayani kami di awal hari", kata penduduk Syam. Umarpun bertanya kepada Gubernur, "Apa jawabanmu wahai Gubernurku?" "Wahai Khalifah, sungguh saya sangat malu. Aku tidak punya pembantu. Setelah subuh, aku menggiling gandum sendiri dan menjadikannya roti, kemudian menghidangkan pada keluargaku. Setelah itu shalat duha dan baru menemui rakyatku hingga petang hari.menjelang maghrib", jawab sang Gubernur.</div><div><br></div><div>"Kekurangan kedua, beliau tidak pernah menemui kami di malam hari, padahal kami juga punya masalah yang kami adukan di malam hari", kata penduduk Syam lagi. Umar bertanya lagi, "Apa jawabanmu wahai Gubernurku?" "Duhai Khalifah, lagi-lagi aku malu mengatakannya. Seharian aku melayani rakyatku, dan malam hari aku gunakan berkhalwat bersama Rabbku. Sehabis isya aku tidur dan bangun tengah malam untuk qiyamullail hingga subuh", jawab sang Gubernur.</div><div><br></div><div>Umar bertanya pada penduduk Syam, "Lalu apa yang ketiga?". Penduduk Syam menyampaikan, "Kekurangan ketiga, ada satu hari dalam sepekan, kami tidak menemukan gubernur". Dan Umar bertanya pada Gubernur, "Apa jawabanmu wahai Gubernurku?". "Ya Khalifah, aku sungguh malu mengatakannya lagi. Aku tidak punya pakaian yang banyak. Pada hari itu aku mencuci pakaianku dan mengeringkannya dan baru bisa kupakai lagi esok harinya", jawab sang Gubernur.</div><div><br></div><div>Sahabat, ada masa kita akan mendapati pemimpin yang baik dan adil. Dan kadang Allah menghadirkan pemimpin yang zhalim bahkan sangat kejam pada saudaranya sendiri. Kenapa? Bisa jadi karena kitapun belum begitu "baik". Pertanyaannya, "Apakah kita sudah menunaikan amar ma'ruh nahy munkar?"</div><div><br></div><div>Semoga suatu hari hadir pemimpin yang adil. Yang membuat negeri ini begitu berkah hingga bisa memberangkatkan haji rakyatnya secara bergiliran. Kata Pak Abdullah Sahab, "Negeri ini sangat kaya. Cukup 20 persen rakyatnya saja yang bekerja dan 80 persen lainnya cukup hanya menerima kekayaan dari negara. Karena yang 80 persen tadi jika bekerja punya kecenderungan untuk merusak". Na'udzubillahi min dzalik.</div><div><br></div><div>Mari shalawatin saja, "Allahumma shalli 'ala Muhammad wa 'ala ali Muhammad".</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-85540189456034247732020-10-13T10:16:00.001+07:002020-10-13T10:16:08.869+07:00Rumeli Hisari, Gerbang Penaklukan Konstatinopel<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-BYGPzYaaiEA/X4Ub9uxey6I/AAAAAAAAG60/6x0JwUsf2SsWyioiCOWp5yIBI-ZyUkGfwCLcBGAsYHQ/s1600/1602558945323950-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-BYGPzYaaiEA/X4Ub9uxey6I/AAAAAAAAG60/6x0JwUsf2SsWyioiCOWp5yIBI-ZyUkGfwCLcBGAsYHQ/s1600/1602558945323950-0.png" width="400">
</a>
</div>Selat Bosphorus itu adalah kunci kekuatan Konstatinopel. Hampir semua bantuan datang melalui selat ini. Hal ini terjadi sejak penaklukan Konstatinopel pertama kalinya sampai Sultan Beyazid I, ayah dari Muhammad Al Fatih.<br></div><div><br></div><div>Karenanya Sultan Beyazid I membuat benteng di tepian Selat Bosphorus dekat Laut Hitam (Balck Sea), sebagai upaya pencegahan datangnya pasukan bantuan ke Konstatinopel. Benteng setinggi 25 meter ini kemudian disebut dengan Anadolu Hisari (Anatolia Fortress) atau Benteng Anatolia atau Benteng Asia Kecil.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-dbImcMq62-Q/X4Ub4B_tcmI/AAAAAAAAG6w/4weUP5IBvBsFQZIC2uirUj4r_Sh5BChCACLcBGAsYHQ/s1600/1602558936212606-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-dbImcMq62-Q/X4Ub4B_tcmI/AAAAAAAAG6w/4weUP5IBvBsFQZIC2uirUj4r_Sh5BChCACLcBGAsYHQ/s1600/1602558936212606-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Muhammad Al Fatih, demi menunjukkan keseriusannya dalam upaya penaklukan Konstatinopel, juga membangun benteng di seberang Selat Bosphorus tepat berhadapan dengan benteng yang dibuat ayahnya, Anadolu Hisari.</div><div><br></div><div>Ya, faktanya Anadolu Hisari tidak mampu membendung datangnya bala bantuan ke Konstatinopel. Sehingga perlu dibuat benteng lagi untuk menguatkan posisi benteng sebelumnya. Benteng legendaris inilah kemudian disebut sebagai Rumeli Hisari.</div><div><br></div><div>Ketika Rumeli Hisari mulai dibangun, terdengarlah kabar oleh Kaisar Konstantin. Kaisar marah dan melarang pembangunan benteng tersebut karena menganggap wilayah tersebut berada di bawah Konstatinopel. Kaisar kemudian mengirim surat ancaman kepada Muhammad Al-Fatih.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-IReLl5mULU8/X4Ub1w9SusI/AAAAAAAAG6s/hXGNKG-TFGYzDDv7JvgbK6T6csDUtwW7QCLcBGAsYHQ/s1600/1602558930615622-2.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-IReLl5mULU8/X4Ub1w9SusI/AAAAAAAAG6s/hXGNKG-TFGYzDDv7JvgbK6T6csDUtwW7QCLcBGAsYHQ/s1600/1602558930615622-2.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>"Al-Fatih, itu tanah milik kami, tidak seorangpun boleh membangun benteng tanpa seizin kami. Pendahulu kamu sebelum membangun Anadolu Hisari saja minta izin kepada kami layaknya anak meminta izin kepada orang tuanya, sedangkan kamu berani bikin benteng dan di tanah orang lain pula membangunnya," Tulis Kaisar Konstantin.</div><div><br></div><div>Dikirimlah surat balasan oleh Muhammad Al-Fatih dengan ancaman balik yang tak kalah sengitnya, "Saya kasih tahu kamu, wilayahmu adalah Konstantinopel yang dikelilingi oleh benteng saja, jadi selain wilayah itu bukan wilayahmu dan aku bebas membangun apapun di atasnya. Dan kalau kamu berbicara tentang sultan-sultan sebelum saya, ketahui baik-baik bahwa sultan sekarang beda dengan sultan sebelumnya. Dan yang tidak mereka lakukan akan saya lakukan, yang tidak mereka selesaikan akan saya selesaikan dalam waktu cepat. Kalau kamu mengirim pasukan ke sini untuk mencegah saya membangun benteng, maka saya pastikan mereka tidak akan pulang dalam keadaan hidup-hidup".</div><div><br></div><div>Ancaman balik dari Muhammad Al Fatih terbukti berhasil. Akhirnya hanya dalam waktu 4 bulan, Rumeli Hisari selesai dibangun. Terdapat 7 Citadel (yang tegak seperti menara). Luas bentengnya 30.000 m2. tinggi benteng 82 meter dengan 5000 pekerja. Rumeli Hisari jika dilihat sepintas hanyalah benteng biasa, tapi jika dilihat dari udara maka akan membentuk nama "Muhammad" dalam bahasa Arab.</div><div><br></div><div>Sebagai renungan, benteng seluas 30.000 meter persegi, dibangun hanya dalam waktu 4 bulan dengan 5000 pekerja. Begitu kuatnya pekerja-pekerja itu membangun benteng. Bagaimana caranya mereka mengangkat batu-batu tersebut sehingga menjadi benteng? Kalau mereka tidak serius dan kuat maka benteng tersebut bisa jadi hanyalah impian.</div><div><br></div><div>Ketika benteng ini selesai dibangun, orang-orang menyebutnya "Boaz Kesen" atau pemotong kerongkongan. Seperti nama Bosphorus yang artinya pemotong. Apa yang dipotong? Asia dan Eropa. Dari sinilah Muhammad Al Fatih bisa mengendalikan Konstatinopel atau istilah zaman sekarang, blokade, bisa militer juga ekonomi. Dan inilah salah satu karpet merah menuju penaklukan Konstatinopel.</div><div><br></div><div>Jika kita ingin dakwah islam ini menerangi dunia nantinya, maka kita harus bisa menyiapkan anak tangganya. Bisa jadi cahaya itu tidak datang di generasi kita. Tapi setidaknya kita menyiapkan bahan bakar agar pelita tetap menyala dalam kondisi apapun. Sampai "kejayaan" nantinya Allah ijinkan untuk menyapa kita.</div><div><br></div><div>Pengin rasanya nanti foto di depan Rumeli Hisari ini bersama anak. Mencecap jejak sejarah di tanahnya langsung setelah sebelumnya menempuh perjalanan panjang bersama. Kepahlawanan itu harus diwariskan agar pelita kebangkitan tetap menyala. Hmm, siapa yang mau berfoto bersama saya?</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-26222152151291008562020-06-29T04:06:00.001+07:002020-06-29T04:06:49.235+07:00Sudahkah Bicara Sama Allah?<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-hJOiHPn3I8c/XvkGZkjLmII/AAAAAAAAG14/pBidd3rJSJcpXF6m2iFs7igxcxGXFqZIQCLcBGAsYHQ/s1600/1593378402316445-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-hJOiHPn3I8c/XvkGZkjLmII/AAAAAAAAG14/pBidd3rJSJcpXF6m2iFs7igxcxGXFqZIQCLcBGAsYHQ/s1600/1593378402316445-0.png" width="400">
</a>
</div>Ingatan saya kembali pada sekian tahun lalu. Saat dimana masalah seolah "menghiburku" tapi tak kunjung lucu. Dunia seperti menjepit dari berbagai arah dan di saat yang sama tidak tahu lagi apa yang harus diperbuat.<br></div><div><br></div><div>Pernahkah Anda mengalaminya? Jika pernah, berarti kita senasib tapi belum tentu sepenanggungan. Rasanya belum pernah menghadapi situasi serumit itu. Sekarang, hampir setiap orang mengalami situasi "sulit" meski kadarnya bisa jadi berbeda. Lalu, apa yang mesti kita lakukan? </div><div><br></div><div>Yang jelas kalau kita dalam kondisi seperti itu, perlu "berbicara" kepada Allah sesegera mungkin. Yup, Al Qur'an surat Al Insyirah sudah mengingatkan kita tentang janji Allah, "Bersama kesulitan ada kemudahan". Dan ingat, ayat ini diulang dua kali. Artinya apa, Allah selalu menyediakan dua pintu solusi untuk masalah kita, apapun.</div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-hnhqCuzipmc/XvkGYjG_imI/AAAAAAAAG10/iK0dtpQYtSUClHqCubMwYqLv8vxRNvcAQCLcBGAsYHQ/s1600/1593378398135892-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-hnhqCuzipmc/XvkGYjG_imI/AAAAAAAAG10/iK0dtpQYtSUClHqCubMwYqLv8vxRNvcAQCLcBGAsYHQ/s1600/1593378398135892-1.png" width="400">
</a>
</div><br></div><div>Hmm, jadi apakah mungkin seorang manusia dapat bercakap-cakap dengan Allah SWT. Trus bagaimana jika kita ingin curhat kepada Allah? Sementara seperti kita ketahui, Nabipun hanya beberapa yang dapat langsung berbicara dengan Allah. Seperti Nabi Adam as atau dari belakang tabir seperti Nabi Musa as dan Rasulullah Muhammad SAW ketika di sidhratul muntaha.</div><div><br></div><div>Seorang ulama menyebutkan, “Jika kita ingin berbicara kepada Allah, berdo’alah dan sholatlah. Dan jika kita ingin mendengar Allah maka bacalah Alquran. Karena sesungguhnya Allah Maha Mendengar dan Maha Melihat, Maha mengetahui yang Nampak dan yang tersembunyi".</div><div><br></div><div>“Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat (QS. Al Hajj, 22 : 61)</div><div><br></div><div>Berkenaan dengan ini, pernah datang seorang Arab Badui kepada Nabi SAW yang bertanya : "Apakah Tuhan kita itu dekat, sehingga kami dapat munajat atau memohon kepada-Nya, atau jauh, sehingga kami harus menyeru-Nya?" </div><div><br></div><div>Nabi SAW terdiam, hingga turunlah ayat ini sebagai jawaban terhadap pertanyaan itu, “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo'a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran (QS. Al Baqarah, 2 : 186)</div><div><br></div><div>Menurut riwayat lain, ayat ini turun berkenaan dengan sabda Rasulullah SAW, "Janganlah kalian berkecil hati dalam berdo'a, karena Allah SWT telah berfirman, "Ud'uuni astajiibu lakum" yang artinya berdo'alah kamu kepada-Ku, pasti aku akan mengijabahnya (QS. Al Mu’minun, 40 : 60). Berkatalah salah seorang di antara mereka : "Wahai Rasulullah! Apakah Tuhan mendengar do'a kita atau bagaimana?" Sebagai jawabannya, turunlah ayat ini. (Diriwayatkan oleh Ibnu 'Asakir yang bersumber dari Ali)</div><div><br></div><div>Dalam Hadis Qudsi dijelaskan bagaimana kita sebenarnya “berbicara” dengan Allah ketika kita sedang shalat, atau lebih tepatnya ketika kita membaca surah Al Fatihah. Allah Ta’ala berfirman, “Aku membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian, dan bagi hamba-Ku apa-apa yang dia minta. Maka apabila ia mengucapkan (Alhamdullillahi rabbil ‘alamiin) – Allah ta’ala berfirman : hamdani 'abdi. Hamba-Ku telah memuji-Ku. </div><div><br></div><div>Dan apabila ia mengucapkan (Arrahmaanirrahiim) – Allah ta’ala berfirman : 'Atsna alayya 'abdi, Hamba-Ku telah menyanjung-Ku. Dan apabila ia mengucapkan (Maaliki yaumiddiin) – Ia berfiman : Hamba-Ku telah memuliakan-Ku, dalam riwayat lain : Majjadani abdi, Hamba-Ku telah mengagungkan-Ku. </div><div>Maka apabila ia mengucapkan (Iyyaaka Na’budu Wa Iyyaaka Nasta'in) – Ia berfirman : Hadza bayni wa bayna abdi, wa li abdi ma sa’ala, Ini adalah antara Aku dan antara hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. </div><div><br></div><div>Maka apabila ia mengucapkan (Ihdinash-shiraathal mustaqiim. Shiraathalladziina an’amta ‘alaihim. Ghairil maghduubi ‘alaihim waladh dhaalliin) – Ia berfiman : Hadza li abdi, wali 'abdi ma saala, Ini adalah untuk hamba-Ku dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta” (HR. Muslim)</div><div><br></div><div>Karena itu perbanyaklah do'a, karena do'a itu ibadah dan Allah mendengar do'a-do'a kita. Dan perbanyaklah mendengar atau membaca kalam Allah yaitu Al Qur’an. Dengan demikian kita seakan-akan terus “berdialog dan berbicara” dengan Allah dalam keseharian kita. Semoga kita termasuk orang-orang yang diridhai Allah SWT. Aamiin Ya Rabbal ‘Alamiin.</div><div><br></div><div>Wassalam</div><div>Arif Prasetyo Aji</div><div>Follow IG @arifprasetyo.aji | www.firaprasa.blogspot.com</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-49830907593602930962020-06-07T04:00:00.001+07:002020-06-07T04:00:55.236+07:00Jendela Surga<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-urfshKToT5c/XtwEA5OkHsI/AAAAAAAAG0w/_sQMU_MD73oflLSXTcVxQhkG6NRWvKFPQCLcBGAsYHQ/s1600/1591477247520574-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-urfshKToT5c/XtwEA5OkHsI/AAAAAAAAG0w/_sQMU_MD73oflLSXTcVxQhkG6NRWvKFPQCLcBGAsYHQ/s1600/1591477247520574-0.png" width="400">
</a>
</div>Surga merupakan bukti yang paling besar bahwa Allah sangat menyayangi hamba-hamba Nya yang selalu taat dan tunduk kepada-Nya. Karena hanya hamba yang taat saja yang akan memperoleh kenikmatan surga tersebut. Luar biasanya, semua kenikmatan yang ada dalam surga tidak pernah dibayangkan dan dilihat serta dirasakan oleh manusia.</div><div><br></div><div>Makanannya...</div><div><br></div><div>Imam Ahmad berkata, "Telah menceritakan kepada kami Miskin bin Abdul Aziz dari ‘Asy’asy Adh-Dharir dari Sahr bin Hausyab dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda :</div><div><br></div><div>“Sesungguhnya penghuni Surga yang paling rendah adalah orang yang memiliki tujuh tingkatan dan tiga ratus pelayan yang mendatanginya setiap pagi dan sore dengan membawa tiga ratus piring yang terbuat dari emas dengan berisi makanan. Bagian awal dan akhirnya sama lezatnya. Mereka membawa pula tiga ratus bejana yang memiliki warna yang berbeda-beda. Bagian awal dan akhirnya sama lezatnya".</div><div><br></div><div>“Dan campuran khamar murni itu adalah dari tasnim. (Yaitu) mata air yang minum daripadanya orang-orang yang didekatkan kepada Allah.” (QS. Al Muthaffiffin : 27 – 28)</div><div><br></div><div>Pakaiannya...</div><div><br></div><div>“Mereka memakai pakaian sutra tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Tuhan memberikan kepada mereka minuman yang bersih.” (Qs. AL Insaan : 21)</div><div><br></div><div>Diriwayatkan oleh Harmalah dari Ibnu Wahb dari Umar, bahwasanya Darraj (Abu Sammah) menceritakan kepadanya dari Abu Haitsam dari Abu Sa’id Al Khudri dari Nabi shallallu ‘Alaihi wa Sallam:</div><div><br></div><div>“Sesungguhnya seseorang di Surga akan bertelekan selama tujuh puluh tahun sebelum ia bergerak. Lalu istrinya datang kepadanya dan menepuk bahunya, iapun memandangi istrinya dan tampak olehnya mukanya di dahi istrinya lebih jelas daripada cermin. Dan sesungguhnya mutiara yang paling kecil yang dipakai istrinya dapat menerangi apa yang ada di antara timur dan barat. Lalu istrinya menyalaminya dan ia pun menjawab salam salam itu seraya bertanya : Siapakah anda? Istrinya menjawab: “Akulah tambahan.” Dan sesungguhnya istrinya itu memakai tujuh puluh pakaian, dan pakaian yang paling rendah sama seperti kaca, pandangannya menembus hingga ia dapat melihat sum-sum istrinya itu dari balik pakaiannya. Dia memakai pula mahkota. Dan mutiara yang paling kecil pada mahkota itu dapat menerangi apa yang ada diantara timur dan barat.”</div><div><br></div><div>Wanita Surga</div><div><br></div><div>Abu Bakar bin Abu Syaibah berkata : telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Thariq dari Mis’adaah bin Ilyasa ‘ dari Sa’id bin Abu ‘Arubah dari Qatadah dari Sa’id bin Musayyab dari Aisyah Radhiyallahu anha, bahwasanya Rasulullah didatangi oleh nenek dari kaum Anshar seraya berkata :</div><div><br></div><div>“Wahai Rasulullah, doakanlah aku agar masuk Surga. Maka Rasulullah bersabda : “Sesungguhnya Surga tidak akan dimasuki oleh nenek-nenek. Setelah itu Rasulullah pergi untuk menunaikan shalat, lalu Beliau pergi ke tempat ‘Aisyah. Maka ‘Aisyah berkata : Wanita tadi telah menemukan kesusahan akibat perkataanmu. Rasulullah bersabda : “Demikianlah keadaanya, sesungguhnya apabila Allah memasukkan mereka ke dalam surga, niscaya akan diubah menjadi perawan.”</div><div><br></div><div>“Dan di dalam Surga itu ada bidadari-bidadari yang bermata jeli. Laksana mutiara yang tersimpan baik.”(Qs. Al Waaqi’ah : 22-23)</div><div><br></div><div>“Sesungguhnya kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung. Dan kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya. (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan.”(Qs. Al Waaqi’ah :35-38). </div><div><br></div><div>Yakni Allah menjadikan mereka setelah tua renta saat didunia, di Surga kembali muda serta perawan, dicintai oleh suami-suami mereka, dan usia mereka sebaya dengan golongan kanan itu.</div><div><br></div><div>Kenikmatan Melihat Wajah-Nya Yang Agung</div><div><br></div><div>Muhammad bin Yazid bin Majah berkata di dalam kitabnya ‘kitab sunnah” : telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abdul Malik bin Abu Syawarib dari Abu Hashim Al Ibadani dari Al Fadhl Ar-Ruqasyi dari Ibnu Al Munkadir dari Jabir bin Abdullah ra. Bahwasanya Rasulullah bersabda :</div><div><br></div><div>“Di saat penghuni Surga asyik merasakan kenikmatan yang mereka dapatkan, tiba-tiba muncul cahaya, mereka mengangkat muka-muka mereka, ternyata Allah SWT telah menampakkan wajah-Nya dengan Rahmat-Nya dari arah atas mereka. Allah SWT berfirman : “Salam atas kamu wahai penghuni Surga.” Lalu beliau bersabda : “Yang demikian itulah makna firman Allah SWT: “(Kepada mereka dikatakan ) salam, sebagai ucapan salam dari Tuhan Yang Maha Penyayang.” (Qs.Yaasiin(36) : 58)</div><div><br></div><div>Penghuni surga juga tidak tidur karena tidak ada kelelahan di dalam Surga.</div><div><br></div><div>Di bulan syawal ini, semoga Allah karuniakan kita dan kekuarga kita untuk terbebas dari api neraka dan Allah dekatkan surga-Nya. Semoga saya dan Anda semua bisa segera bermunajat di depan Multazam.</div><div><br></div><div>Bismillah Esok Lebih Baik!</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-75626328219151620012020-05-30T03:51:00.001+07:002020-05-30T03:53:54.282+07:00Puasa Sunnah Syawal & Tradisi Lebaran Ketupat (Kupatan)<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-smD6jOmgEYg/XtF15k4XvAI/AAAAAAAAGz4/gKMhzMnPrY0Ef2zDSw7w2csajCD4UZOpwCLcBGAsYHQ/s1600/1590785506753763-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-smD6jOmgEYg/XtF15k4XvAI/AAAAAAAAGz4/gKMhzMnPrY0Ef2zDSw7w2csajCD4UZOpwCLcBGAsYHQ/s1600/1590785506753763-0.png" width="400">
</a>
</div>Terus terang, saya mengenal puasa sunnah syawal ini belakangan saja, tepatnya saat kuliah dimana gairah belajar agama sedikit menemukan momentumnya. Jauh sebelumnya, saya hanya mengenal kupatan atau lebaran ketupat. <br></div><div><br></div><div>Tepat seminggu setelah idul fitri inilah tradisi kupatan ini berlangsung. Biasanya kami bawa sajian kupat dengan segala perniknya dan berkumpul bersama di Masjid atau bahkan di Balai Desa. Namanya anak-anak, saat inilah yang menyenangkan eh mengenyangkan he..he.</div><div><br></div><div>Ketentuan Puasa Sunnah Syawal</div><div><br></div><div>Soal puasa sunnah syawal, insyaallah dalilnya jelas karena berasal dari hadist shahih muslim. Hmm, pahalanya seperti halnya puasa setahun penuh, Allahu Akbar. Syaratnya hanya dua saja, tuntas puasa ramadhan sebulan penuh dan dilanjut puasa sunnah syawal hamya enam hari saja.</div><div><br></div><div>Dari Abu Ayyub Al Anshari, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :</div><div><br></div><div>مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ</div><div><br></div><div>“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian BERPUASA ENAM HARI di bulan SYAWAL, maka dia BERPUASA seperti SETAHUN PENUH.” (HR. Muslim, No. 1164)</div><div><br></div><div>Adapun ketentuan PUASA SYAWAL menurut jumhur ulama' adalah sebagai berikut :</div><div><br></div><div>Pertama, Berpuasa Syawal tidak ada ketentuan berturut-turut, yang terpenting di bulan Syawal. </div><div><br></div><div>Kedua, Jika mampu berturut-turut, maka lebih bagus. Prinsipnya lebih cepat lebih bagus. </div><div><br></div><div>Ketiga, Niat puasa sunnah tidak boleh digabung dengan puasa wajib. Tapi boleh dengan puasa sunnah lainnya, seperti puasa Senin-Kamis dll. </div><div><br></div><div>Keempat, Pahala puasa Syawal 6 hari, seperti puasa setahun. </div><div><br></div><div>Kelima, Puasa Syawal merupakan penyempuran puasa Ramadhan.</div><div><br></div><div>Keenam, Jika puasa Syawal waktunya hanya di bulan Syawal, sedangkan qadha puasa wajib waktunya boleh sampai setahun, sebelum datangnya bulan Ramadhan akan datang.</div><div><br></div><div>Tradisi Kupatan Atau Lebaran Ketupat & Menjaga Amaliyah Ramadhan</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-kSpw-GZ_wvg/XtF14seb_gI/AAAAAAAAGz0/zj5BTeGrCzkfyYntD107hnYgz5apvFuuwCLcBGAsYHQ/s1600/1590785500515977-1.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-kSpw-GZ_wvg/XtF14seb_gI/AAAAAAAAGz0/zj5BTeGrCzkfyYntD107hnYgz5apvFuuwCLcBGAsYHQ/s1600/1590785500515977-1.png" width="400">
</a>
</div>Konon, ketupat menurut sejarah dipopulerkan oleh Sunan Kalijaga. Ketupat dianyam dengan anyaman yang rumit yang menandakan sulitnya menata iman dan melawan hawa nafsu (mungkin begitu, barangkali ada keterangan lebih benar, monggo dikoreksi).</div><div><br></div><div>Ketika selesai Ramadhan dan kemudian berlanjut 6 hari puasa syawal, maka amalan Ibadah nya menjadi "ًكَآفَّة" atau "kaafatan" yang berarti "menyeluruh" atau "lengkap".</div><div><br></div><div>Jadi rangakaian ibadah Puasanya sekarang sudah lengkap. Maka saatnya dirayakan dengan ceremoni baru : "Syukuran Kaaffatan"</div><div><br></div><div>Karena lidah orang "Jawa Totok" sulit mengucapkannya, bunyinya akhirnya menjadi "slendro". "Kaaffatan"</div><div>berubah menjadi :</div><div>"Kupatan". Dan yang disajikan sebagai hidangan disebut dengan "kupat" atau "ketupat".</div><div><br></div><div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-y4aVZE_rUKs/XtF2XsVccSI/AAAAAAAAG0E/QrUPG0mYLDMhqxlylSGXFl7MF-EtsxNjgCLcBGAsYHQ/s1600/1590785626609754-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-y4aVZE_rUKs/XtF2XsVccSI/AAAAAAAAG0E/QrUPG0mYLDMhqxlylSGXFl7MF-EtsxNjgCLcBGAsYHQ/s1600/1590785626609754-0.png" width="400">
</a>
</div>Jadi, puasa syawal bagusnya di awal bulan syawal atau nanti-nanti agak lama sedikit? Jawabnya, "Sama-sama baik".</div><div><br></div><div>Justru kalau di awal, spirit Ramadhan masih ada. Orang masih terbawa kebiasaan puasa. Bagus kalau di awal syawal langsung sambung puasa sunnah syawal (maksudnya setelah tanggal 1 syawal), sesuai dengan sejarah Sunan Kalijaga di atas.</div><div><br></div><div>Itulah mengapa, perayaan tepat di hari ketujuh syawal itu disebut dengan Lebaran Ketupat. Karena untuk menjaga amaliyah ramadhan agar tetap semangat dijalankan. Harapannya di hari kedua syawal sudah menunaikan puasa sunnah syawal sampai hari ketujuh.</div><div><br></div><div>Manusia itu sukanya "balas dendam". Karena sebelumnya siang puasa maka ketika hari raya makannya lost ndak pakai rewel ha..ha. lah saya juga begitu koq. Maka puasa sunnah syawal adalah cara agar kita tetap terikat dengan amaliyah ramadhan. Sungguh kanjeng Nabi SAW itu sebaik-baik teladan, sangat paham kondisi umatnya terutama umat di akhir zaman ini.</div><div>________</div><div>Follow IG : @arifprasetyo.aji</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-63825254031915378392020-05-25T07:09:00.001+07:002020-05-27T14:58:47.059+07:00Khutbah Idul Fitri 1 Syawal 1441 H : Meraih TAQWA, Jalan Menuju KEBAHAGIAAN<p dir="ltr"></p><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-VWCeW2lu3o4/Xs4djfBCSII/AAAAAAAAGzQ/XKF8aTt57CI0cTMGSq9Svzq13vxXKrnzwCLcBGAsYHQ/s1600/1590566281828684-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-VWCeW2lu3o4/Xs4djfBCSII/AAAAAAAAGzQ/XKF8aTt57CI0cTMGSq9Svzq13vxXKrnzwCLcBGAsYHQ/s1600/1590566281828684-0.png" width="400">
</a>
</div>Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Laailaha illallahu Allahu Akbar. Allahu Akbar walila hilhamdu.</div><p></p>
<p dir="ltr">Pertama, Inti Ibadah SHAUM adalah Memupuk TAQWA</p>
<p dir="ltr">"Hai orang-orang yang beriman, DIWAJIBKAN atas kamu BERPUASA sebagaimana diwajibkan atas ORANG-ORANG SEBELUM KAMU agar kamu BERTAQWA". (QS. Al Baqarah : 183)<br></p>
<p dir="ltr">Kedua, Pengertian TAQWA</p>
<p dir="ltr">Menurut bahasa, TAQWA berarti MENJAGA DIRI atau BERHATI-HATI. Dalam bahasa lain disebutkan, "Aku MENJAGA DIRI dari sesuatu atau aku BERHATI-HATI terhadapnya".</p>
<p dir="ltr">Seperti percakapan indah dua sahabat UMAR BIN KHATAB dan UBAY BIN KA'AB ini. Pada suatu waktu Umar bertanya kepada Ubay, "Wahai Ubay, apa makna takwa?" Ubay yang ditanya justru balik bertanya. "Wahai Umar, pernahkah engkau berjalan melewati jalan yang penuh duri?"</p>
<p dir="ltr">Umar menjawab, "Tentu saja pernah." "Apa yang engkau lakukan saat itu, wahai Umar?" lanjut Ubay bertanya. "Tentu saja aku akan berjalan hati-hati," jawab Umar. Ubay lantas berkata, "Itulah HAKIKAT TAQWA."</p>
<p dir="ltr">Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata, “HAKIKAT TAQWA ialah melakukan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla dilandasi keimanan dan mengharap pahala-Nya karena ada perintah dan larangan sehingga seseorang melakukan perintah Allah Azza wa Jalla dengan mengimani Dzat yang memerintah dan membenarkan janji-Nya, dan ia meninggalkan apa yang Allah larang baginya dengan mengimani Dzat yang melarangnya dan takut terhadap ancaman-Nya.<br></p>
<p dir="ltr">Ketiga, JANJI Allah Bagi Orang BERTAQWA</p>
<p dir="ltr">1. Allah Berikan AMPUNAN & SURGA<br>
"Bersegeralah kalian meraih ampunan dari Tuhan kalian dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertaqwa (QS Ali Imran [3] : 133)</p>
<p dir="ltr">2. Allah Berikan JALAN KELUAR & REZEKI<br>
"Siapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah akan beri dia jalan keluar dan rezeki dari jalan yang tak diduga (TQS ath-Thalaq [65] : 2-3)</p>
<p dir="ltr">3. Allah Bukakan Pintu KEBERKAHAN<br>
"Andai penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pasti Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi (QS al-A’raf [7] : 96)<br></p>
<p dir="ltr">Keempat, Sifat Orang BERTAQWA</p>
<p dir="ltr">Menurut Al-Qur'an Surah ALI IMRAN ayat <a href="tel:133135">133-135</a> ada 6 SIFAT orang BERTAQWA :<br>
1. BERSEDEKAH di saat lapang dan sempit<br>
2. Menahan AMARAH<br>
3. Memberi MAAF<br>
4. Segera INGAT ALLAH jika berbuat salah<br>
5. Banyak BERTAUBAT atas dosanya<br>
6. BERHENTI dari perbuatan dosanya</p>
<p dir="ltr">"Dan BERSEGERALAH kamu kepada AMPUNAN dari Tuhanmu dan kepada SURGA yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang BERTAQWA," (QS. Ali Imran : 133)</p>
<p dir="ltr">"(yaitu) orang-orang yang MENAFKAHKAN (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang MENAHAN AMARAHNYA dan MEMAAFKAN (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat KEBAJIKAN." (QS. Ali Imran : 134)</p>
<p dir="ltr">"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka INGAT akan Allah, lalu MEMOHON AMPUN terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? Dan mereka TIDAK MENERUSKAN perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui." (QS. Ali Imran : 135)<br></p>
<p dir="ltr">Kelima, DO'A Agar Allah Selalu Berikan KETAQWAAN</p>
<p dir="ltr">Dan dalam sebuah hadits shahih, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdo’a,</p>
<p dir="ltr"> اَللَّـهُمَّ إِنِّيْ أَسْـأَلُكَ الْهُدَى ، وَالتُّـقَى ، وَالْعَفَافَ ، وَالْغِنَى .</p>
<p dir="ltr">“Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketaqwaan, kesucian (dijauhkan dari hal-hal yang tidak baik), dan kecukupan".<br></p>
<p dir="ltr">Wassalam<br>
Arif Prasetyo Aji</p><p dir="ltr">Follow IG @arifprasetyo.aji | FB : Arif Prasetyo Aji<br>
Rungkut Jaya, Surabaya<br>
1 Syawal 1441 H<br>
24 Mei 2020<br><br></p>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-9361282341841602252020-05-22T22:13:00.001+07:002020-05-22T22:13:06.748+07:00Malam 30 Ramadhan 1441 H : Refresh Your Life, Better or Never!<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-9tDXA4eiYww/XsfsAJ8xaWI/AAAAAAAAGy0/04Osv-1yCbgBnHBAhXAyiCcOQqvXXZTkgCLcBGAsYHQ/s1600/1590160380900132-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-9tDXA4eiYww/XsfsAJ8xaWI/AAAAAAAAGy0/04Osv-1yCbgBnHBAhXAyiCcOQqvXXZTkgCLcBGAsYHQ/s1600/1590160380900132-0.png" width="400">
</a>
</div>Di penghujung ramadhan 1441 H ini, saya hanya ingin menyampaikan dua pesan yang tertuang dalam Kitab Nashaihul 'Ibad yang ditulis oleh Syaikh Nawawi al Bantani yang mahsyur itu.<br></div><div><br></div><div>Abu Bakar Asy Syibil berkata, "(Apabila kamu telah mencicipi manisnya dekat dengan Allah). Maksudnya seandainya kita telah merasakan nikmatnya dekat dengan Allah SWT, (niscaya kamu mengetahui tentang pahitnya putus hubungan (dengan Allah), yaitu betapa pahitnya jika kita jauh dari Allah SWT. Dan memang menurut ahlu-llah, jauh dari Allah SWT itu merupakan siksaan yang berat.</div><div><br></div><div>Oleh karena itu, Rasulullah SAW pernah berdo'a dengan do'a berikut ini :</div><div><br></div><div>(Allahummarzuqni ladz dzatan nadhri ila wajhikal kariimi wasy syauqa ila liqaa ika)</div><div><br></div><div>"Ya Allah, berilah aku rezeki dengan kelezatan memandang wajah-Mu yang Mulia dan nikmatnya rindu berjumpa dengan-Mu".</div><div><br></div><div>Semoga kita bisa menemukan KEBAHAGIAAN hakiki di dalam suasana ramadhan yang beda ini. Mari kita simak PESAN CINTA-NYA melalui "UJIAN" yang menimpa kita dan umat manusia hari ini.</div><div><br></div><div>Siapa kita? Ternyata bukan siapa-siapa. Allah-lah penggenggam seluruh alam semesta ini. Kembali kepada-Nya, adalah jalan yang mesti kita tempuh, sekarang dan tanpa nanti.</div><div><br></div><div>Semoga Allah berikan TAQWA kepada kita sebagai MEDALI RAMADHAN yang kita rindukan ini. Ramadhan yang berbeda ini semoga mengantarkan kita pada cinta-Nya.</div><div><br></div><div>Kita ulangi lagi do'a secara bersama-sama :</div><div><br></div><div>(Allahummarzuqni ladz dzatan nadhri ila wajhikal kariimi wasy syauqa ila liqaa ika)</div><div><br></div><div>"Ya Allah, berilah aku rezeki dengan kelezatan memandang wajah-Mu yang Mulia dan nikmatnya rindu berjumpa dengan-Mu".</div><div><br></div><div>Allahumma innaka afuwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anna</div><div><br></div><div>Asyahadu'ala ilaahaillallah, as'alukal jannah, wan na'uzubika minan naar</div><div><br></div><div>Aamiin....</div><div><br></div><div>Follow IG @firaprasa | Intip Coretan www.firaprasa.blogspot.com</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-91868835954972240592020-05-22T01:22:00.001+07:002020-05-22T01:22:33.118+07:00Malam 29 Ramadhan 1441 H : Saatnya Tunaikan MUHASABAH<p dir="ltr"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-foHLzOBCvgw/XsbG5ZuYmEI/AAAAAAAAGyk/hFM_vyRQiuMQVG0xRq9ml3QeVRyWes4hQCLcBGAsYHQ/s1600/1590085345872720-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-foHLzOBCvgw/XsbG5ZuYmEI/AAAAAAAAGyk/hFM_vyRQiuMQVG0xRq9ml3QeVRyWes4hQCLcBGAsYHQ/s1600/1590085345872720-0.png" width="400">
</a>
</div>"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan". (Q.S. AL Hasyr: 18)</p>
<p dir="ltr">Ibnu Katsir menafsirkan ayat ini dengan menyatakan bahwa hendaknya manusia menghisab (menghitung-hitung amalnya) dirinya sendiri sebelum Allah yang menghisab dirinya. Hendaknya pula manusia melihat dan memperhatikan bekal dan tabungan amal shalih yang akan dibawa ke hadapan Rabbnya. Bahkan, Allah memberikan penegasan kepada manusia dua kali dalam ayat ini untuk selalu bertakwa kepada-Nya yang mencakup pelaksanaan semua perintah-Nya dan meninggalkan larangan-larangan-Nya.</p>
<p dir="ltr">Sehubungan dengan itu, Umar bin Khattab, sahabat Rasulullaah Shallallaahu ‘alayhi wassallam pernah pula berkata,“Hisablah dirimu sendiri sendiri sebelum dirimu dihisab (pada hari kiamat), dan timbanglah amal perbuatanmu sendiri sebelum perbuatanmu ditimbang (pada hari kiamat).” (diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan At-Tirmidzy)</p>
<p dir="ltr">Seorang Tabi’in (generasi as-salaf as-shalih setelah generasi sahabat) bernama Hasan Al-Bashriy juga pernah memberikan nasehat yang bijak dan indah berkaitan dengan muhasabah. “Seorang mukmin itu,” kata Sang Tabi’in, “adalah pimpinan bagi dirinya sendiri. Ia menginstropeksi dirinya karena Allah. Sesunggunya hisab (perhitungan) pada hari kiamat nanti akan menjadi ringan, bagi mereka yang telah melakukan introspeksi di dunia. Sebaliknya, hisab akan terasa berat bagi mereka yang tak pernah berintrospesi.”</p>
<p dir="ltr">Hasan Al-Bashriy bahkan mendo'akan orang yang bermuhasabah sebelum beramal. Beliau berkata,“semoga Allah merahmati seorang hamba yang berpikir di saat pertama ia melakukan sesuatu. Jika itu karena Allah, ia lanjutkan, dan jika bukan karenanya, ia menangguhkannya.” Maka, hal ini disebut dengan muhasabah sebelum beramal.</p>
<p dir="ltr">Mari kita bertanya di penghujung ramadhan ini, berapa banyak Alqur'an yang kita baca dalam sehari daripada media sosial yang sekali duduk boleh jadi kita seharian? Berapa banyak lafadz-lafadz Alqur'an yang kita lantunkan dan berbagai jenis zikir yang menghiasi bibir kita daripada berpuluh-puluh judul lagu yang kita nyanyikan bahkan hafalkan? Sudah berapa banyak hati dan raga yang tersakiti akibat dari lontaran kata pedas dan sakitnya pukulan kita? Sudah berapa sering kita shalat namun tidak tepat waktu bahkan tak jarang meninggalkannya? </p>
<p dir="ltr">Adakah waktu kita gunakan dengan sebaik mungkin ataukah selama diisi dengan berbagai macam kesia-siaan bahkan kemaksiatan yang mendatangkan murka Allah? astagfirullaah al-Adziim. Kadang bahkan seringkali dosa-dosa yang kita lakukan mengalir deras bak air terjun yang menerjang bebatuan tanpa kita sadari.</p>
<p dir="ltr">Saudaraku, di malam ke-29 Ramadhan 1441 H ini, marilah bersama kita MUHASABAH. Dan insyaallah TAUBAT adalah sebaik-baik buah MUHASABAH. Melalui gambar ini, aku juga titipkan rindu kami pada baginda Nabi SAW, kami titipkan jadwal agar secepatnya Allah bukakan jalan untuk ziarah ke Kota Nabi SAW.</p>
<p dir="ltr">Follow IG @firaprasa | Nitip Tulisan : <a href="http://www.firaprasa.blogspot.com">www.firaprasa.blogspot.com</a><br>
</p>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-57684406910924023822020-05-22T01:20:00.001+07:002020-05-22T01:20:41.753+07:00Malam 27 Ramadhan 1441 H : Cukupkan Dengan ISTIGHFAR<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-LPXkM-WnIJ4/XsbGd7CctJI/AAAAAAAAGyc/2gEqCexgGu0PAdnjOjmFK749Th-CFshsgCLcBGAsYHQ/s1600/1590085235211766-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-LPXkM-WnIJ4/XsbGd7CctJI/AAAAAAAAGyc/2gEqCexgGu0PAdnjOjmFK749Th-CFshsgCLcBGAsYHQ/s1600/1590085235211766-0.png" width="400">
</a>
</div>"Bila engkau ingin BERDO'A, sementara waktu yang kau miliki begitu sempit, padahal dadamu dipenuhi oleh begitu BANYAK KEINGINAN, maka jadikan seluruh isi do'amu ISTIGHFAR, agar Allah MEMAAFKANMU. Karena bila Dia memaafkanmu, maka semua keperluanmu akan DIPENUHI-Nya tanpa engkau memintanya". (Ibnu Qayim Al Jauziyah)<br></div><div><br></div><div>Astghfirullahal'adhiim, Allahumma innaka afuwun tuhibul 'afwa fa'fu'anna</div><div><br></div><div>Keajaiban ISTIGHFAR....</div><div><br></div><div>Imam Ahmad rahimahullah merupakan salah satu ulama madzhab 4 yang namanya mahsyur hingga saat ini. Pada zamannya, Ia begitu dielu-elukan oleh banyak orang.</div><div>Dalam sebuah kisah yang ditulis Imam al Jauzi rahimahullah dalam buku tentang Imam Ahmad dikisahkan bahwa saat sang Imam memasuki usia senja beliau begitu ingin pergi ke Negeri Syam.</div><div><br></div><div>Namun anehnya Imam Ahmad sama sekali tidak memiliki tujuan yang jelas kenapa Ia ingin pergi ke tempat itu. Padahal Ia harus menempuh perjalanan jauh dari kediamannya di Baghdad menuju Syam.</div><div><br></div><div>Sesampainya di Syam, Imam Ahmad berhenti untuk menunaikan shalat dzuhur. Tidak ada yang mengenalinya, mengingat zaman dahulu teknologi tidak secanggih saat ini.</div><div>Ia menunggu di masjid tersebut hingga menjelang shalat Ashar. Setelah Ashar, sang Imam membaca Alqur'an untuk menunggu waktu Maghrib dan Isya.</div><div><br></div><div>Setelah habis malam, Imam Ahmad kemudian ingin tidur dan beristirahat di masjid tersebut. Namun penjaga masjid tidak mengizinkan Ia tidur disana. “Wahai syekh, anda tidak boleh tidur disini, ini peraturan silahkan pergi,” kata penjaga. Namun Imam Ahmad menolak, “Saya musafir, saya ingin istirahat disini” jawab sang Imam.</div><div><br></div><div>Namun sang penjaga tetap menolak dan memintanya untuk keluar lalu kemudian mengunci pintu masjid. Setelah penjaga tersebut pergi, Imam Ahmad kembali beristirahat di pelataran masjid. Tapi, sang penjaga kembali datang dan lagi-lagi mengusirnya hingga mendorongnya menuju ke jalanan. Lalu ada tukang roti yang rumahnya tidak jauh dari masjid melihat kondisi tersebut. Tukang Roti tersebut memanggilnya, “Hai syekh, kemarilah beristirahatlah di toko ku". Kemudian Iman Ahmad masuk ke toko roti tersebut.</div><div><br></div><div>“Rumahku tidak jauh dari sini, ini toko roti ku, di belakang sana, ada ruangan untuk beristirahat. Beristirahatlah malam ini dan besok pagi engkau bisa melanjutkan perjalanan lagi”. Setelah masuk ke toko tersebut, Imam Ahmad kemudian memperhatikan aktivitas sang penjual roti. Dan ada satu hal yang paling menarik perhatian beliau dari lelaki ini. Yakni ucapan dzikir dan do'a istighfar yang terus meluncur dari mulutnya tanpa putus sejak awal ia mulai mengerjakan adonan rotinya.</div><div><br></div><div>Imam Ahmad yang kagum lalu bertanya “Sejak kapan Anda selalu beristighfar tanpa henti seperti ini?” Ia menjawab, “Sejak lama sekali. Ini sudah menjadi kebiasaan rutin saya, hampir dalam segala kondisi.” Lalu Imam Ahmad bertanya lagi “Lantas apa hasilnya”. “Ya, Allah mengabulkan semua permintaan ku”, Jawabnya.</div><div><br></div><div>Lalu apa permintaanmu yang belum dikabulkan Allah?” tanya Sang Imam. Si lelaki shalih ini pun melanjutkan jawabannya dan berkata, “Sudah cukup lama saya selalu berdo'a memohon kepada Allah untuk bisa dipertemukan dengan seorang ulama besar yang sangat saya cintai dan agungkan. Beliau adalah Imam Ahmad bin Hanbal!” “Allahu Akbar! karena Istighfarmu lah Allah SWT mendatangkan saya datang ke kota mu ini tanpa alasan yang jelas, karena Istighfarmu lah Marbot Masjid melarang saya tidur di Masjid, karena Istighfarmulah engkau menawarkan aku istirahat ditempatmu. Saya lah Ahmad bin Hanbal. Masya Allah, Allah SWT mendatangkan Imam Ahmad ke rumahnya karena Istighfarnya.</div><div><br></div><div>Astghfirullahal'adhiim, Allahumma innaka afuwun tuhibul 'afwa fa'fu'anna</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-49430528911262675302020-05-13T19:40:00.001+07:002020-05-13T19:40:57.398+07:00Alhamdulillah Berjumpa Ramadhan, Semoga Istimewa & Bahagia<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-b1pKdpNQKDA/Xrvq1XzhcKI/AAAAAAAAGxc/-UJVBFSRS-QgW3uOXcxgToNPp_DX3nB2ACLcBGAsYHQ/s1600/1589373649880879-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-b1pKdpNQKDA/Xrvq1XzhcKI/AAAAAAAAGxc/-UJVBFSRS-QgW3uOXcxgToNPp_DX3nB2ACLcBGAsYHQ/s1600/1589373649880879-0.png" width="400">
</a>
</div>Bulan Ramadhan sungguh adalah bulan penuh dengan limpahan pahala. Bahkan pahala setiap amalan akan dilipatgandakan di bulan Ramadhan.<br></div><div><br></div><div>"(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.” (QS. Al Baqarah: 185)</div><div><br></div><div>Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Allah Ta’ala memuji bulan Ramadhan (bulan puasa) dibanding bulan-bulan lainnya. Di bulan Ramadhan tersebut, Allah memilihnya sebagai waktu turunnya Al Qur’an yang mulia." Ini menunjukkan bahwa bulan Ramadhan adalah bulan yang istimewa dari bulan lainnya.</div><div><br></div><div>Menjelang memasuki 10 hari terakhir seperti hari ini, Rasulullah SAW semakin menguatkan ibadahnya. Shalatnya, membaca Al Qur'annya, sedekahnya bahkan mengkhususkan untuk "berkhalwat" memadu kasih dengan-Nya.</div><div><br></div><div>“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau kencangkan ikat pinggang (bersungguh-sungguh dalam ibadah), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” (HR. Al-Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174)</div><div><br></div><div>Banyak amalan yang bisa kita lakukan di 10 hari terakhir ramadhan ini. Selain siyam dan qiyam, seperti membaca Al Qur'an, zikir, sedekah dan lainnya. Dan satu lagi, mari memperbanyak zikir, diantaranya seperti ini.</div><div><br></div><div>Dari Aisyah yang berkata, “Saya bertanya kepada Rasulullah, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana menurutmu jika saya mendapati malam lailatul Qadar, apa yang harus aku baca?’ Rasulullah bersabda, ‘Bacalah : Allahumma innaka ‘afuwwun kariimun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘anni (Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).’” (HR. Al-Tirmidzi)</div><div><br></div><div>Bismillah, smoga ramadhan tahun ini bisa kita lalui dengan ridha-Nya, mengantarkan kita pada derajad TAQWA yang paripurna. Selabjutnya dikaruniai RAHMAT yang tiada putisnya, DIAMPUNI kita dari segala dosa dan DIBEBASKANNYA kita dari siksa api neraka.</div><div><br></div><div>Wassalam</div><div>Arif Prasetyo Aji</div><div>Follow IG : @firaprasa | Baca Juga : www.firaprasa.blogspot.com</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-85804450505022955312020-05-09T21:00:00.001+07:002020-05-09T21:00:16.101+07:00Renungan Ramadhan, Bagaimana Ujung KEMATIAN Kita?<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-iEvz7sOZe5c/Xra3bMyq7FI/AAAAAAAAGxI/EXAMiP_jHNkh4yqaeJ0WfYR-8I7CrGJHgCLcBGAsYHQ/s1600/1589032809808210-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-iEvz7sOZe5c/Xra3bMyq7FI/AAAAAAAAGxI/EXAMiP_jHNkh4yqaeJ0WfYR-8I7CrGJHgCLcBGAsYHQ/s1600/1589032809808210-0.png" width="400">
</a>
</div>Muadz bin Jabal radhiallahu ‘anhu, seorang sahabat yang mulia. Manakala maut datang menjemput, beliau menyeru Allah Ta’ala, “Ya Rabbi, dulu aku takut kepada-Mu. Namun pada hari ini aku BERHARAP kepada-Mu. Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa aku tidak mencintai dunia karena mengalirnya sungai-sungai, tidak pula karena ingin menanam pohon-pohon. Akan tetapi aku hanya ingin merasakan hausnya karena BERPUASA di panas yang terik, mengisi saat demi saat dengan bergaul bersama ORANG-ORANG SHALIH, dan menghadiri HALAQAH-HALAQAH ILMU.” <br></div><div><br></div><div>Itulah artinya dunia bagi para sahabat nabi, itulah kesenangan dan ambisi hidup mereka di dunia. Rasa senang dan gembira mereka ada pada rasa haus di panas yang terik karena beribadah kepada Allah dengan berpuasa, bergaul dengan orang shalih dan mendengarkan kalam ilahi di halaqah ilmu.</div><div><br></div><div>Lalu, UJUNG KEMATIAN yang bagaimanakah yang kita harapkan. Dunia hanyalah SEMENTARA seperti satu lintasan saja. Dan janji Allah, akhirat adalah KEKAL adanya. Keindahannya tidaklah mampu terbayangkan oleh akal manusia.</div><div><br></div><div>"…bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.” Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci” (Qs. 2:25)</div><div><br></div><div>Dan masih banyak lagi janji-Nya....</div><div><br></div><div>"Hai orang orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dengan sebenar-benar taqwa kepada Nya dan janganlah sekali kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam”. (QS Ali Imran : 102). </div><div><br></div><div>Firman Allah ini merupakan peringatan dari Allah untuk senantiasa beribadah dan mengingat Nya. Sebab merupakan kerugian terbesar ketika seorang hamba meninggal dalam keadaan selain islam.</div><div><br></div><div>Daan, tentukanlah ujung kematian kita. Seperti apa dan bermuara kemana Jika kita beriman, insyaallah hanya pentunjuk-Nya lah yang bisa menenangkan kita hinggal husnul khatimah menjadi jalan pembuka "kebaikan" ujung kematian kita.</div><div><br></div><div>Bismillah, semoga Allah mudahkan semua....</div><div><br></div><div>Malam 17 Ramadhan 1441 H</div><div>"Allahumma innaka afuwun tuhibbul 'afwa fa'fu'anni"</div><div><br></div><div>Wassalam</div><div>Arif Prasetyo Aji</div><div>Follow IG @firaprasa | www.firaprasa.blogspot.com</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-32108314446361548682020-05-05T15:57:00.001+07:002020-05-05T16:31:45.622+07:00Sabar Ada Batasnya?<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-CcIPstNGjzk/XrEqfIhmtlI/AAAAAAAAGws/F5TCNOz7YTkz2qzDebinEgVjBBanGdvPwCLcBGAsYHQ/s1600/1588669050716774-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-CcIPstNGjzk/XrEqfIhmtlI/AAAAAAAAGws/F5TCNOz7YTkz2qzDebinEgVjBBanGdvPwCLcBGAsYHQ/s1600/1588669050716774-0.png" width="400">
</a>
</div>Pernah dulu ada yang bertanya kepada saya, "Pak, apakah sabar itu ada batasnya?" Seketika saya merenung dan menjawab sekenanya, "Secara "teori" tidak ada batasnya, tapi secara "praktek" bisa jadi ada batasnya karena memang tidak mudah menjalaninya".</div><div><br></div><div>Terkait "sabar" ini, guru utama kita tentu Rasulullah SAW. Suatu ketika ada pengemis yahudi buta yang selalu membully Rasulullah SAW. Dia terus mempengaruhi orang lain dengan mengatakan, "Wahai saudaraku jangan dekati Muhammad. Dia itu orang gila, dia itu pembohong, dia itu tukang sihir, apabila kalian mendekatinya kalian akan dipengaruhinya”.</div><div><br></div><div>Lalu apa yang dilakukan Rasulullah SAW? Setiap pagi Rasulullah SAW mendatanginya dengan membawa makanan, dan tanpa berkata sepatah kata pun, Rasulullah menyuapi makanan yang dibawanya kepada pengemis itu. Saat Rasulullah menyuapinya, si pengemis Yahudi itu tetap berpesan agar tidak mendekati orang yang bernama Muhammad.</div><div>Rasulullah SAW menyuapi pengemis Yahudi itu hingga menjelang beliau wafat.</div><div><br></div><div>Inilah "teori" sabar yang tiada duanya. Belum lagi kisah bagaimana ketika beliau berdakwah pada suatu kaum di Tha'if. Duh, jadi kangen pengin datang ke Tha'if yang indah dan subur itu. Meskipun dibully, disakiti bahkan mau dibunuh, Rasulullah SAW tetap "kalem" dan malah mendo'akan orang-orang yang mendzaliminya. </div><div><br></div><div>Inilah akhlaq Rasulullah SAW, dan bahkan ketika Abu Bakar Ash Shidiq melanjutkan amalan Rasulullah SAW untuk mendatangi pengemis Yahudi tadi, seketika pengemis Yahudi pun langsung bisa mengenali kalau yang datang hari itu bukanlah orang yang selama ini mendatanginya.</div><div>"Bukan!, engkau bukan orang yang biasa mendatangiku”, kata si pengemis buta itu.</div><div>“Apabila ia datang kepadaku, tangan ini tidak susah memegang dan mulut ini tidak susah untuk mengunyah. Orang yang biasa mendatangiku itu selalu menyuapiku, tapi terlebih dahulu dihaluskannya makanan itu dengan mulutnya. Setelah itu ia berikan padaku,” kata pengemis itu melanjutkan perkataannya.</div><div><br></div><div>Abu Bakar tidak dapat menahan air matanya, ia menangis sambil berkata kepada pengemis itu, “Aku memang bukan orang yang biasa mendatangimu. Aku hanya salah seorang sahabatnya, orang yang mulia itu telah tiada. Ia adalah Muhammad Rasulullah SAW". Setelah mendengar cerita Abu Bakar, ia pun menangis sedih, kemudian berkata,</div><div>“Selama ini aku selalu menghinanya, memfitnahnya, ia tidak pernah marah sedikitpun, ia mendatangiku dengan membawa makanan setiap pagi, ia begitu mulia. Pengemis Yahudi buta itu akhirnya bersyahadat dihadapan Abu Bakar.</div><div><br></div><div>Jika Ujian Itu Datang</div><div><br></div><div>"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya : "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat". (QS. Al Baqarah : 214)</div><div><br></div><div>Saya selalu meyakini bahwa jika kita mau merasakan nikmatnya nikmat maka juga harus mau merasakan pahitnya ujian. Nikmat dan ujian itu selalu satu paket. Yang penting, bagaimana kita mempersiapkan diri agar memiliki "iman" ketika menghadapi kedua situasi tersebut.</div><div><br></div><div>"Inna ma'al usri yusra", Allah mengulangi kalimat ini sebanyak dua kali di surat yang sama, Al Insyirah. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Inilah janji Allah, bahwa Allah selalu memberi cahaya dibalik kegelapan yang menyelimuti kita.</div><div><br></div><div>Dikutip dari Kitab Riyadus Shalihin, pada zaman Rasulullah SAW, hidup seorang wanita yang minta dido'akan oleh beliau karena wanita ini mengidap epilepsi. Wanita itu berkata, "Ya Rasulullah, tolong do'akan supaya saya bisa sembuh, saya menderita sakit ayan, dan penyakit ini sering kambuh".</div><div><br></div><div>Rasulullah SAW justru balik bertanya kepada wanita tadi, "Maukah kamu mendapatkan do'a yang lebih tinggi dari itu?" "Caranya bagaimana?", tanya wanita lagi. "KESABARAN. Kalau kamu mau sembuh, kamu harus bersabar dengan penyakitmu ini. Insyaallah Allah akan memberikan yang terbaik untukmu", jawab Rasulullah SAW.</div><div><br></div><div>Akhirnya si wanita tidak jadi minta dido'akan oleh Rasulullah SAW. Karena sudah paham bahwa untuk.mengubah impian dan harapannya agar sembuh, ia harus SABAR. Orang-orang yang sabar akan mendapatkan balasannya di surga. </div><div><br></div><div>Kemudian wanita tadi pergi, tapi tidak lama balik lagi dan berkata kepada Rasulullah SAW, "Ya Rasulullah, sepertinya saya tidak jadi minta dido'akan sembuh, tapi tolong do'akan agar aurat saya tetap tertutup saat penyakit saya kambuh. Kalau sakit saya kumat, biasanya aurat saya terbuka". Barulah Rasulullah SAW mendo'akan wanita tersebut, "Saya do'akan mudah-mudahan aurat kamu tertutup ketika kambuh".</div><div><br></div><div>Masya Allah, Rasulullah SAW tidak mendo'akan wanita itu sembuh dari penyakitnya. Beliau mendo'akan agar auratnya tertutup saat penyakitnya kambuh. Baru kemudian wanita itu merasa tenang karena Rasulullah SAW sudah menggantinya dengan surga. Mengapa surga? Karena kesabaran si wanita yang menderita penyakit epilepsi.</div><div><br></div><div>Hidup ini selalu ada "ujian", apalagi bagi orang beriman yang berharap surga-Nya. Maka ujian adalah jalan agar kita bisa menggapai nikmat-Nya. Tugas kita adalah mempersiapkan diri dengan sebaik-baik persiapan. Seperti halnya saat kita menjalani Ramadhan di masa "ujian" pandemi lagi. Apakah ramadhan kita tahun ini kita lalui dengan lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya?</div><div><br></div><div>Kalau dulu, tilawah qur'an hanya satu kali khatam, maka saat ini mestinya bisa dua atau tiga kali khatam. Kita juga punya waktu untuk menambah hafalan qur'an kita. Shalat? Juga mestinta lebib baik lagi termasuk shalat qabliyah dan ba'diyah yang sering bolong sebelumnya. Mari kita buat matrik ibadah kita, apakah sudah lebih baik dari sebelumnya?</div><div><br></div><div>Ramadhan Beda, Ramadhan Istimewa</div><div><br></div><div>*) Catatan Hari Ke-12 Ramadhan 1441 H - 5 Mei 2020</div><div><br></div><div>Arif Prasetyo Aji</div><div>Follow IG : @firaprasa</div><div>Baca Coretan : www.firaprasa.blogspot.com</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-45000268631763096532020-04-19T21:13:00.001+07:002020-04-19T21:15:23.984+07:00Kacang Almond Berbagai Varian, Camilan Para Sultan<div><br><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-Kf8gbzvU2h8/XpxciltFUyI/AAAAAAAAGvg/uGS7iCmDZGwN7ngIRYNuEjEio-4VPsSCgCLcBGAsYHQ/s1600/1587305602338947-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<br></a><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-X4kHlp7ltfc/Xpxc-CSpDaI/AAAAAAAAGvo/lgh1l3c1shAQEIoi3WroTbUafj2badoCgCLcBGAsYHQ/s1600/1587305714748903-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-X4kHlp7ltfc/Xpxc-CSpDaI/AAAAAAAAGvo/lgh1l3c1shAQEIoi3WroTbUafj2badoCgCLcBGAsYHQ/s1600/1587305714748903-0.png" width="400">
</a>
</div>Setiap tahun jelang idul fitri, biasanya ibu saya punya "ritual" untuk membuat kacang goreng. Berhubung kemungkinan tahun ini beda, sekali-kali bolehlah mencoba camilan para sultan ini, yup Kacang Almond. Hmm, dijamin berkurang berat badan Anda nanti, #ehh</div></div><div><br></div><div>Yes, almond adalah salah satu jenis kacang-kacangan yang kaya akan nutrisi dan vitamin. Tekstur dari almond hampir sama dengan jenis kacang lainnya, hanya saja almond memiliki cangkang yang cukup besar dan keras sehingga cukup sulit untuk dipecahkan. Apa saja manfaat kacang almond bagi tubuh?</div><div><br></div><div>Kacang ini memang memiliki harga yang relatif mahal bila dibandingkan dengan jenis kacang lainnya. Namun, kendati harganya lebih tinggi, tak sedikit orang yang gemar mengonsumsinya. Bahkan juga sering dijadikan sebagai camilan wajib untuk menemani aktivitas sehari-hari. Tapi, harga yang dibanderol mahal tersebut bukanlah tanpa alasan. Pasalnya, manfaat kacang almond dipercaya memiliki banyak manfaat untuk tubuh.</div><div><br></div><div>1. Menjaga kesehatan jantung</div><div>2. Mengatasi peradangan</div><div>3. Menurunkan resiko kanker usus besar</div><div>4. Menjaga kadar kolesterol</div><div>5. Menstabilkan tekanan darah</div><div>6. Mengendalikan kadar gula darah</div><div>7. Membantu menurunkan berat badan</div><div>8. Meningkatkan produksi ASI</div><div>9. Membantu tidur lebih cepat</div><div>10. Meningkatkan imunitas</div><div><br></div><div>Jenis mineral seperti fosfor, kalsium, besi, magnesium, tembaga, dan seng dapat ditemukan pada kacang almond. Semua nutrisi itu bisa dikaitkan dengan sistem imunitas. Jadi, semakin sering Anda mengonsumsi kacang almond, maka kekebalan tubuh akan semakin meningkat.</div><div><br></div><div>Nah, manfaat yang seabrek begitu sebanding kan dengan harganya? Jangan khawatir, insyaallah masih ada bonus lainnya yang diberikan oleh Mbak Ustafzah Deny Faritasari Langsung saja cus kontak beliau ya, order yang banyak. Berikan camikan sehat untuk keluarga kita selama masa karantina ini. </div><div><br></div><div>Langsung kontak yah : https://wa.me/6281231707494 Insyaallah juga ada camilan lainnya koq. Ada kuaci labu, kuaci matahari, cranberry, kacang phystachio. Ada lagi himalayan salt, madu juga dan lainnya.</div><div><br></div><div>Bismillah masih support #produkteman</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-39292497554104403182020-04-18T15:36:00.001+07:002020-04-18T15:36:09.822+07:00Wisata Kuliner di Turki : Ada Menu Nasi di Turki<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-Jb0o6P3EDs0/Xpq79rCGeJI/AAAAAAAAGvQ/s3sSE_lfDMAVu6IACVQYEWRXwHGf4nejACLcBGAsYHQ/s1600/1587198961906740-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-Jb0o6P3EDs0/Xpq79rCGeJI/AAAAAAAAGvQ/s3sSE_lfDMAVu6IACVQYEWRXwHGf4nejACLcBGAsYHQ/s1600/1587198961906740-0.png" width="400">
</a>
</div>Bagi Anda yang lidahnya "tidak begitu internasional" jangan khawatir karena di Turki juga masih ada NASI. Jadi, ndak usah norak-norak bangetlah oakai bawa indomie ha..ha.<br></div><div><br></div><div>Kalau sedang di resto, kita-kita yang orang "bule" nih pasti ada menu nasinya. Sementara oramg "lokal" yang ada di sebelah, menunya roti saja seabrek. Jadinya kami saling lihat-lihatan. </div><div><br></div><div>Pikir mereka, "Ini orang koq mesti makan nasi ya, apa gak takut ndut". Lah kitapun juga mbatin, " Koq bisa ya makan roti saja segitu banyak". Sudah rotinya keras pula, hmm, bisa-bisa gigi rontok.</div><div><br></div><div>Ha...ha... Jadilah kita saling pandang, saling heran dan tersenyum bersama. Yang penting senyum saja lah pokok men. Perkara trus dilanjut obrolan, nanti diurus belakangan eaa.</div><div><br></div><div>Ada calon jama'ah umroh plus turki yang pernah bertanya, "Mas nanti makan di pesawat dan hotelnya menu Indonesia kan? Soalnya saya tidak bisa makan selain masakan Indonesia".</div><div><br></div><div>Sambil tersenyum, saya jawab, "Bu, insyaallah ada rasa Indonesianya lah, kalau kurang lengkap, ibu bisa nambahkan sendiri bekal misalnya sambal pecel, sambal bawang atau rendang mungkin dan lain-lain".</div><div><br></div><div>Jadi gini yah, memang sih ada orang-orang tertentu yang ndak mau makan atau tidak mau mencoba makan menu selain kebiasaannya. Makanya orang-orang seperti ini harus dibawain bekal biar tidak roaming eh booring he..he.</div><div><br></div><div>Ini adalah penampakan makan pertama kalinya kami di Istanbul, langsung makan siang dobel sarapan ha..ha. Ada nasinya kan? Yup, ini wisata kuliner kami di Turki, tepatnya di kawasan Kota Tua Istanbul menjelang dhuhur.</div><div><br></div><div>Jadi jangan pernah takut ke Turki, Saya insyaallah siap mengantarkan Anda ke destinasi keren di dunia, termasuk di Turki ini. Insyaallah perjalanan Anda akan selalu penuh makna.</div><div><br></div><div>Wassalam</div><div>Arif Prasetyo Aji</div><div>Pendampin Umroh & Wisata Dunia</div><div>https://wa.me/6281357161977</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-26101049903562209912020-04-18T05:58:00.001+07:002020-04-18T05:58:30.905+07:00Do'a Agar Bisa Menunaikan Ibadah Umroh & Haji Setiap Tahun<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-D0LAEwz3R5k/Xpo0k867jPI/AAAAAAAAGvE/ND0Gf1yiyoAPbUNfArS2hccQbsdZ4eDCgCLcBGAsYHQ/s1600/1587164303034583-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-D0LAEwz3R5k/Xpo0k867jPI/AAAAAAAAGvE/ND0Gf1yiyoAPbUNfArS2hccQbsdZ4eDCgCLcBGAsYHQ/s1600/1587164303034583-0.png" width="400">
</a>
</div>Kemarin ada yang chat saya, "Assalamu'alaikum Pak, mau tanya gimana caranya bisa umroh dengan kendala biaya tidak ada?". Sejenak saya diam kemudian saya menjawabnya, "Segera berniat dan berdo'a secara sungguh-sungguh kepada Allah SWT".</div><div><br></div><div>Yes, do'a akan merubah segalanya. Yang tidak ada uang, insyaalla Allah akan bukakan jalannya. Dan sudah banyak yang membuktikan dan sebagiannya sudah saya kisahkan dalam postingan sebelumnya.</div><div><br></div><div>Sahabat sekalian, saya ingin ngajarin do'a agar bisa berangkat ke tanah suci tiap tahun. Ini yang kemudian diajarkan dan saya dengar dari guru saya, dan banyak yang mempraktikannya dan berhasil.</div><div><br></div><div>"Allahummarzuqna ziarata baitikal mu’adzdzam warasulikal mukarram fi hadzal’am wafi kulli ‘am biahsanilhal".</div><div><br></div><div>“Ya Allah, beri aku rizki untuk dapat berkunjung ke rumah-Mu yang agung, dan rasul-Mu yang mulia di tahun ini, dan di setiap tahun, dengan sebaik-baik kondisi".</div><div><br></div><div>Amalkan selepas sholat, sebanyak-banyaknya. InsyaAllah bisa berangkat ke tanah suci bersama keluarga. Do'akan juga orang-orang yang belum ke tanah suci. Karena do'a tersebut akan kembali kepada yang mendo'akan. Setelah do'a, iringi dengan ikhtiar sekuatnya.</div><div><br></div><div>Kemudian, jangan lupa juga berzikir dengan do'a Nabi Ibrahim AS yang diabadikan dalam Qur'an Surat Al Baqarah ayat 128.</div><div><br></div><div>رَبَّنَا وَٱجۡعَلۡنَا مُسۡلِمَيۡنِ لَكَ وَمِن ذُرِّيَّتِنَآ أُمَّةٗ مُّسۡلِمَةٗ لَّكَ وَأَرِنَا مَنَاسِكَنَا وَتُبۡ عَلَيۡنَآۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلتَّوَّابُ ٱلرَّحِيمُ</div><div><br></div><div>"Ya Tuhan kami, jadikanlah kami orang yang berserah diri kepada-Mu, dan anak cucu kami (juga) umat yang berserah diri kepada-Mu dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara melakukan ibadah (haji) kami, dan terimalah taubat kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Penerima taubat, Maha Penyayang".</div><div><br></div><div>Wassalam</div><div>Arif Prasetyo Aji</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-20628870134541348522020-04-18T05:51:00.001+07:002020-04-18T05:51:54.612+07:00Greget Menyambut Datangnya Bulan Ramadhan<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-ulZYHjSyB0Y/XpozB-vSdhI/AAAAAAAAGu4/ZRgmFS0CGWkZvLH9tfbX8lQKtmRNHyTCgCLcBGAsYHQ/s1600/1587163906691759-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-ulZYHjSyB0Y/XpozB-vSdhI/AAAAAAAAGu4/ZRgmFS0CGWkZvLH9tfbX8lQKtmRNHyTCgCLcBGAsYHQ/s1600/1587163906691759-0.png" width="400">
</a>
</div>Itulah yang harus selalu ditumbuhkan dalam setiap aktifitas kita. Agar ada RUH yang selalu menyertai, aktifitas menjadi semakin HIDUP dan hidup lagi.</div><div><br></div><div>Melihat diri sendiri seperti halnya bercermin, sudahkah pantas diri ini menyandang GELAR BARU. Yang bakal Allah sematkan untuk hamba-Nya yang memang pantas menerimanya.</div><div><br></div><div>Greget dalam membekali diri dengan bekal jasadiyah, fikriyah dan ruhiyah terbaik agar diri ini pantas diterima-Nya dan juga pantas menerima anugerah-Nya.</div><div><br></div><div>Termasuk GREGET kita dalam menyambut datangnya bulan RAMADHAN. Jangan sampai kita "gendadapan" ketika menghadapinya. </div><div><br></div><div>FISIK tidak siap karena kesembronoan kita dalam mengusahakan agar badan tetap sehat. FIKRIYAH juga tidak siap karena lebih banyak ngaji corona daripada amaliyah di bulan mulia ini. </div><div><br></div><div>Dan jangan sampai RUHIYAH kitapun ambyar. Musibah yang menimpa hampir seisi bumi ini lebih menyita perhatian dan sedikit melenakan kalau kita punya Allah yang Maha Besar.</div><div><br></div><div>Selalu ada cahaya dalam setiap upaya. Insyaallah kita bisa keluar dari situasi ini dengan IMAN. Kuncinya satu, mari perbanyak ISTIGHFAR dan tingkatkan kompetensi TAQWA kita.</div><div><br></div><div>Allahumma a'ini 'ala zikrika wa syukrika wa husni 'ibadatika</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-30749236314798923542020-04-18T05:45:00.001+07:002020-04-18T05:45:50.254+07:00Jual Teri Nasi Krispi, Hasil Olahan Laut Madura<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-yRDo0GUcqvo/XpoxmtZBugI/AAAAAAAAGus/64QMCwufRBM0weexdCKV6uvf-kshbvnCgCLcBGAsYHQ/s1600/1587163542435281-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-yRDo0GUcqvo/XpoxmtZBugI/AAAAAAAAGus/64QMCwufRBM0weexdCKV6uvf-kshbvnCgCLcBGAsYHQ/s1600/1587163542435281-0.png" width="400">
</a>
</div>Ini kalau dimakan dengan nasi hangat trus ada sambal terasi kayaknya maknyus ini, betul ndak ya?<br></div><div><br></div><div>Ikan teri kaya akan protein, lemak, kalsium, zat besi, dan kalium. Selain itu, ikan teri juga mengandung fosfor, magnesium, zinc, niacin, folat, vitamin A, dan vitamin E. </div><div><br></div><div>Aneka nutrisi ini menjadikan manfaat ikan teri sebagai salah satu lauk yang baik bagi kesehatan tubuh. Nah lho banyak kan nutrisinya, insyaallah bisa melawan corona :D </div><div><br></div><div>Orangnya baik, Bu Uly Ajnihatin langsung kontak saja yah : https://wa.me/6283849637148</div><div><br></div><div>#ikanteri</div><div>#terikrispi</div><div>#camilansehat</div><div>#lauksehat</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-60580765026853413802020-04-16T10:49:00.001+07:002020-04-16T10:49:12.569+07:00Jual Madu Muda Liar Khas Bima, Minuman Anti Corona<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-WBHKHJPaLlY/XpfVtJpJ4AI/AAAAAAAAGuE/XGKJv27AT6o4hRnUS6bn7kqLyFnDbpCfgCLcBGAsYHQ/s1600/1587008946216005-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-WBHKHJPaLlY/XpfVtJpJ4AI/AAAAAAAAGuE/XGKJv27AT6o4hRnUS6bn7kqLyFnDbpCfgCLcBGAsYHQ/s1600/1587008946216005-0.png" width="400">
</a>
</div>Ini #ProdukTeman, namanya Mas Kadrin yang asli dari Bima *MADU MUDA LIAR* Jadi insyaallah dijamin keaslian dan keliarannya ;) <br></div><div><br></div><div>Kabupaten Bima NTB merupakan salah satu daerah penghasil madu terbaik di Indonesia. Keberadaan madu ini sudah di kenal luas secara nasional. </div><div><br></div><div>Terkenal khasiatnya disebabkan oleh sumber madu tersebut yang berasal dari lebah liar yang hanya bisa ditemukan di hutan-hutan. </div><div><br></div><div>Lebah-lebah madu tidak diternakkan melainkan langsung diambil dengan ber-BURU dari hutan-hutan. Sehingga madu yang di dapat kan ada yang MUDA dan TUA atau madu SUPER. Madu muda dinamakan karena diambil belum masuk masa panen, Madu super diambil menjelang masa panen.</div><div><br></div><div>ANEKA KHASIAT MADU MUDA : </div><div>1. Memperlancar metabolisme dalam tubuh</div><div>2. Meningkatkan antibodi tubuh</div><div>3. Mengurangi sembelit dan gangguan pencernaan</div><div>4. Membantu penyembuhan berbagai penyakit</div><div>5. Meningkatkan stamina, memperlancar peredaran darah</div><div>6. Baik dikonsumsi anak-anak yang kurang nafsu makan, juga cocok untuk ibu hamil.</div><div>7. *SEBAGAI PENGGANTI GULA ALAMI*, juga cocok sebagai *SELAI ALAMI*</div><div><br></div><div>Terima kasih👍</div><div><br></div><div>Welcome reseller :</div><div>wa.me/+6285231455295</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-65224209056562041972020-04-16T10:44:00.001+07:002020-04-17T12:30:03.813+07:00Kasih Sayang, Dambaan Setiap Orang<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><div class="separator" style="text-align: start; clear: both;"><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-1CHVT3ZxONg/Xpk-2OWmYAI/AAAAAAAAGuQ/unNXHr2WsYoTvLJpbi1gacbU5bpD_LcfACLcBGAsYHQ/s1600/1587101397449605-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-1CHVT3ZxONg/Xpk-2OWmYAI/AAAAAAAAGuQ/unNXHr2WsYoTvLJpbi1gacbU5bpD_LcfACLcBGAsYHQ/s1600/1587101397449605-0.png" width="400">
</a>
</div>Kehidupan tanpa kasih sayang itu ibarat sayur tanpa garam. Tapi, kasih sayang tidak pada tempatnya dalam kehidupan itu ibarat sayur disiram racun :D </div><div class="separator" style="text-align: start; clear: both;"><br></div><div class="separator" style="text-align: start; clear: both;">Begitulah kata yang ingin didamba oleh siapapun. Maka pastikan kasih sayangmu itu tidak salah alamat apalagi salah tempat. Mari kita ingat lagi ayat yang pernah terngiang saat prosesi ijab kabul.</div><div class="separator" style="text-align: start; clear: both;"><br></div><div class="separator" style="text-align: start; clear: both;">“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”</div><div class="separator" style="text-align: start; clear: both;"><br></div><div class="separator" style="text-align: start; clear: both;">Firman Allah QS Ar Ruum ayat 21 di atas merupakan informasi kepada kita mengenai salah satu kebesaran Allah, yaitu diciptakannya manusia secara jenis kelamin berpasang-pasangan dengan tujuan agar membentuk keluarga SAKINAH. Sedangkan modal yang Allah berikan untuk mewujudkan cita-cita tersebut adalah MAWADDAH WARAHMAH.</div><div class="separator" style="text-align: start; clear: both;"><br></div><div class="separator" style="text-align: start; clear: both;">Menurut Ibnu Abbas dalam Tanwirul Miqbas yang dimaksud MAWADDAH adalah cintanya seorang suami terhadap istrinya. Sedangakan yang dimaksud dengan RAHMAH adalah kasih sayang suami karena takut menimpa keburukan terhadapnya. </div><div class="separator" style="text-align: start; clear: both;"><br></div><div class="separator" style="text-align: start; clear: both;">Dengan demikian antara suami dan istri saling mengisi dan melengkapi. Ada yang menggenapkan syukur juga sabar di saat bersamaan. Ada cinta juga rindu yang selalu menggelayut diantaranya.</div><div class="separator" style="text-align: start; clear: both;"><br></div><div class="separator" style="text-align: start; clear: both;">Inilah yang dinamakan kemitrasejajaran antara suami dan istri yang bisa merekat keluarga akan semakin HARMONI. Selaras sejalan beriringan bernafaskan CINTA yang tak pernah mati. Tentu cinta hanya karena-Nya semata.</div><div class="separator" style="text-align: start; clear: both;"><br></div><div class="separator" style="text-align: start; clear: both;">Semoga Allah limpahkan BAHAGIA dan KASIH SAYANG pada panjenengan semua. Semakin banyak waktu di rumah, saatnya menambah CINTA, saatnya menyempurnakan BAHAGIA. Bersama membangun ASA agar kelak Allah hadirkan nikmatnya SURGA untuk keluarga kita semua.</div></div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-48465516912705350922020-04-15T15:50:00.001+07:002020-04-16T10:46:59.198+07:00Jual Wedang Uwuh Wah Wih Wuh Weh, Minuman Hangat Menyehatkan<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-B8d9Wa66CDI/XpbK8LtjQdI/AAAAAAAAGts/MPi4cZ7ESTclWAfozuq5hVXh2TebZZCcQCLcBGAsYHQ/s1600/1586940649085095-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-B8d9Wa66CDI/XpbK8LtjQdI/AAAAAAAAGts/MPi4cZ7ESTclWAfozuq5hVXh2TebZZCcQCLcBGAsYHQ/s1600/1586940649085095-0.png" width="400">
</a>
</div>#ProdukTeman Saatnya Berbagi Kehangatan, Minumam Hangat Anti Corona. Hhm, begitu yang audah disebutkan banyak orang, bahwa empon-empon bisa melawan corona covid 19, Buktikan!</div><div><br></div><div>Segelas air hangat berwarna merah cerah begitu memikat dengan aromanya yang khas disertai paduan rasa manis dan pedas membuat badan jadi segar dan hangat. Ada sensasi tersendiri ketika kita meminumnya.</div><div><br></div><div>Sruputan pertama kita akan mendapatkan ungkapan "Wah", sruputan kedua "Wih", sruputan ketiga "Wuh", dan sruputan ke empat "Weh" hingga sruputan yang terakhir terangkai kata "WahWihWuhWeh" Alhamdulillah seger.</div><div><br></div><div>Wedang Uwuh adalah minuman rempah asli Indonesia yang menyehatkan. Baik diminum kapan saja dan dimana saja.</div><div><br></div><div>Pemesanan:</div><div>WA: https://wa.me/6281231936077</div><div>IG: https://www.instagram/wahwihwuhweh/</div><div><br></div><div>#WahWihWuhWeh</div><div>#WedangUwuh</div><div>#Wuenaakkk</div><div>#MenghangatkanSuasana</div><div><br></div><div>Ini produk besutan mas Haris Efendi semoga hangat selalu ;)<br></div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-14636918982042509362020-04-14T23:51:00.001+07:002020-04-14T23:51:06.791+07:00Agar Nilai Tarbawi Jum'atan Tetap Tegak Di Masa Pandemi Corona - Covid 19 Ini<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-GxXPa5V1Mjw/XpXp-PF-MxI/AAAAAAAAGtg/BRRUqLDTdmU0sybCu5f-c1r4SrycwuvcwCLcBGAsYHQ/s1600/1586883057706143-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-GxXPa5V1Mjw/XpXp-PF-MxI/AAAAAAAAGtg/BRRUqLDTdmU0sybCu5f-c1r4SrycwuvcwCLcBGAsYHQ/s1600/1586883057706143-0.png" width="400">
</a>
</div>Hari ini memasuki Jum'at ketiga ditutupnya Masjid-Masjid di seluruh Arab Saudi, termasuk Madinah. Seperti pekan lalu, pekan ini kami tak bisa ke Masjid untuk Sholat Jum'at lagi. Sedih memang. Tapi semoga ini adalah keputusan terbaik untuk keselamatan dan kemaslahatan bersama.</div><div><br></div><div>Padahal Jum'at bagi seorang Muslim bukan sekedar Farîdhah Usbû'iyah (kewajiban pekanan), Sayyidul Ayyâm (hari terbaik) dan Mukaffirah Adz-Dzunûb (penghapus dosa), tetapi Jum'at juga merupakan Mahatthatul Hayâh (terminal kehidupan). Sebagai momentum menyiapkan bekal spiritual guna mengarungi kehidupan tujuh hari yang akan datang.</div><div><br></div><div>Agar fungsi tarbawi (kependidikan) dari Jum'at tersebut tidak ikut ter-lockdown, sebenarnya ada beberapa amalan istimewa di hari Jum'at yang tetap bisa kita lakukan di rumah kita masing-masing, tujuh diantaranya:</div><div><br></div><div>Pertama, Tetap Memperbanyak Sholawat</div><div><br></div><div>Dari Anas bin Malik, Rasulullah ﷺ pernah bersabda :</div><div><br></div><div>أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَىَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَمَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا</div><div><br></div><div>"Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Jum'at dan malam Jum'at. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Baihaqi).</div><div><br></div><div>Sholawat kepada Rasulullah ﷺ adalah bukti cinta kepadanya. Saat kadang diri lalai melantukannya setiap hari, targhîb (anjuran) untuk memperbanyaknya pada malam dan hari Jum'at menjadi semacam cegatan, agar tidak keterusan lalai sepanjang pekan. Dan itu tidak terkait dengan Sholat Jum'at.</div><div><br></div><div>Kedua, Tetap Sholat Shubuh Berjama'ah</div><div><br></div><div>Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah ﷺ bersabda:</div><div><br></div><div>إن أفضل الصلوات عند الله صلاة الصبح يوم الجمعة في جماعة</div><div><br></div><div>"Seutama-utamanya shalat di sisi Allah adalah shalat Shubuh pada hari Jum'at secara berjamaah." (HR. Baihaqi).</div><div><br></div><div>Keutamaan shalat Shubuh di hari Jum'at ini bertambah lagi dengan membaca surat As-Sajdah dan Al-Insân, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dalam hal ini (HR. Bukhari, no. 851).</div><div><br></div><div>Ibnu Hajar dalam Fathul Bâri menjelaskan, "Hikmahnya didalam dua surat ini terdapat petunjuk kejadian yang ada di dalamnya berupa penciptaan Adam dan kejadian hari kiamat; karena hal itu akan terjadi pada hari Jum'at." </div><div><br></div><div>Dalam kondisi sekarang ini, semoga Sholat Subuh yang kita laksanakan berjama'ah di rumah bersama keluarga, tetap tercatat sebagai amalan paling utama dan paling dicintai Allah Ta'ala, serta menjadi pengingat diri akan dahsyatnya huru-hara kiamat.</div><div><br></div><div>Ketiga, Tetap Melakukan Mandi Besar</div><div><br></div><div>Diriwayatkan dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudhri, Rasulullah ﷺ bersabda:</div><div><br></div><div>غُسْلُ يَوْمِ الجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ</div><div><br></div><div>“Mandi Jum’at itu wajib atas setiap orang yang telah baligh.” (HR. Bukhari & Muslim)</div><div><br></div><div>Dari hadits tersebut, sebagian Ulama menyimpulkan bahwa mandi besar di hari Jum'at hukumnya wajib. Ini mengandung hikmah shihhiyâh (kesehatan) yang dahsyat. Dimana menjadi sekat pengingat, agar seorang Muslim rutin melakukan bersih-bersih diri, minimal sepekan sekali. Itu selain mandi Junub karena mimpi basah atau hubungan suami-isteri.</div><div><br></div><div>Apalagi jika didukung dengan memotong kuku, membersihkan bulu kemaluan, membersihkan bulu ketiak, dan memotong kumis, sebagaimana termaktub dalam hadits Khomsun minal Fithrah (Lima Kesucian). Maka dengan tetap melakukannya, kita tidak kehilangan Tarbiyah Shihhiyah dari Jum'atan.</div><div><br></div><div>Keempat, Tetap Membaca Surat Al-Kahfi</div><div><br></div><div>Dari Abu Sa'id Al-Khudzri, Rasulullah ﷺ bersabda:</div><div><br></div><div>مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ</div><div><br></div><div>“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An-Nasa’i).</div><div><br></div><div>Keutamaan di atas tidak terikat khusus dengan pelaksanaan Sholat Jum'at. Maka jangan sampai ditinggalkan. Justru dengan tidak keluar rumah, kita punya lebih banyak waktu untuk tidak sekedar membacanya, tapi juga mentadabburi makna dan tafsirnya.</div><div><br></div><div>Karena di balik anjuran untuk membaca surat Al-Kahfi berulang tiap pekan, pasti ada hikmah istimewa dan pelajaran besar yang harus kita ambil darinya. Seperti kisah Ashhâbul Kahfi, Nabi Musa bersama Nabi Khidir, dan Dzul Qornain.</div><div><br></div><div>Kelima, Tetap Dengarkan Khutbah</div><div><br></div><div>Dari Jabir bin Samurah, dia berkata tentang khutbah Rasulullah ﷺ:</div><div><br></div><div>كَانَتْ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُطْبَتَانِ يَجْلِسُ بَيْنَهُمَا</div><div>يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيُذَكِّرُ النَّاسَ</div><div><br></div><div>“Rasulullah ﷺ menyampaikan dua khutbah dimana beliau duduk di antara keduanya, (dan dalam khutbah itu) beliau membaca al-Quran dan mengingatkan manusia.” (HR. Muslim)</div><div><br></div><div>Di antara hikmah disyariatkannya Sholat Jum'at, ia adalah momentum untuk menyampaikan wasiat kebaikan. Khutbah yang berisi ajakan untuk meningkatkan takwa dan menyampaikan ilmu itu, adalah oase hati bagi seorang Muslim.</div><div><br></div><div>Dengan adanya Sholat Jum'at, seorang Muslim seperti "dipaksa" mendengarkan nasehat minimal sepekan sekali. Maka agar hari Jum'at tidak kehilangan hikmah dan fungsi tarbawi-nya, tetaplah dengarkan Khutbah melalui berbagai media dan teknologi yang ada.</div><div><br></div><div>Seperti khutbah yang disiarkan oleh Masjid Al-Haram dan Masjid Nabawi. Dimana meski Sholat Jum'at padanya tertutup untuk umum, namun tetap bisa dinikmati melalui televisi atau live streaming YouTube.</div><div><br></div><div>Keenam, Tetap Lakukan Evaluasi dan Planing</div><div><br></div><div>Sebagaimana tersirat dalam surat Al-Hasyr ayat 18, kita sebagai seorang Muslim dituntut untuk menjadi pribadi yang evaluatif sekaligus visioner. Dan untuk melakukan evaluasi (muhâsabah) atau merencanakan masa depan (takhthîth) perlu adanya momentum dan periodesasi.</div><div><br></div><div>Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ pernah bersabda:</div><div><br></div><div>الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ، إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ</div><div><br></div><div>"Sholat lima waktu, antara Jum'at ke Jum'at berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, itu dapat menghapus dosa antara itu semua, selagi menjauhi dosa besar" (HR. Muslim).</div><div><br></div><div>Dalam hadits di atas selain berbicara tentang keutamaan berupa pengampunan dosa, sebenarnya juga tersirat periodesasi kehidupan yang bisa dijadikan momentum perubahan diri bagi seorang Muslim.</div><div><br></div><div>Salah satunya adalah hari Jum'at yang bisa dijadikan momentum evaluasi dan planing dalam periode waktu satu pekan. Tentu selain Sholat Fardhu (harian), Ramadhan (Tahunan) dan dalam riwayat yang lain Haji atau Umrah (seumur hidup).</div><div><br></div><div>Ketujuh, Tetap Berdoa di Waktu Mustajab</div><div><br></div><div>Di antara keistimewaan hari Jum'at adalah adanya waktu tertentu yang mustajab untuk berdoa. Meskipun ada riwayat menyebutkan bahwa waktu mustajab itu adalah antara dua khutbah dalam sholat Jum'at, namun riwayat yang lain menyebutkan bahwa ia ada antara habis 'Ashar hingga menjelang Maghrib.</div><div><br></div><div>Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah ﷺ bersabda:</div><div><br></div><div>يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ</div><div><br></div><div>"Pada hari Jum’at terdapat dua belas jam, di antara waktu itu ada waktu dimana tidaklah seorang muslim memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah ‘Ashar." (HR. Abu Dawud).</div><div><br></div><div>Maka sesudah sholat 'Ashar, terutama menjelang waktu Maghrib, hentikan semua aktivitas, segera masuk ke Musholla rumah dan berdoa dengan khusyu' memohon ampunan dan kebaikan dari Allah Ta'ala, terutama keselamatan dari wabah Corona.</div><div><br></div><div>Demikian. Semoga dengan tetap mengamalkan tujuh hal di atas, meski Masjid-Masjid sementara ditutup, fungsi tarbawi dari hari Jum'at tidak ikut ter-lockdown. Ia tetap menjadi Sayyidul Ayyâm (hari terbaik), Mukaffirah Adz-Dzunûb (penghapus dosa), dan Mahatthatul Hayâh (terminal kehidupan).</div><div><br></div><div>Judul Asli : Agar Fungsi Tarbawi Dari Jum'atan Tidak Ikut Ter Lockdown</div><div>oleh : Ust Dr Hakimudin Salim</div><div>Kota Nabi, 9 Sya'ban 1441</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-4659951040898525712020-04-14T23:46:00.001+07:002020-04-14T23:46:52.104+07:00Rindu Ramadhan, Perjalanan Menjemput Hidayah<div><br><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-X3--sPuoMAI/XpXo-I9NYdI/AAAAAAAAGtY/XdcxbekGAZkU0qv53OVuvNtY4yvi2xa4QCLcBGAsYHQ/s1600/1586882804820938-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-X3--sPuoMAI/XpXo-I9NYdI/AAAAAAAAGtY/XdcxbekGAZkU0qv53OVuvNtY4yvi2xa4QCLcBGAsYHQ/s1600/1586882804820938-0.png" width="400">
</a>
</div>HIDAYAH itu datang seperti embun yang menetes di pagi hari. Tapi kadang juga bisa sederas hujan seperti yang kita "saksikan" di peristiwa FATHU MAKKAH.</div><div><br></div><div>Segala puji bagi Allah SWT yang menjadikan siang dan malam.....</div><div><br></div><div>Rasulullah SAW bermohon hidayah begitu rupa kepada PAMANNYA yang dikasihi tapi hidayah tak kunjung datang. Meski sang paman adalah TAMENG HIDUP dakwah Islam dan Rasulullah SAW.</div><div><br></div><div>Bagaimana juga kita mengira bahwa UMAR BIN KHATTAB yang terkenal ditakuti di kalangan Quraisy kemudian mendapati hidayah dengan cara indah nan sederhana.</div><div><br></div><div>Maha Suci Allah yang menjadikan manusia bersuku-suku dan berbangsa-bangsa....</div><div><br></div><div>KEAGUNGAN hanyalah milik Allah, kita ini hanya HAMBA yang hendaknya selalu berharap akan hadirnya iman, taufiq dan hidayah-Nya semata bagi diri dan keluarga kita.</div><div><br></div><div>Maha benar Allah dengan segala firman-Nya....</div><div><br></div><div>Sudahkah kita BERDO'A untuk diri kita, keluarga kita, saudara-saudara kita yang lagi tersesat jalan?</div><div><br></div><div>Hidayah.....</div><div>Dianya datang tiba-tiba tapi juga harus selalu DIJAGA dan mesti DIMINTA.</div><div><br></div><div>Semoga Allah memberikan kemudahan dan barakah-Nya atas perjalanan kita semua MENJEMPUT RAMADHAN yang sebentar lagi menyapa kita. "...Allahumma balighna ramadhan".</div><div><br></div><div>Jamgan pernah lelah berdo'a juga agar esok segera Allah mampukan kita untuk bisa menginjakkan kaki di tanah suci, tanah yang dulu menjadi tempat sujud dan medan jihad Rasulullah SAW dan para sahabat.</div><div><br></div><div>#BismillahSegerWaras</div><div>Arif Prasetyo Aji</div><div>www.firaprasa.blogspot.com</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-592997074059139002020-04-14T23:35:00.001+07:002020-04-14T23:35:14.528+07:00Branding di Era Krisis<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-s9ahEz6YPBU/XpXmP7o5o9I/AAAAAAAAGtM/kzfxrfIHj-kCIgmlVlYfvYSyvQSEy2eYACLcBGAsYHQ/s1600/1586882106443429-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-s9ahEz6YPBU/XpXmP7o5o9I/AAAAAAAAGtM/kzfxrfIHj-kCIgmlVlYfvYSyvQSEy2eYACLcBGAsYHQ/s1600/1586882106443429-0.png" width="400">
</a>
</div>Inilah judul konser perdana yang diberikan Bu Rita Eko Yuniarti kepada saya pagi ini di IG @rihaaltour dan @rihaalumrohsurabaya . Kalau disuruh memilih, maka saya lebih senang menulis daripada bicara. Tanya kenapa? Saya sendiri juga ndak tahu jawabannya ha..ha.</div><div><br></div><div>Saya ndak akan membahas "branding" secara teori, bisa-bisa kualat saya. Bagi saya, "branding" adalah alat "silaturrahim" agar kita mudah dikenali dan bisa saling menyapa secara bijak. Nah, yang namanya silaturrahim, maka harus ada hubungan dua arah. Satu sisi dikenal, dan sisi lainnya mendapatkan "kebahagiaan" karena mendapatkan manfaat.</div><div><br></div><div>Justru ketika di masa "krisis" ini kita bisa mengaktivasi "branding" kita secara leluasa. Apa yang belum pernah kita lakukan ya kita eksekusi saat ini tentu dengan "gaya kekinian". Kita harus "sadar" bahwa situasi sekarang ini berbeda, karenanya harus siap dengan cara dan gaya yang berbeda.</div><div><br></div><div>Menurut saya, "keyword" nya 3 hal saja, perkuat hubungan, perbanyak kolaborasi dan berjualan tapi tidak menjual. Mungkin saat ini kita tidak mendapatkan "hasil" seperti masa sebelumnya tapi yakinlah bahwa "hubungan" kita akan semakin berkualitas dan meluas. Nah, karenanya apa yang kita lakukan untuk mengaktivasi "branding" di masa krisis ini?</div><div><br></div><div>Pertama, Berikan Rasa Empati</div><div><br></div><div>Kita pasti punya customer atau kalau di Rihaal punya jama'ah. Maka sampaikanlah rasa empati itu secara tulus. Sapalah mereka melalui jalur channel komunikasi yang kita miliki, sekarang! Semakin personal komunikasi kita, maka akan mengalir energi kebersamaan itu.</div><div><br></div><div>Presiden Soeharto di tahun 1996 pernah masuk ke ibukota Bosnia menemui Presiden Bosnia saat itu. Pasukan PBB sudah memberikaan larangan karena harus melewati medan perang. Tapi sang preaiden tetap keukuh, dan akhirnya pergi juga dengan menaiki kendaraan lapis baja. "Kita tidak punya uang untuk membantu, sehingga saya harus datang menemuinya, mengangkat morilnya sebagai Ketua Negara Non Blok", katanya.</div><div><br></div><div>Rihaal Umroh , sudah melakukan beberapa program diantaranya gerakan #SupportProdukAlumni juga ada pembuatan dan pembagian buku do'a tolak bala, insyaallah juga support ketahanan pangan bagi guru ngaji. Bagi alumni yang kebetulan baca tulisan saya, bisa deh kontak saya yah. Alhamdulillah antriannya sudah cukup panjang, jadi mohon bersabar he..he.</div><div><br></div><div>Kedua, Menebarkan Nilai Positif</div><div><br></div><div>"Masa depan itu misteri", karena kita memang tidak tahu apa yang terjadi di depan, kapan berakhirnya pandemi ini, dan sebagainya. Tugas kita adalah di "masa kini", apa impian kita di masa depan dan apa yang kita lakukan saat ini. Jika 2 hal ini kita miliki, insyaallah kita akan bisa "memimpin" di masa depan. Tugas masa kini adalah untuk memantaskan diri dihadapan Allah SWT. Dan kita tentu berharap, satu diantaranya adalah kita yang dipilih-Nya.</div><div><br></div><div>Rihaal Edukasi setiap harinya sudah online melalui Live IG jam 09.00 sampai 09.30 melalui program #SapaRihaal. Ada juga #KajianonInstagram setiap senin dan kamis jam 13.00 bersama da'i muda Rihaal. Ada lagi CERIA #CeritaRihaalAja setiap Rabu jam 19.30. Hmm, dan masih ada lagi lho #Inspiroom diskusi interaktif setiap jum'at jam 16.00 melalui zoom.</div><div><br></div><div>Ketiga, Harus Berkarya - Buatlah Masterpice</div><div><br></div><div>Inilah saatnya membuat karya, membuat "monumen" yang bisa dikenang sepanjang masa. Yang penting, karya ini bisa memberikan manfaat bagi sebanyak orang dan bisa membuat semua bahagia. Dulu mungkin kita "sibuk" dan sekarang tidak ada alasan lagi seperti itu.</div><div><br></div><div>"Jika terjadi hari kiamat sementara di tangan salah seorang dari kalian ada sebuah tunas, maka jika ia mampu sebelum terjadi hari kiamat untuk menanamnya maka tanamlah". (HR. Bukhari & Ahmad)</div><div><br></div><div>Teringat perkataan Imam Ghazali, "Kalau kamu bukan anak raja dan bukan anak ulama besar, maka menulislah", kemudian kami duduk bersama insyaallah akan mempersembahkan sebuah catatan yang terangkum dalam "Rihaal Story". Semoga karya ini bisa segera dibukukan dan didapatkan di toko buku terdekat he..he.</div><div><br></div><div>Oh ya, sebagai pemula, lumayanlah ya sudah ada yang mau melihat konser perdana ini :D</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-32042860.post-64103676970931935222020-04-07T21:24:00.001+07:002020-04-14T23:37:11.753+07:00Air Mata Rasulullah SAW, Catatan Do'a Rasulullah SAW Pada Perang Badar<div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://lh3.googleusercontent.com/-YSFTXGatZ7U/XoyNHA38GwI/AAAAAAAAGsE/da_7_WnLVp8TZJ1U0ablWvql6JO82Qz6ACLcBGAsYHQ/s1600/1586269463985707-0.png" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">
<img border="0" src="https://lh3.googleusercontent.com/-YSFTXGatZ7U/XoyNHA38GwI/AAAAAAAAGsE/da_7_WnLVp8TZJ1U0ablWvql6JO82Qz6ACLcBGAsYHQ/s1600/1586269463985707-0.png" width="400">
</a>
</div>Setelah mendapat kesempatan ziarah ke Lembah Badar, Allah beri hadiah untuk bisa bersimpuh di karpet hijau, Raudhah. Pandangan menerawang lagi di tanah dimana Rasulullah SAW berdo'a sesaat sebelum Perang Badar dimulai. Do'a yang sangat menyentuh dimana saat itu Rasulullah SAW bercucuran air mata, sampai surbannya terjatuh.</div><div><br></div><div>Ibnu Katsir rahimahullah menggambarkan keadaan Nabi SAW pada malam Perang Badar. “Pada waktu malam Perang Badar , Rasulullah SAW melakukan shalat di dekat sebatang pohon. Dalam sujudnya beliau memperbanyak dzikir, ‘Ya Hayyuu, Ya Qayum.’ Beliau mengulang-ngulangi ucapan itu, dan menekuni shalat tahajud sambil menangis dan berdo'a terus menerus sampai pagi.</div><div><br></div><div>"Ya Allah, penuhilah janji-Mu kepadaku. Ya Allah, berikanlah apa yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, jika Engkau membinasakan pasukan Islam ini, maka tidak ada yang akan beribadah kepada-Mu di muka bumi ini". (HR. Muslim No. 1763)</div><div><br></div><div>Dalam riwayat lain disebutkan, "Ya Allah, Inilah Quraisy. Mereka datang dengan segala kesombongan dan kebanggan mereka. Mereka menantang-Mu dan mendustakan Rasul-Mu. Ya Allah, kurniakan kemenangan yang telah Engkau janjikan kepadaku. Ya Allah, binasakanlah mereka pada pagi ini.” (Sirah Ibnu Hisyam : 3/164)</div><div><br></div><div>Sampai-sampai rida’ atau surban beliau terjatuh dari pundaknya karena begitu tingginya beliau mengangkat tangannya ke arah langit. Melihat keadaan demikian, Abu Bakar ra. merasa tak sampai hati. Ia taruh kembali rida’ Nabi SAW di atas pundaknya dan mendekapkannya. Kemudian Abu Bakar berkata, “Wahai Nabi Allah, munajatmu kepada Rabbmu telah mencukupi. Dia pasti memenuhi apa yang Dia janjikan kepadamu”. Nabi SAW pun keluar dari tendanya, kemudian membacakan firman Allah SWT : "Golongan itu pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang". (QS. Al-Qamar : 45)</div><div><br></div><div>"Jibril telah datang kepada Rasulullah SAW dan berkata kepada beliau, ‘Dengan apa kalian menyebut orang-orang yang berjuang di perang Badar ini?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Mereka adalah orang muslim terbaik.’ Maka, Jibril berkata, ‘Begitu pula dengan malaikat yang ikut serta dalam perang Badar ini. Mereka termasuk muslim terbaik".</div><div><br></div><div>Maka Allah SWT menurunkan firman-Nya, ”(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu : ‘Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan seribu Malaikat yang datang bertutut-turut". (QS. Al-Anfal : 9)</div><div><br></div><div>Saudaraku, Rasulullah SAW yang sudah pasti dijamin surga oleh-Nya, masih tetap berusaha menjadi yang terbaik di sisi-Nya. Beliau berkorban untuk tegaknya agama ini, bahkan dalam shalat tahajudnyapun dilakukannya sampai kakinya bengkak. Ketika ditanya oleh istrinya, Aisyah, "Wahai Rasulullah, Kau sudah dijamin surga oleh-Nya, kenapa masih melakukan ibadah seperti ini?" Rasulullah menjawab, "Itu semua agar aku dicatat sebagai hamba-Nya yang bersyukur".</div><div><br></div><div>Dalam "diam" kita saat ini, mari kita kuatkan cinta kita kepada Baginda Nabi SAW. Semoga di kesempatan mendatang kita bisa berada di sisinya, bersujud di karpet hijau, Raudhah di Masjidnya. Kita tetap berharap bahwa kita menjadi salah satu yang mendapatkan syafaatnya kelak. Shallu 'ala nabi, Allahumma shalli 'ala sayidina Muhammad wa 'ala ali sayidina Muhammad.</div><div><br></div><div>Bismillah Seger Waras</div><div>Arif Prasetyo Aji</div><div>www.firaprasa.blogspot.com</div>Arif Prasetyo Ajihttp://www.blogger.com/profile/09708608232938116214noreply@blogger.com0